jadwalnya setelah penggantian komponen dilakukan, baik akibat terjadi kerusakan maupun hanya bersifat sebagai perawatan pencegahan.
3.8. Value Stream Mapping VSM
Value Stream Mapping VSM adalah suatu konsep dari lean manufacturing yang menunjukkan suatu gambar dari seluruh kegiatan atau
aktivitas yang dilakukan oleh sebuah perusahaan. Menurut Wilson [2] 2010 VSM digunakan untuk menemukan waste dalam penggambaran value
streamtersebut, apabila waste sudah ditemukan maka waste tersebut harus dieliminasi. Tujuan dari VSM adalah untuk proses improvement dalam sebuah
sistem
11
3.9. Maintenance Value Stream Mapping MVSM
.
12
Salah satu metode yang sangat efektif di perusahaan lean untuk mengeliminasi kegiatan-kegiatan non value added adalah dengan menggunakan
Value Stream Mapping VSM. VSM merupakan tools yang digunakan dalam memvisualisasikan suatu sistem yang merepresentasikan aliran material dan
informasi. Metode ini juga telah dijelaskan sebelumnya dapat menghasilkan suatu gambaran umum sebuah proses yang mudah dipahami. Hal ini juga semakin
3.9.1. Pendahuluan
11
Thomas Prayogo, Identifikasi Waste dengan Menggunakan Value Stream Mapping di Gudang PT. XYZ,2013,Journal Titra. Pdf
12
Kannan, Soundararajan, et. al. Developing A Maintenance Value Stream Map. http: www.iienet.orguploadedFilesIIECommunityTechnical_Societies_and_DivisionsLeanLean_
details_pagesKannan4-07.pdf
Universitas Sumatera Utara
memudahkan untuk mengambil keputusan dalam mengeliminasi kegiatan- kegiatan yang tidak memberikan nilai tambah non value added activities.
Hingga saat ini, telah diidentifikasi dan di-review ada 7 jenis teknik di dalam VSM, yaitu big picture mapping Rother and Shook , 1999, supply chain
response matrix Hines, Rich dan Jones, 1997, production variety funnel New, 1974, quality filter mapping Hines dan Rich, 1997, demand amplification
mapping Hines dan Taylor, 2000, decision point analysis Hines, Rich dan Jones, 1997, dan physical structure mapping Hines dan Rich, 1997. Namun,
tidak satu pun dari ketujuh teknik tersebut yang berhubungan dengan kegiatan maintenance perawatan sehingga tidak dapat digunakan untuk memetakan
kegiatan perawatan tesebut. Jika diperhatikan lebih lanjut, dalam setiap kegiatan perawatan tentu terdapat kegiatan yang memberikan nilai tambah maupun yang
tidak memberikan nilai tambah. Sehingga, keunikan dari teknik ini adalah untuk mengembangkan VSM dalam kegiatan perawatan yang disebut dengan
Maintenance Value Stream Mapping MVSM.
3.9.2. Variabel yang Digunakan dalam MVSM
Konsep Mean Maintenace Lead Time MMLT dianalogikan sesuai dengan konsep lead time dalam kegiatan manufaktur dalam pengukuran waktu
untuk kegiatan perawatan. MMLT didefinisikan sebagai rata-rata waktu yang dibutuhkan untuk melakukan kegiatan perawatan mesin sehingga mesin tersebut
dapat dipastikan telah mampu dioperasikan dengan normal. MMLT membagi kegiatan perwatan ke dalam beberapa level kegiatan. Dalam MVSM tidak
Universitas Sumatera Utara
dilakukan pengujian terhadap dampak dari buruk atau kurangnya strategi perawatan di lantai produksi, melainkan digunakan sebagai alat untuk mengukur
waktu aktivitas perawatan. Secara matematis, MMLT dirumuskan dengan persamaan:
MMLT = MTTO + MTTR + MTTY
dimana: MTTO = Mean Time To Organize Rata-rata waktu yang diperlukan untuk
mengkoordinasikan tugas-tugas untuk memulai kegiatan perawatan mesinperalatan setelah diketahui adanya kerusakan atau
berdasarkan jadwal yang telah dibuat MTTR = Mean Time To Repair Rata-rata waktu yang dibutuhkan untuk
melakukan aktivitas perawatan mesinperalatan MTTY = Mean Time To Yield Rata-rata waktu yang dibutuhkan untuk
memastikan bahwa mesinperalatan dapat digunakan kembali setelah kegiatan perawatan mesinperalatan dilakukan.
Berdasarkan definisi tersebut, komponen waktu yang memberikan nilai tambah bagi kegiatan perawatan adalah MTTR karena hanya komponen waktu ini
merupakan waktu yang dibutuhkan untuk melakukan kegiatan perawatan atau perbaikan terhadap mesinperalatan. Untuk dua komponen waktu lainnya, yaitu
MTTO dan MTTY merupakan kegiatan yang tidak memberikan nilai tambah non value added time. Oleh karena itu, value added time dan non value added time
ditunjukkan dengan persamaan:
Value added time = MTTR
Universitas Sumatera Utara
Non value added time = MTTO + MTTR
Efisiensi perawatan dihitung dengan menggunakan persentase dari MMLT aktual dibandingkan dengan MMLT. Secara matematis:
EfisiensiPerawatan
= MTTR
MMLT
X 100
3.9.3. Framework yang Digunakan dalam MVSM