Teori Struktur Modal Landasan Teori .1 Teori Keagenan Agency Theory

18 baik, maka akan terjadi peningkatan pada perdagangan saham. Sebaliknya jika informasi memberikan sinyal yang buruk maka perdagangan saham akan menurun.

2.1.3 Teori Struktur Modal

Struktur modal merupakan gambaran dari bentuk proporsi finansial perusahaan yaitu antara modal yang dimiliki yang bersumber dari utang jangka panjang dan modal sendiri yang menjadi sumber pembiayaan suatu perusahaan. Fahmi 2015:190 mengatakan, struktur modal adalah bertujuan memadukan sumber dana permanen yang selanjutnya digunakan perusahaan dengan cara yang diharapkan akan mampu memaksimumkan nilai perusahaan. Bagi sebuah perusahaan sangat dirasa penting untuk memperkuat kestabilan keuangan yang dimilikinya, karena perubahan dalam struktur modal diduga bisa menyebabkan perubahan nilai perusahaan. Turunnya nilai perusahaan bisa mempengaruhi pada turunnya nilai saham perusahaan tersebut. Nilai perusahaan diperoleh dari hasil kualitas kinerja suatu perusahaan khususnya kinerja keuangan. Melakukan analisa struktur modal dianggap suatu hal yang penting karena dapat mengevaluasi risiko jangka panjang dan prospek dari tingkat penghasilan yang didapatkan perusahaan selama menjalankan aktivitasnya. Secara umum teori yang membahas tentang struktur modal ada dua yaitu: 1. Balancing Theory Balancing Theory merupakan suatu kebijakan yang ditempuh oleh perusahaan untuk mencari dana tambahan dengan cara mencari pinjaman baik ke Universitas Sumatera Utara 19 perbankan, leasing, atau juga dengan menerbitkan obligasi bonds. Obligasi adalah sebuah surat berharga yang mencantumkan nilai nominal, tingkat suku bunga, dan jangka waktu. Ada beberapa bentuk risiko yang harus ditanggung oleh perusahaan pada saat kebijakan balancing theory diterapkan, yaitu: a. Jika perusahaan meminjam dana ke perbankan, maka dibutuhkan jaminan seperti tanah, gedung, kendaraan, dan sejenisnya. Jika perusahaan tidak mampu membayar maka jaminan tersebut akan diambil dan dilelanguntuk menutupi nilai pinjaman. b. Jika seandainya tidak sanggup membayar bunga obligasi secara tepat waktu maka perusahaan harus melakukan berbagai kebijakan untuk mengatasi hal ini, termasuk mengkonversi dari pemegang obligasi ke pemegang saham. c. Dengan adanya masalah diatas maka nilai perusahaan dimata publik terjadi penurunan karena publik menilai kinerja keuangan perusahaan tidak baik khusunya dalam kemampuan manajemen struktur modal. 2. Pecking Order Theory Pecking Order Theory merupakan suatu kebijakan yang ditempuh oleh suatu perusahaan untuk mencari tambahan dana dengan cara menjual aset yang dimilikinya. Pada kebijakan ini perusahaan melakukan kebijakan dengan cara mengurangi kepemilikan aset yang dimilikinnya karena digunakan kebijakan penjualan. Dampaknya perusahaan akan mengalami kekurangan aset karena dipakai untuk membiayai rencana aktivitas perusahaan. Menurut Modigliani dan Miller dalam Fahmi, 2015:194, bahwa penggunaan utang akan selalu lebih menguntungkan apabila dibandingkan dengan penggunaan modal sendiri, terutama dengan meminjam ke perbankan. Universitas Sumatera Utara 20

2.1.4 Nilai Perusahaan

Dokumen yang terkait

Pengaruh Return On Asset, Debt To Equity Ratio, Ukuran Perusahaan Dan Status Kepemilikan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

2 53 116

Pengaruh Return On Assets (Roa), Debt To Equity Ratio (Der) Dan Earning Per Share (Eps) Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Pertambangan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (Bei) Tahun 2010-2013

8 121 96

Analisis Pengaruh Return On Assets, Return On Equity dan Debt to Equity Ratio terhadap Return Saham Pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

7 100 81

Analisis Pengaruh Return On Equity, Return On Assets Dan Net Profit Margin Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Retail Di Bursa Efek Indonesia

1 79 97

PENGARUH STRUKTUR MODAL, STRUKTUR KEPEMILIKAN, SUKU BUNGA, INFLASI DAN PROFITABILITAS TERHADAP NILAI PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN LQ - 45

0 5 126

ANALISIS PENGARUH CASH POSITION,DEBT TO EQUITY RATIO, DAN RETURN ON ASSETS TERHADAP DIVIDEND PADA PERUSAHAAN MANUFACTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 4 105

Pengaruh Debt To Assets Ratio, Deviden Payout Ratio Dan Return On Assets Terhadap Nilai Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.

0 1 39

Pengaruh Return On Asset, Debt To Equity Ratio, Ukuran Perusahaan Dan Status Kepemilikan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 11

PENGARUH DEBT TO EQUITY RATIO, RETURN ON ASSETS DAN KEPEMILIKAN MANAJERIAL TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN - Perbanas Institutional Repository

0 0 17

PENGARUH CURRENT RATIO, DEBT TO EQUITY RATIO DAN DEBT TO ASSETS RATIO TERHADAP RETURN ON EQUITY PADA PERUSAHAAN OTOMOTIF DAN KOMPONEN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2010-2012

0 0 13