Non value added time = MTTO + MTTR
Efisiensi perawatan dihitung dengan menggunakan persentase dari MMLT aktual dibandingkan dengan MMLT. Secara matematis:
EfisiensiPerawatan
= MTTR
MMLT
X 100
3.9.3. Framework yang Digunakan dalam MVSM
Pada bagian ini akan dijelaskan framework kerangka kerja yang akan digunakan dalam dalam mengembangkan MVSM, yaitu tujuh kategori kerangka
kerja yang merupakan simbol-simbol dari konsep VSM secara umum dan dikembangkan menjadi beberapa simbol baru. Berikut ini adalah uraian terhadap
tujuh kategori kerangka kerja yang digunakan dalam MVSM: a. Equipment breakdown
Simbol ini menggambarkan bahwa terjadi kerusakan atau perlunya dilakukan perawatan pada satu mesinperalatan yang dapat mempengaruhi
proses produksi. b. Proses
Pada kategori ini terdapat aktivitas-aktivitas yang merupakan tahapan yang dilakukan sejak terhentinya mesinperalatan sampai kondisi dimana
mesinperalatan dapat berfungsi kembali dengan normal dalam proses produksi. Aktivitas-aktivitas tersebut adalah komunikasikan masalah,
identifikasi masalah, identifikasi sumber daya, mengalokasikan sumber daya, mempersiapkan pekerjaan yang akan dilakukan, melakukan
perawatanperbaikan, menjalankan mesinperalatan setelah diperbaiki, dan
Universitas Sumatera Utara
pekerjaan perawatanperbaikan selesai. c. Aliran fisik
Aliran fisik menggambarkan aktivitas transportasi antara kegiatan yang satu dengan kegiatan yang lain yang dapat diamati secara fisik.
d. Aliran informasi Aliran fisik dalam proses perawatan berhubungan dengan aliran informasi.
Terkadang aliran informasi merupakan penghambat dalam aktivitas perawatan sehingga waktu yang dibutuhkan untuk proses selanjutnya jadi
semakin lama. e. Kotak data
Di setiap simbol proses terdapat kotak data yang berisi data mengenai simbol tersebut.
f. Delay Simbol ini mengindikasikan bahwa terdapat waktu mengganggur di antara
dua proses. Delay merupakan jenis kegiatan non value added yang dapat menambah nilai MMLT. Ada 3 jenis delay yang digunakan dalam
menggambarkan MVSM, yaitu delay akibat operator yang menggunakan mesinperalatan lambat dalam merespon masalah kerusakan, delay akibat
tidak tersedianya komponen, dan delay akibat tidak tersedianya operator perawatan tidak standby di tempat.
g. Timeline Timeline menggambarkan dua jenis waktu, yaitu value added time dan non
value added time.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV METODOLOGI PENELITIAN
4.1. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di PT. Sinar Sanata Electronic Industry yang memproduksi bola lampu yang berlokasi di Jl.Pertahanan Lorong 3 No. 7A,
Medan-Amplas. Waktu penelitian dilakukan pada Desember 2015 sampai dengan Juni 2016.
4.2. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah action research karena penilitian ini hanya mengajukan usulan jadwal perawatan yang belum diaplikasikan oleh perusahaan.
Action Research merupakan penelitian yang dilakukan untuk mendapatkan temuan-temuan praktis dalam keperluan pengambilan keputusan operasional
13
13
Sukaria Sinulingga, Metode Penelitian, 2011, Medan, USU Pressh 32.
. Hasil penelitian bertujuan
memaparkan pemecahan masalah aktual yang terjadi pada perusahaan secara sistematis dan mengusulkan interval waktu penggantian
replacement optimum komponen kritis mesin Tiup dengan model Age Replacement untuk menentukan selang waktu penggantian yang optimum sehingga biaya
penggantian menjadi minimum. Pembuatan
Flow Chart perawatan mesin dan mengurangi kegiatan-kegiatan yang tidak memberikan nilai tambah non value
added activities serta perhitungan biaya untuk meminimumkan pengeluaran perusahaan khususnya bagian maintenance.
Universitas Sumatera Utara