Fenomenologi dan Interaksi Simbolik

2.8. Teori Evolusi Darwin

Teori Darwin menekankan pandangan bahwa semua perilaku organisme, termasuk perilaku manusia, bukanlah perilaku acak, melainkan dilakukan untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan mereka masing-masing. Organisme juga dapat mempengaruhi lingkungan, sehingga mampu mengubah pengaruh lingkungan terhadap organisme. Aspek pandangan lain Darwin yang dianggap berpengaruh tersebut adalah : 1. Sebagaimana alam yang harus dipelajari dalam keadaan alami, manusia pun harus dipelajari dalam keadaan alami naturalistik. 2. Bila manusia memang punya kualitas-kualitas khas yang membedakan mereka dengan hewan, seperti punya kebebasan dan berfikir, mereka harus dipelajari dan diidentifikasi dalam keadaan seperti itu. 3. Keunikan manusia itu bukan hanya otaknya yang jauh lebih berkembang daripada otak hewan lainnya, pita suaranya dan otot wajahnya yang memungkinkannya menciptakan berbagai macam suara, melainkan juga implikasi dari kemajuan fisiknya tersebut yaitu kemampuan mereka untuk berbahasa dan berfikir. 4.

2.9. Fenomenologi dan Interaksi Simbolik

Istilah ’fenomenologi’ sering digunakan sebagai anggapan umum untuk menunjuk pada pengalaman subjektif dari berbagai jenis dan tipe subjek yang ditemui Lexy J Moleong, 2007. Fenomenologi diartikan sebagai: 1. Pengalaman subjektif atau pengalaman fenomenologikal; 2. Suatu studi tentang kesadaran dari perspektif pokok dari seseorang Husserl dalam Moleong, 2007. Universitas Sumatera Utara Moleong berpendapat, peneliti dalam pandangan fenomenologis berusaha memahami arti peristiwa dan kaitan-kaitannya terhadap orang-orang yang berada dalam situasi-situasi tertentu. Fenomenologi tidak berasumsi bahwa peneliti mengetahui arti sesuatu bagi orang-orang yang sedang diteliti oleh mereka. Fenomenologi memulai dengan diam. Diam merupakan tindakan untuk menangkap pengertian sesuatu yang sedang diteliti. Penjelasan arti kata fenomenologi yaitu ’fenomena’ atau gejala alamiah. Jadi para fenomenolog berusaha memahami fenomena-fenomena yang melingkupi subyek yang diamatinya. Sehingga yang ditekankan adalah aspek subyektif dari perilaku orang. Para fenomenolog berusaha untuk masuk ke dalam dunia konseptual para subyek yang ditelitinya sedemikian rupa sehingga mereka mengerti apa dan bagaimana suatu pengertian yang dikembangkan oleh mereka di sekitar peristiwa dalam kehidupannya sehari-hari. Dalam fenomenologi adalah pemahaman terhadap pengalaman subyektif atas peristiwa dan kaitan-kaitannya yang melingkupi subyek. Contoh: penelitian mengenai fenomena komunikasi yang berkaitan dengan tingkat kepercayaan penerima pesan terhadap pesan yang disampaikan. Peneliti berusaha memahami bagaimana penerima pesan merespon setiap pesan yang disampaikan. Dari hasil pengamatan, peneliti menemukan fakta bahwa penerima pesan memiliki pengalaman negatif buruk terhadap pesan-pesan yang ternyata tak dapat dibuktikan kebenarannya. Sehingga mempengaruhi pandangan mereka terhadap kredibilitas pemberi pesan komunikator terhadap pemberi pesan yang memiliki kredibilitas rendah tersebut, setiap pesan yang disampaikan selalu direspon secara negatif tidak dipercaya. Sebaliknya, pesan-pesan yang menyertakan pembuktian langsung dan nyata, membuat penerima pesan langsung merasakan kebenaran pesan tersebut sehingga kepercayaan pun dapat muncul seketika. Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang