memiliki  proporsi  sebesar  29,2  ,  dan  yang  menjalani  pengobatan  ≥  6  bulan memiliki proporsi  sebesar 70,8.
Hasil analisa statistik Chi-Square diperoleh nilai p=0,680, karena p0,05 maka  dapat  disimpulkan  tidak  ada  perbedaan  proporsi  lama  pengobatan  antara
anak  laki-laki  maupun  anak  perempuan  tidak  ada  hubungan  yang  signifikan antara jenis kelamin dengan lama pengobatan.
5.2.8  Lama Pengobatan berdasarkan Status Gizi
Proporsi lama pengobatan penderita tuberkulosis paru pada anak yang berobat di  RSUD Dr. Pirngadi Medan tahun 2011-2015 berdasarkan status gizi
dapat dilihat pada gambar berikut ini
:
Gambar 5.18 Diagram  Bar  Proporsi  Lama  Pengobatan  Berdasarkan  Status Gizi Penderita Tuberkulosis Paru yang Berobat Jalan di RSUD
Dr. Pirngadi Medan Tahun 2011-2015
9,1 38,9
90,9 61,1
10 20
30 40
50 60
70 80
90 100
Gizi Baik Gizi Tidak Baik
P rop
or si
Status Gizi Lama
Pengobatan
bulan ≥6 bulan
Universitas Sumatera Utara
Dari gambar 5.18 dapat diketahui bahwa proporsi penderita TB paru pada anak    dengan  status  gizi    yang  menjalani  pengobatan  6  bulan    adalah  sebesar
9,1 dan yang menjalani pengobatan ≥ 6 bulan sebesar 90,9. Penderita dengan
status  gizi  5-14  tahun  yang  menjalani  pengobatan    6  bulan  memiliki  proporsi sebesar  38,9  ,  dan  yang  menjalani  pengobatan  ≥  6  bulan  memiliki  proporsi
sebesar  61,1.  Proporsi  tertinggi  pada  kategori  status  gizi  baik    dan    status  gizi tidak baik adalah pada lama pengobatan ≥ 6 bulan dengan masing-masing sebesar
90,9 dan 61,1. Hasil uji statistik  Fisher diperoleh nilai p=0,078,  p 0,05  maka dapat
disimpulkan  tidak  ada  perbedaan  proporsi  lama  pengobatan  antara  penderita dengan status gizi baik maupun status gizi tidak baik  tidak ada hubungan  yang
signifikan antara status gizi dengan lama pengobatan.
Universitas Sumatera Utara
84
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
6.1.1  Proporsi penderita tuberkulosis paru pada anak yang dirawat di RSUD Dr. Pirngadi  Medan  tahun  2011-2015  berdasarkan  sosiodemografi,  pada
penderita yang dirawat inap proporsi tertinggi  yaitu pada kelompok umur 0-2  tahun  44,8,  jenis  kelamin  laki-laki  60,3,  Islam  58,6,  tempat
tinggal  di  Kota  Medan  74,1,  pada  penderita  yang  berbobat  jalan proporsi  tertinggi  adalah  pada  umur  0-2  tahun  60,4,  jenis  kelamin  laki-
laki  dan  perempuan  mempunyai  proporsi  yang  sama  yaitu  50,  Islam 68,8, dan tempat tinggal di Kota Medan 85,4.
6.1.2  Proporsi penderita tuberkulosis paru pada anak yang dirawat di RSUD Dr. Pirngadi  Medan  tahun  2011-2015  berdasarkan  riwayat  imunisasi  BCG,
pada  penderita  yang  dirawat  inap  proporsi  tertinggi  adalah  pada  kategori dengan riwayat imunisasi BCG  yaitu 62,1, pada penderita yang berobat
jalan proporsi tertinggi adalah pada kategori tidak tercatat yaitu 75. 6.1.3  Proporsi penderita tuberkulosis paru pada anak yang dirawat di RSUD Dr.
Pirngadi  Medan  tahun  2011-2015  rawat  jalan  adalah  pada  kategori  status gizi kurang yaitu 43,1 dan 47,9.
6.1.4  Proporsi penderita tuberkulosis paru pada anak yang berobat di RSUD Dr. Pirngadi  Medan  tahun  2011-2015  berdasarkan  riwayat  kontak  dengan
penderita    tuberkulosis  paru,  pada  penderita  rawat  inap  kategori  ada riwayat  kontak  dan  riwayat  kontak  tidak  jelas  memiliki  proporsi  yang
Universitas Sumatera Utara