Riwayat Kontak Penyakit Lain

mencegah agar seseorang tidak menjadi sakit TB adalah status gizi yang baik, baik pada wanita, laki-laki, anak-anak maupun dewasa. Penyakit TB dapat dengan mudah menyerang anak yang mempunyai status gizi kurang. Saat ini di Indonesia terdapat 13 anak kekurangan gizi, 18 berat badan di bawah standar, dan 36 terhambat pertumbuhannya. Status gizi pada anak sangat penting, karena status gizi yang baik akan meningkatkan daya tahan dan kekebalan tubuh anak, sehingga anak tidak mudah menderita penyakit TB. Anak dengan status gizi yang baik apabila terinfeksi dengan bakteri TB cenderung menderita TB ringan dibandingkan dengan yang mempunyai status gizi buruk. Berdasarkan penelitian yang dilakukan Anasyia Nurwitasari tahun 2015 mengenai pengaruh status gizi dan riwayat kontak terhadap kejadian tuberkulosis di Kabupaten Jember, terdapat hubungan antara status gizi anak dengan kejadian tuberkulosis, dengan nilai p-value sebesar 0,004 0,05, namun berdasarkan uji regresi status gizi bukan merupakan faktor yang mempengaruhi kejadian tuberkulosis di Kabupaten Jember Nurwitasari, 2015. Penelitian lain yang dilakukan oleh Sari mengenai faktor risiko kejadian TB paru pada anak yang sudah diimunisasi BCG , didapatkan hasil anak dengan status gizi kurang berisiko mengalami tuberkulosis 8 kali di banding anak dengan status gizi baik Sari, 2011.

d. Riwayat Kontak

Anak yang kontak erat dengan sumber kasus TB BTA+ sangat berisiko terinfeksi TB dibanding dengan yang tidak kontak yaitu sebesar 24,4-69,2 Kemenkes, 2013. Pada umumnya, seorang anak menderita TB dikarenakan Universitas Sumatera Utara tertular dari orang dewasa di sekitarnya dengan TB BTA positif. Penderita TB anak jarang menularkan TB kepada anak lainnya, hal ini dikarenakan bakteri TB sangat jarang ditemukan pada sekret endobronkial pasien anak. Berdasarkan penelitian yang dilakukan Anasyia Nurwitasari tahun 2015 mengenai pengaruh status gizi dan riwayat kontak terhadap kejadian tuberkulosis di kabupaten Jember, anak dengan riwayat kontak dengan penderita tuberkulosis sebelumnya berisiko 26,6 kali terjadi tuberkulosis daripada anak yang tidak memiliki riwayat kontak. Anak dengan riwayat kontak lebih dari 6 bulan dengan pasien dewasa tuberkulosis sebelumnya berisiko 69 kali lebih terjadi tuberkulosis daripada anak yang tidak memiliki riwayat kontak atau kontak kurang dari 6 bulan. Anak yang memiliki kedekatan dengan pasien tuberkulosis dewasa sebelumnya berisiko 27,1 kali terjadi tuberkulosis daripada anak yang tidak memiliki kedekatan dengan pasien tuberkulosis dewasa Nurwitasari, 2015.

e. Penyakit Lain

Penyakit TB lebih sering dan lebih mudah terjadi pada seseorang pada kondisi tertentu yang menyebabkan peningkatan kerentanan terhadap penyakit TB. Beberapa penyakit yang dapat meningkatkan kerentanan terhadap penyakit TB adalah HIVAIDS, silikosis, immunocompromised, keganasan terutama leukimia dan limfoma, diabetes melitus tergantung insulin, gagal ginjal kronik dan penyakit saluran pencernaan dengan malnutrisi. Pada anak, penyakit TB lebih mudah terjadi pada penyakit campak dan batuk rejan. Apabila penyakit tersebut diderita oleh anak yang menderita infeksi primer TB, TB dapat meluas hingga menjadi TB milier atau meningitis TB. Universitas Sumatera Utara

f. Kondisi Sosial Ekonomi