40
3.4 Definisi Operasional Variabel
Definisi operasional variabel penelitian ini adalah sebagai berikut:
3.4.1 Variabel Dependen
Variabel dependen dalam penelitian ini adalah nilai perusahaan yang diproksikan kedalam Price to Book Value PBV. Menurut Wirawati 2008:94,
PBV merupakan rasio untuk menentukan nilai intrinsik saham, yang akan mempengaruhi keputusan investor untuk membeli atau menjual saham. PBV
menunjukkan seberapa jauh suatu perusahaan mampu menciptakan nilai perusahaan yang relatif terhadap jumlah modal yang diinvestasikan. PBV dapat
dirumuskan sebagai berikut Sugiarto, 2011:
Perusahaan yang memiliki rasio PBV yang meningkat dari tahun ketahun berarti perusahaan tersebut berhasil menciptakan dan meningkatkan nilai
perusahaan. Semakin tinggi rasio PBV dapat diartikan semakin tinggi suatu perusahaan dinilai oleh para investor dibandingkan dengan dana yang telah
ditanamkan di perusahaan.
3.4.2 Variabel Independen
1. Kepemilikan Manajerial X
1
Kepemilikan manajerial managerial ownership adalah suatu kondisi dimana manajer mengambil bagian dalam struktur modal perusahaan atau dengan
kata lain manajer tersebut berperan ganda sebagai manajer sekaligus pemegang
Universitas Sumatera Utara
41
saham di perusahaan. Dalam laporan keuangan, keadaan ini dipresentasikan oleh besamya persentase kepemilikan oleh manajer. Karena cukup esensialnya
informasi mengenai hal ini, catatan atas laporan keuangan harus menyertakan informasi ini Sugiarto, 2011. Rumus untuk menghitung persentase kepemilikan
manajerial adalah sebagai berikut Sartono, 2010:487:
2. Kepemilikan Institusional X
2
Kepemilikan institusional adalah kepemilikan saham oleh pemerintah, institusi keuangan, institusi berbadan hukum, institusi luar negeri, dana perwalian,
dan institusi lainnya pada akhir tahun. Kepemilikan institusional memiliki arti pentingdalam mengawasi manajemen karena dengan adanya kepemilikan oleh
institusional akan mendorong peningkatan pengawasan yang lebih optimal. Pengawasan tersebut akan menjamin kemakmuran untuk pemegang saham.
Rumus untuk menghitung kepemilikan institusional adalah sebagai berikut Sartono 2010:487:
3. Debt to Equity Ratio X
3
Debt to Equity Ratio DER merupakan rasio yang digunakan untuk menilai utang dengan ekuitas. Untuk mencari rasio ini dengan cara
Universitas Sumatera Utara
42
membandingkan antara seluruh utang, termasuk utang lancar dengan seluruh ekuitas. Rasio ini berguna untuk mengetahui jumlah dana yang disediakan
peminjam kreditor dengan pemilik perusahaan. Semakin tinggi DER menunjukkan komposisi total hutang jangka pendek dan jangka panjang
semakin besar dibandingkan dengan total modal sendiri, sehingga berdampak semakin besar beban perusahaan terhadap pihak luar atau kreditor Hermuningsih,
2012. Rumus untuk menghitung Debt to Equity Ratio DER adalah sebagai berikut Sholekah dan Venusita, 2014:
4. Return on Assets X
4
Menurut Prastowo 2011:81, Return on Asset ROA mengukur kemampuan perusahaan dalam memanfaatkan aktivanya untuk memperoleh laba.
Rasio ini mengukur tingkat kembalian investasi yang telah dilakukan oleh perusahaan dengan menggunakan seluruh dana aktiva yang dimillikinya. Rasio
ini penting bagi pihak manajemen untuk mengevaluasi efektivitas dan efisiensi manajemen perusahaan dalam mengelola seluruh aktiva perusahaan. Rumus untuk
menghitung Return on Assets ROA adalah sebagai berikut Meilani dan Putri, 2014:
Universitas Sumatera Utara
43
3.5 Operasionalisasi Variabel