Berbeda dengan yang dikatakan M Lk 20 tahun yang merupakan salah satu informan pengguna jasa internet mengatakan :
“ aku datang ke warnet ini mau nyari lowongan kerja bang, lowongan tes polisi, main game Online juga kadang”.
Dari hasil wawancara diatas setiap informan memiliki gagasan yang berbeda mengenai kegunaan dan fungsi sesungguhnya internet, diantaranya mengatakan inteenet
sebagai media informasi lowongan pekerjaan dan informasi statis, ada juga yang berpendapat internet sebagai media jejaring sosial, dan ada juga yang mengatakan
internet hanya menjadi tempat bermain Game Online yang saling terhubung untuk sekedar mengisi kekosongan dalam dirinya.
4.5.2. Pernyataan Informan Mengenai Ruangan VIP Warnet
Lanjut peneliti mengajukan beberapa pernyataan kepada informan mengenai keterkaitan pengusaha yang memberikan ruangan VIP atau semacam strategi khusus
pemilik warnet dalam mempertahankan pengunjung tetap dalam kondisi ramai. Dalam pernyataan keempat pria yang menjadi informan peneliti menuturkan mengetahui
adanya ruangan VIP yang diberikan pengusaha warnet, yaitu ruangan yang cirinya lebar 2x2 meter, dilengkapi dengan kursi dan seperangkat unit computer yang terhubung
dengan internet. Seperti yang diutarakan A.S Lk 15 tahun yang menjadi informan peneliti, yaitu:
“Ruangannya gak terlalu lebar kali bang “.
Hal yang sama juga diungkapkan oleh S.Y Lk 18 tahun yang juga menjadi informan peneliti, yaitu :
“ Pernah dengar bang, tapi aku jarang keruangan itu”.
Universitas Sumatera Utara
Begitu juga dengan R Lk 18 tahun yang menjadi informan peneliti mengatakan bahwa :
“ Pernah dengar bang, gak lebar kali ruangannya bang, tapi sejuk didalam, ada kursi sofanya”.
Tidak jauh berbeda dengan pendapat informan sebelumnya, M Lk 20 tahun mengatakan bahwa :
“ Pernah dengar bang, paling lebarnya 2x1,5 meter, ada sofa didalam, ruangannya pun sejuk bang”.
Dari hasil wawancara dengan masing-masing informan menguraikan bahwa memang terdapat ruangan khusus pada warnet tersebut yang menjadi daya tarik
pengunjung, terutama pengunjung yang berpasangan. Seperti terdapat ruangan yang memungkinkan pasangan didalamnya untuk melakukan prostitusi, dengan harga yang
cukup terjangkau bagi siapa saja yang ingin menggunakan jasa ruangan warnet tersebut.
4.5.3. Pengakuan Informan Mengenai Ruangan VIP Warung Internet
Selanjutnya peneliti menguras uraian informan mengenai seperti apa kegiatan yang mereka lakukan saat sebelum dan sesudah keluar dari ruangan VIP warnet, dan
antisipasi seperti apa yang mereka lakukan bila petugas Operator mengetahui kegiatan mereka yang sesungguhnya telah melanggar hukum dan kaidah norma yang berlau,
walau memang ruangan tersebut memungkinkan seseorang berfikir untuk melakukan seks didalamn atau memang pasangan tersebut sengaja melakukan seks didalam
ruangan dengan sembunyi-sembuni dengan Operator yang sedang bertugas. Dalam kesempatan tersebut, observasi dilakukan dengan sangat tertutup dikarenakan
wawancara bersifat sangat pribadi dan turut serta pasangan dari masing-masing informan laki-laki yang bersedia diwawancarai dan telah menyepakati syarat-syarat
yang ditentukan bersama antara informan dengan penulis. Tidak dapat dipungkiri
Universitas Sumatera Utara
bahwa memang benar adanya warnet tersebut memberikan jasa ruangan VIP terhadap pengunjung, namun tidak dibenarkan juga oleh Operator bahwa boleh melakukan
asusila didalam ruangan VIP tersebut. Dalam hal ini peneliti mendapati informan menjadi delapan orang yang meliputi
empat laki-laki dan empat perempuan dan semuanya adalah pasangan kekasih, yaitu 1. Pasangan A.S Lk 15 Thn dan S.F Pr 15 Thn
2. Pasangan S.Y Lk 18 Thn dan S.A Pr 18 Thn 3. Pasangan R. Lk 18 Thn dan K.W Pr 15 Thn
4. Pasangan M. Lk 20 Thn dan G.K Pr 18 Thn Wawancara yang dilakukan secara tertutup mengarah kepada ruangan yang telah
dimodifikasi pemilik warnet sesuai dengan permintaan pengunjung yang mengutamakan kenyamanan dan mengutamakan privasi bagi siapa saja yang
menggunakannya. Semua pasangan mengakui tidak begitu nyaman saat memadu kasih pada ruangan VIP warnet, dikarenakan ruangan tersebut tidak memiliki garis keamanan
yang kuat untuk pasangan yang sedang memadu kasih, dan memang pada dasarnya ruangan tersebut tidak diperuntukkan menjadi tempat prostitusi,
Seperti yang diungkapkan informan A.S Lk 15 Thn dan S.F Pr 15 Thn , A.S menguraikan :
“dibawa enak aja bang, Kan gak ada orang yang liat “. S.F menguraikan :
“Sebenarnya gak enak bang, aku takut ketauan sama Operatornya”.
Begitu juga yang diuraikan oleh pasangan Pasangan S.Y Lk 18 Thn dan S.A Pr 18 Thn , yaitu:
S.Y menguraikan :
Universitas Sumatera Utara
“Sebenarnya kurang enak bang, kurang bebas”. S.A menguraikan :
“Gak enak lah bang, takut ketauan sama Operatornya”.
Begitu juga yang diungkapkan oleh Pasangan R. Lk 18 Thn dan K.W Pr 15 Thn , yaitu:
R menguraikan : “Ya, dibawa enak ajalah bang, mau kehotel trauma”.
K.W menguraikan : “Sebenarnya gak enak bang, takut ketauan sama Operatornya,
tapi terserah R lah bang”.
Hal senada juga diungkapkan oleh Pasangan M. Lk 20 Thn dan G.K Pr 18 Thn , yaitu :
M menguraikan : “Ya dibawa enak ajalah bang”.
G.K menguraikan : “Sebenarnya gak enak bang, kurang bebas, kurang nyaman, takut
ketauan sama Operatornya”.
Dari hasil wawan cara diatas dapat disimpulkan bahwa setiap pasangan tersebut memiliki perbedaan pendapat, namun dari semua informan laki-laki menyatakan
merasa nyaman memadu kasih didalam ruangan VIP warnet, berbeda dengan pendapat dari masing-masing informan perempuan yang merasa tidak nyaman memadu kasih
diruangan VIP warnet dikarenakan perasaan takut bila sewaktu-waktu sang Operator mengetahui aktivitas mereka.
Pada dasarnya fungsi dari ruangan VIP warnet adalah tempat yang dikhususkan bagi pengguna yang mengutamakan kenyamanan, ketentraman dan mengutamakan
Universitas Sumatera Utara
privasi pengunjung dan bukan ruangan yang menjadi saksi bisu pasangan sedang memadu kasih, tidak ada batasan dan siapa saja boleh menggunakan ruangan tersebut
namun tidak menyalah gunakan fungsi dari ruangan VIP warnet. Ruangan VIP memang terasa nyaman didalam namun ruangan tersebut tidak serta-merta dilengkapi
pengamanan ganda, hanya sekedar pengamanan ringan yang bila didobrak seseorang akan terbuka, hal tersebut yang menjadi ancaman bagi informan perempuan bila
kegiatan mereka terendus oleh sang Operator.
4.5.4. Antisipasi Informan Terhadap Operator Warung Internet