52
menggunakan uji F. Sedangkan uji t digunakan untuk mengetahui apakah setiap variabel bebas juga berpengaruh terhadap variabel terikat.
3.10.5.1 Uji t Uji Parsial
Uji t atau uji parsial digunakan untuk menguji apakah suatu variabel bebas berpengaruh atau tidak terhadap variabel terikat.Untuk mengetahui apakah suatu
variabel secara parsial berpengaruh atau tidak digunakan uji t atau t-student Suharyadi dan Purwanto, 2013:228. Hipotesis ini dirumuskan sebagai berikut:
1. :
= 0, artinya secara parsial Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan Institusional, Debt to Equity Ratio, dan Return on Assets berpengaruh tidak
signifikan terhadap Nilai Perusahaan. 2.
H ₁ :
≠ 0, artinya secara parsial Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan Institusional, Debt to Equity Ratio, dan Return on Assets berpengaruh
signifikan terhadap Nilai Perusahaan. Kriteria Pengujian Suharyadi dan Purwanto, 2013:229:
1. Jika nilai t
hitung
t
tabel
dan nilai Sig. t 0,05, H ditolak dan H
a
diterima. 2.
Jika nilai t
hitung
t
tabel
dan nilai Sig. t 0,05, H diterima dan H
a
ditolak.
3.10.5.2 Uji F Uji Simultan
Menurut Suharyadi dan Purwanto 2013:225, uji F digunakan untuk melihat apakah variabel bebas secara bersama-sama mampu menjelaskan variabel
terikat. Hipotesis ini dirumuskan sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
53
1. :
= =
= = 0, artinya secara simultan Kepemilikan Manajerial,
Kepemilikan Institusional, Debt to Equity Ratio, dan Return on Assets berpengaruh tidak signifikan terhadap Nilai Perusahaan.
2. : minimal satu
≠ 0, artinya secara simultan Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan Institusional, Debt to Equity Ratio, dan Return on Assets
berpengaruh signifikan terhadap Nilai Perusahaan. Kriteria Pengujian Suharyadi dan Purwanto, 2013:227:
1. Jika nilai F
hitung
F
tabel
dan nilai Sig. F 0,05, H ditolak dan H
a
diterima. 2.
Jika nilai F
hitung
F
tabel
dan nilai Sig. F 0,05, H diterima dan H
a
ditolak.
Universitas Sumatera Utara
54
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Perusahaan Makanan dan Minuman 1. Indofood Sukses Makmur Tbk INDF
Indofood Sukses Makmur Tbk INDF didirikan tanggal 14 Agustus 1990 dengan nama PT Panganjaya Intikusuma dan memulai kegiatan usaha
komersialnya pada tahun 1990. Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan INDF antara lain terdiri dari mendirikan dan menjalankan
industri makanan olahan, bumbu penyedap, minuman ringan, kemasan, minyak goreng, penggilingan biji gandum dan tekstil pembuatan karung terigu. Pada
tahun 1994, INDF memperoleh pernyataan efektif dari Bapepam-LK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham INDF IPO kepada masyarakat
sebanyak 21.000.000 saham dengan nilai nominal Rp1.000,- per saham dengan harga penawaran Rp6.200,- per saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada
Bursa Efek Indonesia BEI pada tanggal 14 Juli 1994.
2. Prasidha Aneka Niaga Tbk PSDN
Prasidha Aneka Niaga Tbk PSDN didirikan tanggal 16 April 1974 dengan nama PT Aneka Bumi Asih dan memulai kegiatan usaha komersialnya
pada tahun 1974. Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan PSDN adalah bergerak dalam bidang pengolahan dan perdagangan hasil
bumi karet remah, kopi bubuk dan instan serta kopi biji. Pada tahun 1994, PSDN memperoleh pernyataan efektif dari Bapepam-LK untuk melakukan Penawaran
Umum Perdana Saham PSDN IPO kepada masyarakat sebanyak 30.000.000
Universitas Sumatera Utara