31
69
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif dengan pendekatan cross-sectional yang bertujuan untuk menggambarkan perilaku tenaga
kesehatan terhadap pelaksanaan inisiasi menyusu dini IMD di ruang Tunas Jaya RSUD Dr. Djasamen Saragih Pematangsiantar pada tahun 2015.
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian
3.2.1 Lokasi Penelitian
Penelitan dilakukan di RSUD Dr. Djasamen Saragih Pematangsiantar yakni ruangan Tunas Jaya. Tunas Jaya adalah ruangan khusus ibu dan anak yang
melayani pasien ibu hamil, ibu bersalin ataupun ibu nifas di RSUD Dr. Djasamen Saragih. Ruangan ini adalah tempat dimana proses inisiasi menyusu dini
berlangsung pasca persalinan. Tenaga kesehatan yang ditugaskan di ruangan ini berlatar belakang pendidikan diploma kebidanan yang bertugas untuk membantu
proses persalinan maupun tugas yang berhubungan dengan pasien ibu hamil. Adapun alasan pemilihan lokasi penelitian ini adalah tenaga kesehatan di
ruang Tunas Jaya RSUD dr. Djasamen Saragih yang berlatar belakang pendidikan kebidanan selayaknya berperilaku baik seperti yang diharapkan terkait
pelaksanaan inisiasi menyusu dini IMD. Namun dari survei awal yang dilakukan peneliti, pelaksanaan IMD oleh tenaga kesehatan di Tunas Jaya RSUD Dr.
Djasamen Saragih masih didapati tenaga kesehatan yang tidak melaksanakan prosedur inisiasi menyusu dini saat menolong persalinan.
Universitas Sumatera Utara
32
3.2.2 Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan pada bulan Nopember 2015.
3.3 Populasi dan Sampel
3.3.1 Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh tenaga kesehatan yang ada di bagian Tunas Jaya RSUD Dr. Djasamen Saragih Pematangsiantar sebanyak 35
orang.
3.3.2 Sampel
Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh dari populasi yang ada yaitu keseluruhan dari jumlah tenaga kesehatan yang ada di bagian Tunas Jaya RSUD
Dr. Djasamen Saragih Pematangsiantar sebanyak 35 orang.
3.4 Metode Pengumpulan Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder.
3.4.1 Data Primer
Data primer pada penelitian ini adalah data yang diperoleh dari responden saat dilakukan wawancara langsung menggunakan kuesioner yang telah disusun
sebelumnya. Data primer meliputi informasi mengenai pengetahuan dan sikap terhadap inisiasi menyusu dini dan tindakan terhadap pelaksanaan inisiasi
menyusu dini oleh tenaga kesehatan di Tunas Jaya RSUD Dr. Djasamen Saragih tahun 2015.
Universitas Sumatera Utara
33
3.4.2 Data Sekunder
Data sekunder diperoleh dari dokumentasi RSUD Dr. Djasamen Saragih.
3.5 Definisi Operasional
1. Pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui oleh tenaga kesehatan
di Tunas Jaya RSUD dr. Djasamen Saragih tentang inisiasi menyusu dini makna, maksud, tujuan, tata laksana dan sebagainya.
2. Sikap adalah pandangan atau perasaan, penilaian positif ataupun
penolakan tenaga kesehatan di Tunas Jaya RSUD dr. Djasamen Saragih Pematangsiantar terhadap inisiasi menyusu dini..
3. Tindakan adalah wujud nyata yang dilakukan tenaga kesehatan dalam
pelaksanaan inisiasi menyusu dini pasca bersalin. 4.
Tenaga Kesehatan adalah tenaga yang berlatar belakang pendidikan kesehatan yang bekerja di Tunas Jaya RSUD dr. Djasamen Saragih
Pematangsiantar. 5.
Inisiasi Menyusu Dini adalah tindakan yang sengaja dilakukan kepada bayi segera setelah dilahirkan sampai satu jam setelah kelahirannya,
dimana bayi dibiarkan merangkak di dada ibunya. Kemudian bayi menemukan sendiri puting susu ibunya sampai akhirnya berhasil menyusu
sendiri pada ibunya tanpa dibantu oleh siapapun. 6.
Motivasi atau alasan adalah hal-hal yang mendorong tenaga kesehatan dalam pelaksanaan IMD dilakukan atau tidak dilakukan.
Universitas Sumatera Utara
34
7. Penghargaan adalah suatu bentuk apresisasi berupa pujian atau materi
yang diterima oleh tenaga kesehatan atas kinerjanya dalam melaksanakan tugas dan perannya, baik dari pasien maupun pihak rumah sakit.
8. Tanggung jawab adalah kesadaran yang dimiliki oleh tenaga kesehatan
untuk berperilaku sesuai peran yang diharapakan. 9.
Kesempatan untuk maju adalah momen yang dimiliki oleh tenaga kesehatan untuk meningkatkan kualitas kerja misalnya dengan pelatihan.
10. Lingkungan fisik bekerja adalah kondisi yang ada di sekitar pekerjaan
yang menyangkut hal-hal fisik seperti sarana dan prasarana. 11.
Hubungan interpersonal menyangkut bagaimana relasikedekatan yang dimiliki oleh tenaga kesehatan dengan orang-orang yang ada di lingkungan
kerja yang mendukung atau menghambat kinerjanya dalam pelaksanaan program IMD.
12. Kebijakan dan administrasi rumah sakit adalah segala hal yang
menyangkut aturan dan ketentuan yang berlaku di rumah sakit yang berkaitan pelaksanaan dengan peran dan tanggung jawab tenaga kesehatan.
13. Pengawasansupervisi adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh pihak
yang berwewenang untuk melihat pelaksanaan IMD di ruang bersalin RSUD dr. Djasamen Saragih Pematangsiantar .
14. Gaji adalah jumlah nominal rupiah yang diterima oleh tenaga kesehatan
setiap bulannya dari pihak rumah sakit. 15.
Tingkat Pendidikan adalah jenjang pendidikan terakhir yang telah dilalui oleh tenaga kesehatan.
Universitas Sumatera Utara
35
16. Lama Bekerja adalah satuan waktu yang telah dilalui oleh tenaga
kesehatan dalam melakukan tugas dan tanggung jawabnya dan dinyatakan dalam tahun.
17. Umur adalah satuan waktu yang telah dilalui oleh tenaga kesehatan semasa
hidupnya yang dinyatakan dalam tahun. 18.
Jabatan adalah posisi tenaga kesehatan di tempat bekerjanya.
3.6 Instrumen Penelitian dan Aspek Pengukuran