Motivasi atau Alasan Responden dalam Melakukan Inisiasi Menyusu

53 Meskipun seluruh responden memiliki respon sikap yang positif terhadap pelaksanaan IMD, tidak serta merta juga menunjukkan tindakan yang baik. Ada 2 orang yang tindakannya berada pada kategori baik, 29 orang kategori sedang, dan 4 orang pada kategori kurang.

4.7 Motivasi atau Alasan Responden dalam Melakukan Inisiasi Menyusu

Dini Selain alasan di balik tindakan yang dilakukan oleh responden saat melakukan atau tidak melakukan IMD, motivasi responden juga akan dilihat sesuai dengan landasan teori yang disampaikan pada BAB II. Berikut adalah hasil yang diperoleh. Tabel 4.13 Motivasi atau Alasan di Balik Tindakan Responden Alasan atau Motivasi Responden n Tidak menerapkan IMD:  Ibukeluarga menolak  Sarana tidak mendukung  ASI tidak keluar dan bayi menangis terus  Kondisi medis tertentu  Dipengaruhi pihak lain 2 1 2 28 - 6,1 3,0 6,1 84,8 - Pemberian susu formula:  Kerja sama dengan produsen susu  Tidak ada pilihan lain - 33 - 100,0 Menerima apresiasi:  Tidak  Ya 33 2 94,3 5,7 Jenis apresiasi yang diterima:  Pujian Ucapan Terima kasih  Lebih dari 1 jenis apresiasi misalnya pujian dan materi 1 1 50,0 50,0 Dampak apresiasi:  Semakin semangat bekerja  Termotivasi untuk menerapkan IMD seterusnya  Tidak ada dampak positif 2 - - 100,0 - - Universitas Sumatera Utara 54 Perlu-tidaknya apresiasi diberikan:  Ya  Tidak 31 4 88,6 11,4 Melakukan IMD atas kesadaran akan tanggung jawab:  Tidak  Ya 1 34 2,9 97,1 Keikut-sertaan dalam Pelatihan IMD:  Tidak  Ya 17 18 48,6 51,4 Dampak pelatihan: Ada 18 100,0 Pengakuan responden akan pengawasan pelaksanaan IMD:  Tidak  Terkadang 34 1 97,1 2,9 Menerima sanksihukuman jika tidak melakukan IMD: Tidak 35 100,0 Perlu diberikan sanksihukuman  Ya  Tidak 4 31 11,4 88,6 Keterangan: Sebagian besar responden yaitu sebanyak 28 orang 84,8 mengaku tidak menerapkan IMD disebabkan kondisi medis tertentu yang dialami ibu atau bayi pasca persalinan. Alasan tersebut meliputi perdarahan parah pada ibu, ibu dengan penyakit menular seperti HIV, ibu mengalami gangguan jiwa, bayi mengalami asfiksia, bayi lahir dengan berat badan sangat rendah. Seluruh responden yaitu sebanyak 33 orang 100,0 mengaku memberikan susu formula kepada bayi saat tidak menerapkan IMD dengan alasan tidak ada pilihan lain yang dapat dilakukan. Sebagian besar responden yaitu sebanyak 33 orang 94,3 mengaku tidak pernah menerima apresiasi karena telah melakukan IMD. Universitas Sumatera Utara 55 Ada 1 responden 50,0 yang mendapat apresiasi berupa pujian ataupun ucapa terima kasih atas kinerjanya yang telah menerapkan IMD. Dampak apresiasi yang diterima oleh responden membuat semakin semangat bekerja. Sebanyak 2 orang 100,0 dari seluruh responden yang pernah menerima apresiasi mengakuinya. Sebagian besar responden yaitu sebanyak 31 orang 88,6 menyatakan bahwa apresiasi perlu diberikan bagi tenaga kesehatan yang telah menerapkan IMD. Hampir seluruh responden yaitu sebanyak 34 orang 97,1 mengaku melakukan IMD karena kesadaran akan tanggung jawab sebagai tenaga kesehatan. Tidak terdapat perbedaan yang mencolok antara responden yang pernah mengikuti pelatihan tentang IMD dengan yang tidak pernah. Sebanyak 18 orang 51,4 mengaku pernah mengikuti pelatihan tentang IMD. Sebanyak 18 orang 100,0 yang pernah mendapat pelatihan tentang IMD mengaku merasakan dampak pelatihan bagi kinerja mereka sebagai tenaga kesehatan yang menolong persalinan. Hampir seluruh responden yaitu sebanyak 34 orang 97,1 mengaku tidak ada dilakukan pengawasan terhadap pelaksanaan IMD di RSUD dr. Djasamen Saragih Pematangsiantar. Seluruh responden yaitu sebanyak 35 orang 100,0 mengaku tidak pernah menerima sansihukuman jika tidak menerima IMD. Sebagian besar responden yaitu sebanyak 31 orang 88,6 menyatakan tidak perlu diberikan sanksihukuman bagi tenaga kesehatan yang tidak melakukan IMD. Universitas Sumatera Utara 56 69

BAB V PEMBAHASAN