Motivasi dan Kaitannya dengan Pembetukan Perilaku

14 terpimpin guided response, praktik secara mekanisme mechanism, serta adopsi adoption.

2.1.3 Motivasi dan Kaitannya dengan Pembetukan Perilaku

Dalam panduan asuhan persalinan normal APN telah jelas dianjurkan kepada tenaga kesehatan untuk membiarkan bayi tetap melakukan kontak kulit ke kulit pada dada ibu paling sedikit 1 jam dan melakukan perlakuan-perlakuan lain pada bayi setelahnya. Waktu selama 1 jam tersebut dapat dimanfaatkan untuk melakukan inisiasi menyusu dini IMD. Pada praktiknya tenaga kesehatan tidak selalu menerapkan tindakan pada panduan APN tersebut. Perilaku seorang tenaga kesehatan yang terbentuk saat menolong persalinan dapat dipengaruhi oleh beberapa hal, termasuk motivasi yang melatar- belakangi untuk bertindak sesuai tanggung jawab atau peran yang diharapkan. Kata motivasi berasal dari bahasa latin “movere” yang berarti dorongan dari dalam diri manusia untuk bertindak atau perilaku. Pengertian motivasi menurut Terry G yang dikutip dalam Notoatmodjo 2012 adalah keinginan yang terdapat pada diri seseorang individu yang mendorongnya untuk melakukan perbuatan-perbuatan perilaku. Notoatmodjo sendiri dalam bukunya memberikan pengertian yang sederhana tentang motivasi yaitu alasan reasoning seseorang untuk bertindak dalam rangka memenuhi kebutuhan hidupnya. Sedangkan menurut Malone yang dikutip dalam penelitian Yulianti 2010 membedakan motivasi menjadi dua yaitu motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik. Motivasi intrinsik adalah motivasi yang ada dalam diri sendiri yang sesuai atau sejalan Universitas Sumatera Utara 15 dengan kebutuhan. Sedangkan motivasi ekstrinsik timbul karena adanya ransangan dari luar individu misalnya insentif, kebutuhan, dan keberhasilan. Teori Motivasi “Dua Faktor” Herzberg Mengutip dalam Notoatmodjo 2012, seorang ahli psikologi dari Amerika Serikat, Frederick Herzberg, mengembangan teori tentang motivasi yang disebut Herzberg’s Two Factors Motivation Theory” atau teori motivasi dua faktor. Faktor yang memengaruhi seseorang adalah: a. Faktor motivasional Faktor ini disebut sebagai faktor penyebab kepuasan satisfier yang menyangkut kebutuhan psikologis seseorang. Apabila tenaga kerja mencapai kepuasan dalam bekerja, maka akan menggerakkan motivasi yang kuat bagi seorang pekerja yang akhirnya akan dapat menghasilkan kinerja yang tinggi. Faktor motivasional kepuasan ini mencakup prestasi achievement yang diperoleh dalam bekerja, penghargaan recognation yang diberikan oleh atasan atau orang lain dalam lingkungan kerja, tanggung jawab responsibility yang ada dalam diri orang tersebut, kesempatan untuk maju possibility of growth yang diterima atau diberikan bagi tenaga kerja seperti promosi jabatan, serta pekerjaan itu sendiri work. b. Faktor higiene Faktor ini disebut juga sebagai faktor ketidakpuasan dissatisfacion, menyangkut kebutuhan akan pemeliharaan maintanance. Pemeliharaan yang dimaksudkan ialah merupakan hakikat manusia yang ingin memperoleh kesehatan badaniah. Jika faktor-faktor ini hilang dapat menimbulkan ketidakpuasan. Faktor Universitas Sumatera Utara 16 ini antara lain lingkungan fisik kerja physical environment, hubungan interpersonal interpersonal relationship dengan orang-orang yang ada di lingkungan kerja, kebijakan dan administrasi perusahaan company and administration policy, pengawasan supervision, gaji salary yang diterima oleh tenaga kerja serta keamanan atau rasa aman saat bekerja job security.

2.2 Tenaga Kesehatan