Persaingan Dramaturgi Pengusaha Warung Internet (Warnet) Di Kelurahan Gaperta, Kota Medan

Dari hasil wawancara mendalam dengan pengusaha warung internet dapat disimpulkan bahwa pengusaha membuka ruangan VIP untuk pelanggan yang berselera tinggi, namun sifat dan akal manusia sulit untuk diprediksi hal itu yang menjadi nilai buruk sang pengusaha untuk tabah menerima bahwa ruangan VIP nya kini menjadi tempat prostitusi. Akan tetapi pemilik juga merasa bahwa ruangan tersebut menjadi umpan bagi pengunjung terutama yang berpasangan untuk berkunjung kewarung internetnya dengan tujuan mendapat sebanyak-banyaknya keuntungan.

4.8. Persaingan

Pengertian persaingan adalah proses sosial yang melibatkan individu atau kelompok yang saling berlomba dan berbuat sesuatu untuk mencapai kemenangan tertentu. Persaingan dapat terjadi apabila beberapa pihak menginginkan sesuatu yang terbatas atau sesuatu yang menajadi pusat perhatian umum. Persaingan berlangsung tanpa ancaman atau kekerasan. Persaingan yang wajar dengan mematuhi aturan main tertentu disebut persaingan sehat dan memberi dampak positif bagi pihak-pihak yang bersaing, yaitu adanya motivasi untuk lebih baik. Namun jika persaingan sudah tidak sehat, maka persaingan akan memberi dampak buruk bagi kedua belah pihak. Berikut beberapa faktor yang menyebabkan tumbuhnya persaingan. 1. Adanya persamaan kepentingan dalam hal yang sama. 2. Adanya perselisihan paham yang mengusik harga diri seseorang. 3. Adanya perbedaan pendapat mengenai sesuatu hal yang bersifat prinsip. 4. Adanya perbedaan sistem nilai dan norma dari kelompok masyarakat. 5. Adanya perbedaan kepentingan politik. http:temukanpengertian.blogspot.com201309pengertian-persaingan.html. diakses pada 14 Juli 2014, Pukul : 15.00 WIB. Universitas Sumatera Utara Aturan hukum untuk persaingan usaha sesungguhnya telah lama ada. Dalam KUHP, misalnya, dalam Pasal 382. Pasal ini menyatakan, “Barangsiapa untuk mendapatkan, melangsungkan atau memperluas debit perdagangan atau perusahaan kepunyaan sendiri atau orang lain, melakukan perbuatan curang untuk menyesatkan khalayak umum atau seorang tertentu diancam, jika karenanya dapat timbul kerugian bagi pesaing-pesaingnya atau pesaing-pesaing orang lain itu, karena persaingan curang, dengan pidana penjara paling lama satu tahun empat bulan atau denda paling banyak sembilan ratus rupiah.” Di sini jelas bahwa hukum persaingan usaha tidak anti persaingan. Justru, hukum persaingan usaha mengoptimalkan kompetisi agar tidak ada penyalah gunaan posisi dominan oleh seorang atau sekelompok pelaku usaha terhadap pelaku usaha yang lain. KUHP tidak memberikan sistem pengaturan yang utuh tentang persaingan usaha karena dasar pendekatannya memang murni dari aspek hukum pidana semata. Pendekatan sistematis tentang hukum persaingan usaha baru diletakkan oleh Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat. http:business-law.binus.ac.id20130120catatan-seputar-hukum-persaingan- usaha.diakses pada 14 Juli 2014, Pukul : 16.00 WIB. Persaingan usaha tidak sehat adalah persaingan antar pelaku usaha dalam menjalankan kegiatan produksi dan atau pemasaran barang atau jasa yang dilakukan dengan cara tidak jujur atau melawan hukum atau menghambat persaingan usaha. Pasal 1 Angka 6 UU Nomor 5 Tahun 1999 Tentang Larangan Praktek Monopoli Dan Persaingan Usaha Tidak Sehat. Dalam berbisnis tentu strategi sangat diperlukan, namun strategi tersebut tidak harus melanggar norma dan tidak memberikan cerminan buruk pemilik. Pengusaha bertindak bagaimana usahanya berjalan bagus dan dapat menghasilkan banyak uang Universitas Sumatera Utara yaitu diantaranya melakukan strategi diluar akal sehat melakukan persaingan tidak sehat namun tetap pada kondisi tidak merugikan atau mematikan usahanya. Fenomena yang terjadi ialah pengusaha melakukan renovasi tertutup pada usaha warung internetnya yaitu memiliki beberapa ruangan khusus VIP untuk pelanggan yang sangat mementingkan kenyamanan dan privasi yang tinggi, namun kenyataannya berbeda, ruangan tersebut beralih fungsi menjadi tempat pasangan melakukan asusila. Pengusaha tidak menutup mata dan telinga bahwa ruangan tersebut menjadi tempat pasangan melakukan asusila, namun pengusaha juga akan menindak keras bagi pelanggan yang kedapatan sedang melakukan asusila didalam ruangan yang menjadi andalannya tersebut. Universitas Sumatera Utara BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan