63
Tabel 4.15 Hasil Uji Nilai Selisih Mutlak
Persamaan 2
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. B
Std. Error Beta
1 Constant
80.235 2.167
37.026 .000
ZscoreAGE 4.315
1.129 .347
3.820 .376
ZscoreSPEC 4.803
1.423 .386
3.376 .064
ABSAGE-SPEC -6.639
1.520 -.496
-4.368 .009
a. Dependent Variable: ALAG
Dilihat dari tabel 4.16 dapat diperoleh hasil bahwa spesialisasi industri auditor Z merupakan variabel moderating karena nilai signifikansi variabel
ABS AGE-SPEC menunjukkan 0.009 di bawah 0.05 dan nilai koefisiennya yang negatif yaitu sebesar -6.639 berarti memperlemah hubungan antara umur listing
X2 dengan audit report lag Y. Dari tabel 4.16 dapat disimpulkan persamaan regresi sebagai berikut :
ALAG = 80.235 + 4.315 AGE + 4.803 SPEC – 6.639 |AGE-SPEC|
4.8 Hasil Hipotesis Setelah Moderating
Hasil hipotesis penelitian setelah moderating ini menyatakan bahwa spesialisasi industri auditor Z mampu memoderasi hubungan antara tenure audit X1 dengan
audit report lag Y, dan juga hubungan antara umur listing X2 dengan audit report lag Y dengan nilai signifikansi di bawah 0.05. Spesialisasi industri auditor Z
memperkuat hubungan antara tenure audit X1 dengan audit report lag Y, dan memperlemah hubungan antara umur listing X2 dengan audit report lag Y.
64
Hal ini berarti H4 spesialisasi industri auditor Z memoderasi hubungan antara tenure audit X1 dengan audit report lag Y, dan H5 Spesialisasi industri
auditor Z memoderasi hubungan antara umur listing X2 dengan audit report lag Y diterima.
4.9 Pembahasan Hasil Penelitian
4.9.1 Pengaruh Tenure Audit X1 terhadap Audit Report Lag Y
Berdasarkan output SPSS, hasil penelitian pada tabel 4.11 menunjukkan bahwa nilai signifikansi tenure audit X1 terhadap audit
report lag Y sebesar 0.287 0.05 dan nilai t
hitung
= 1.071 nilai t
tabel
= 1.985, sehingga H1 ditolak yaitu tenure audit X1 tidak berpengaruh
terhadap audit report lag Y. Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan hasil penelitian Lee et al. 2011 yang menunjukkan bahwa tenure audit
X1 berpengaruh negatif terhadap audit report lag Y dan juga penelitian Halim 2000 yang menunjukkan adanya pengaruh positif antara tenure
audit X1 dengan audit report lag Y.
4.9.2 Pengaruh Umur Listing X2 terhadap Audit Report Lag Y
Berdasarkan output SPSS, hasil penelitian pada tabel 4.11 menunjukkan bahwa nilai signifikansi umur listing X2 terhadap audit
report lag Y sebesar 0.010 0.05 dan t
hitung
= 3.436 nilai t
tabel
=
1.985, dan nilai koefisiennya yang positif yaitu 0.587. Nilai koefisien yang positif
dapat diinterpretasikan bahwa umur listing X2 berpengaruh positif terhadap audit report lag Y sehingga H2 diterima yaitu umur listing X2
berpengaruh terhadap audit report lag Y. Hasil penelitian ini sejalan
65
dengan hasil penelitian Owushu-Ansah 2002 yang menunjukkan bahwa umur listing X2 berpengaruh positif terhadap audit report lag Y.
4.9.3 Pengaruh Tenure Audit X1, dan Umur Listing X2 secara
simultan terhadap Audit Report Lag Y
Berdasarkan output SPSS, hasil penelitian pada tabel 4.12 menunjukkan bahwa nilai signifikansi tenure audit X1, dan umur listing
X2 secara simultan terhadap audit report lag Y sebesar 0.001 0.05 dan F
hitung
= 7.001 F
tabel
= 3.095 sehingga H4 diterima yaitu tenure audit X1, dan umur listing X2 secara simultan berpengaruh terhadap audit
report lag Y.
4.9.4 Pengaruh Spesialisasi Industri Auditor Z sebagai Variabel Moderating dalam memoderasi hubungan antara
Tenure Audit X1 terhadap
Audit Report Lag Y
Berdasarkan output SPSS, hasil penelitian pada tabel 4.14 menunjukkan bahwa spesialisasi industri auditor Z merupakan variabel
moderating karena nilai signifikansi variabel ABS TENURE-SPEC menunjukkan 0.004 0.05 dan nilai koefisiennya yang positif yaitu 0.315.
Nilai koefisien yang positif dapat diinterpretasikan bahwa spesialisasi industri auditor Z memperkuat hubungan antara tenure audit X1
dengan audit report lag Y sehingga H4 diterima yaitu spesialisasi industri auditor Z memoderasi hubungan antara tenure audit X1 dengan
audit report lag Y.
66
4.9.5 Pengaruh Spesialisasi Industri Auditor Z sebagai Variabel Moderating dalam memoderasi hubungan antara Umur
Listing X2 terhadap
Audit Report Lag Y
Berdasarkan output SPSS, hasil penelitian pada tabel 4.15 menunjukkan bahwa spesialisasi industri auditor Z merupakan variabel
moderating karena nilai signifikansi variabel ABS AGE-SPEC menunjukkan 0.009 0.05 dan nilai koefisiennya yang negatif yaitu -
6.639. Nilai koefisien yang negatif dapat diinterpretasikan bahwa spesialisasi industri auditor Z memperkuat hubungan antara umur listing
X2 dengan audit report lag Y sehingga H5 diterima yaitu spesialisasi industri auditor Z memoderasi hubungan antara umur listing X2
dengan audit report lag Y.
67
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan perumusan masalah dan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa :
1. Secara parsial variabel umur listing X2 berpengaruh
signifikan dan positif terhadap audit report lag Y. Pernyataan ini ditunjukkan oleh nilai signifikansi tenure audit TENURE
sebesar 0.287 0.05. Di sisi lain, nilai signifikansi variabel umur listing AGE sebesar 0.010 0.05.
2. Secara simultan, tenure audit X1, dan umur listing X2
berpengaruh terhadap audit report lag Y. Pernyataan ini ditunjukkan oleh signifikansi 0.001 0.05 dan nilai F
hitung
= 7.001 nilai F
tabel
= 3.095. 3.
Spesialisasi industri auditor Z mampu menjadi variabel moderating untuk audit report lag Y. Dimana spesialisasi
industri auditor Z memperkuat hubungan antara tenure audit X1 dengan audit report lag Y, dan memperlemah hubungan
antara umur listing X2 dengan audit report lag Y. Pernyataan ini ditunjukkan oleh nilai signifikansi 0.004 dan
0.009 di bawah 0.05 serta nilai koefisiennya sebesar 0.315, dan -6.639.
68
5.2 Keterbatasan Penelitian
Keterbatasan penelitian ini adalah sebagai berikut : 1.
Hanya menggunakan perusahaan consumer goods yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia sebagai populasi penelitian dan sampel yang
diperoleh hanya berjumlah 19 perusahaan sehingga belum dapat mewakili keseluruhan perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia. 2.
Variabel independen dalam penelitian ini hanya dibatasi pada tenure audit dan umur listing walaupun banyak faktor lain yang
mempengaruhi Audit Report Lag. 3.
Menggunakan persentase total aset klien pada suatu industri dan hanya diambil yang paling besar, sehingga auditor yang memiliki
persentase total aset perusahaan klien terbesar ditentukan sebagai auditor spesialis industri, sesuai dengan kriteria Gul, Fung, dan Jaggi
2009. Serta apabila auditor tersebut memiliki persentase total aset perusahaan klien minimum 15. Hal ini mengakibatkan auditor yang
memiliki persentase total aset perusahaan klien terbesar kedua tidak ditentukan sebagai spesialis, meskipun auditor tersebut mungkin juga
merupakan spesialis.
69
5.3 Saran