Tujuan Perawatan Jenis-jenis Tindakan Perawatan

kelancaran proses produksi, karena pekerjaanya ringan sehingga terhindar dari kerugian. Penggantian replacement merupakan bagian kegiatan perawatan dengan mengganti beberapa bagian dari peralatan dan mesn sesuai dengan kapasitas usia peralatan mesin yang diperkenankan. Setiap peralatan mesin dan bagiannya pasti memiliki kapasitas usia penggunaan. Apabila suatu bagian peralatan mesin yang sudah melebihi kapasitas usia produksi digunakan terus, maka peralatan mesin tersebut sangat mungkin akan menimbulkan kerusakan bahkan mencelakakan. Oleh karena itu, kegiatan perawatan penggantian tersebut harus tau jadwal penggantian setiap bagian peralatan mesin. Dengan demikian akan dapat terhindar dari kecelakaan, dan pada akhirnya terhindar dari kerugian.

3.2. Tujuan Perawatan

2 1. Memperpanjang usia kegunaan aset yaitu setiap bagian darisuatu tempat kerja, bangunan dan isinya. Hal ini terutama penting di negara berkembang karena kurangnya sumber daya modal untuk penggantian. Di negara-negara maju kadang-kadang lebih menguntungkan untuk ‘mengganti’ daripada memelihara. Tujuan pemeliharaan maintenance yang utama dapat didefenisikan sebagai berikut: 2 A.S. Corder. Teknik manajemen Pemeliharaan. 1992. Jakarta. Erlangga. h.3 Universitas Sumatera Utara 2. Menjamin ketersediaan optimum peralatan yang dipasang untuk produksi atau jasa untuk mendapatkan laba investasi return of Investment semaksimal mungkin. 3. Menjamin kesiapan operasional dari seluruh peralatan yang diperlukan dalam keadaan darurat setiap waktu, misalnya unit cadangan, unit pemadam kebakaran dan penyelamat, dan sebagainya. 4. Menjamin keselamatan orang yang menggunakan sarana tersebut.

3.3. Jenis-jenis Tindakan Perawatan

3 1. Corrective Maintenance perawatan perbaikan yaitu perawatan yang dilakukan setelah kerusakan terjadi yang bertujuan untuk memperbaiki kerusakan tersebut. Tidak terdapat kegiatan perencanaan untuk mengoptimumkan perawatan peralatan dan manajemen pendukung keputusan. Strategi ini dipengaruhi oleh pemenuhan suku cadang dan biaya kegiatan perawatan sangat bergantung pada tersedianya atau tidak tesedianya kebutuhan suku cadang untuk melakukan kegiatan perbaikan. Jenis-jenis tindakan perawatan terbagi atas : 2. Preventive Maintenance perawatan pencegahan yaitu kegiatan perawatan terencana yang dilakukan untuk menghadapi dan mencegah kegagalan potensial pada suatu komponen atau sistem. Pemilihan waktu dan hasil dari kegiatan perawatan pencegahan harus direncanakan dan dioptimalkan dengan baik untuk memaksimumkan hasil produksi dan meminimumkan biaya 3 R. Manzini, et al. Maintenance for Industrial Systems. 2010. Springer. London, h. 315-318 Universitas Sumatera Utara perawatan. 3. Replacement penggantian Replacement penggantian dapat dibagi menjadi 2 bagian, yaitu: a. Planned replacement penggantian terencana yaitu pemilihan waktu terbaik penggantian berdasarkan penentuan interval waktu optimum untuk meminimumkan biaya perawatan. Kegiatan perawatan ini disebut juga preventive replacement atau penggantian pencegahan. b. Replacement upon failure penggantian saat kerusakan yaitu penggantian yang dilakukan jika komponen atau sistem rusak. Kegiatan perawatan ini disebut juga corrective replacement atau penggantian perbaikan. 4. Inspection Maintenance IM Tindakan perawatan ini terlebih dahulu menentukan keadaan peralatan dan metode untuk mengidentifikasi waktu di mana tindakan ini harus dilakukan. Strategi ini juga disebut menenmukan kesalahan yaitu pengukuran dan inspeksi dapat direncanakan dengan baik secara berkala, tetapi restoratif atau pencegahan tugas tidak bisa. Keadaan fungsi sistem komponen dapat didasarkan pada seperangkat indikator yang mampu menggambarkan kesehatan sistem sesuai dengan spesifikasi. 5. Condition-based maintenance Strategi ini membutuhkan pemantauan variabel yang relevan atau satu set variabel yang relevan yang berkaitan erat dengan kegagalan peralatan. Seperti digambarkan sebelumnya, pemeliharaan berdasarkan kondisi mengacu pada model dan aturan yang dapat menjadi milik pemeliharaan preventif atau Universitas Sumatera Utara untuk pemeliharaan inspeksi, ketika keadaan peralatan hanya diketahui setelah kegiatan pemeriksaan yang dapat dijadwalkan benar. 6. Opportunistic Maintenance Tindakan pemeliharaan dilakukan ketika kesempatan muncul seperti selama pabrik belum beroperasi.

3.4. Identifikasi Material Menggunakan Analisis Klasifikasi ABC

Dokumen yang terkait

Implementasi Studi Preventive Maintenance Fasilitas Produksi dengan Metode Reliability Centered Maintenance pada PT. Sinar Sanata Electronic Industry

12 74 117

Penentuan Interval Waktu Penggantian Optimum Komponen Kritis Mesin Hammer Mill Dengan Model Age Replacement Di PT. Sejati Coconut Industri

6 65 166

PENENTUAN INTERVAL WAKTU PENGGANTIAN KOMPONEN KRITIS PADA MESIN PACKING DENGAN ANALISA KEANDALAN

1 8 2

MENENTUKAN INTERVAL WAKTU PENGGANTIAN OPTIMUM KOMPONEN HIKIKAGI PADA MESIN N5.00 P MENGGUNAKAN REPLACEMENT MODEL.

0 0 2

Penentuan Interval Waktu Penggantian Optimum Komponen Kritis Mesin Tiup dengan Model Age Replacement dan Maintenance Value Stream Mapping (MVSM) di PT. Sinar Sanata

0 0 21

Penentuan Interval Waktu Penggantian Optimum Komponen Kritis Mesin Tiup dengan Model Age Replacement dan Maintenance Value Stream Mapping (MVSM) di PT. Sinar Sanata

0 0 1

Penentuan Interval Waktu Penggantian Optimum Komponen Kritis Mesin Tiup dengan Model Age Replacement dan Maintenance Value Stream Mapping (MVSM) di PT. Sinar Sanata

0 0 2

Penentuan Interval Waktu Penggantian Optimum Komponen Kritis Mesin Tiup dengan Model Age Replacement dan Maintenance Value Stream Mapping (MVSM) di PT. Sinar Sanata

0 0 4

Penentuan Interval Waktu Penggantian Optimum Komponen Kritis Mesin Tiup dengan Model Age Replacement dan Maintenance Value Stream Mapping (MVSM) di PT. Sinar Sanata

0 0 2

Penentuan Interval Waktu Penggantian Optimum Komponen Kritis Mesin Tiup dengan Model Age Replacement dan Maintenance Value Stream Mapping (MVSM) di PT. Sinar Sanata

0 0 5