Antisipasi Informan Terhadap Operator Warung Internet

privasi pengunjung dan bukan ruangan yang menjadi saksi bisu pasangan sedang memadu kasih, tidak ada batasan dan siapa saja boleh menggunakan ruangan tersebut namun tidak menyalah gunakan fungsi dari ruangan VIP warnet. Ruangan VIP memang terasa nyaman didalam namun ruangan tersebut tidak serta-merta dilengkapi pengamanan ganda, hanya sekedar pengamanan ringan yang bila didobrak seseorang akan terbuka, hal tersebut yang menjadi ancaman bagi informan perempuan bila kegiatan mereka terendus oleh sang Operator.

4.5.4. Antisipasi Informan Terhadap Operator Warung Internet

Sikap informan bila saat-saat sang Operator mengetahui kegiatan pasangan yang sedang memadu kasih diruangan VIP warnet, tentu hal tersebut menjadi perilaku yang sangat memalukan. Ruangan VIP tersebut dimodifikasi menjai ruangan yang nyaman dan tertutup kini memiliki fungsi ganda menjadi ruangan kegiatan asusila. Kegiatan nakal para pasangan pengguna ruangan VIP yang sudah terlalu sering melakukan tindakan asusila diruangan tersebut mulai memicu kecurigaan sang Operator dan mulai melakukan tindakan patroli disetiap ruangan VIP bila mana kedapatan pasangan yang sedang berbuat asusila akan didobrak paksa oleh sang Operator. Seperti yang dikatakan oleh pasangan A.S Lk 15 Thn dan S.F Pr 15 Thn yaitu : A.S menyatakan : “Biasa aja lag bang kek gak tau apa-apa. Paling langsung keparkiran kreta terus pigi sama S.F” S.F menyatakan : “ Ku tutupi muka pake jilbab, Ku paksa A.S untuk keluar dari warnet ini”. Universitas Sumatera Utara Hal serupa juga di ungkapkan oleh Pasangan S.Y Lk 18 Thn dan S.A Pr 18 Thn . Yaitu : S.Y menyatakan : “ Biasa ajalah bang, tertunduk kek gak tau apa-apa” S.A menyatakan : “Pas lah kek dibilang S.Y”. Begitu juga yang diungkapkan oleh Pasangan R. Lk 18 Thn dan K.W Pr 15 Thn yang menyatakan : R menyatakan : “ Biasa aja lah bang, Operatornya udah ngertinya itu. Lain cerita kalo ketauan sama yang punya bang. Panjang nanti ceritanya. Hahhahahaha,,,,,,,, K.W menyatakan : “Aduh, pening lah bang kalo sampe ketauan, bisa malu aku kalo ketauan sama mamak ku bang”. Sama halnya yang diungkapkan oleh Pasangan M. Lk 20 Thn dan G.K Pr 18 Thn . Yaitu : M menyatakan : “Kek biasa aja lah bang, kalo kami dimarahi, ya udah, tapi liat aja kalo dia jumpa diluar sama ku” G.K menyatakan : “Aduh, malu kali lah bang, maluuuuu kaliiiiii” Dari hasil observasi diatas dapat disimpulkan bahwa semua pasangan laki-laki informan bersikap pasif saat ketika Operator mengetahui kegiatan mereka dan ada juga diantaranya yang bersifat agresif, tidak jauh berbeda dengan keterangan informan perempuan bersikap pasif dan sangat menyesalinya, terlebih lagi bila orang tua Universitas Sumatera Utara pasangan mengetahui kegiatan mereka. Dapat disimpulkan bahwa kegiatan dari keempat pasangan tersebut merupakan tindakan yang dapat merugikan mereka, dan dapat membunuh mental dari informan perempuan yang diantaranya yang masih berada di usia labil dan masih memerlukan pengarahan. Fenomena tersebut akan menjadi pukulan keras bagi semua pasangan yang menyalah gunakan fungsi sesungguhnya dari ruangan VIP, karena ruangan tersebut bukan diperuntukkan menjadi tempat asusila, melainkan tempat bagi pengguna jasa internet yang sangat memerlukan kenyamanan dan privasi yang tinggi, sehingga pemilik warnet merasa adanya tindakan kecurangan yang dilakukan pengunjung, dan bila pemilik mengetahui atau mendapati pasangan sedang asik memadu kasih diruangan tersebut, maka pemilik langsung mendobrak pintu ruangan dan mengusir pasangan secara paksa. Seperti yang di ungkapkan oleh pemilik warung internet, W.K “Sebenarnya gak, Kalau ada terlihatku pasangan yang lagi mesum didalam, pintunya ku dobrak, orangnya ku usir” W.K pemilik warnet .

4.6. Pandangan Pemilik Warnet Mengenai Usahanya