Teori Kepatuhan Compliance Theory Laporan Keuangan

11

2.1.2 Teori Kepatuhan Compliance Theory

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, patuh artinya “suka menurut perintah, dsb.; taat pada perintah, aturan, dsb. dan berdisiplin. Kepatuhan berarti sifat patuh, ketaatan”. Kepatuhan terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan tahunan perusahaan publik di Indonesia diatur dalam Undang- undang No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal; dalam Peraturan Bapepam Nomor X.E.1 Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan Nomor: KEP-06BL2006 tentang Kewajiban Penyampaian Laporan Berkala oleh Perusahaan Efek; dan Peraturan Bapepam Nomor X.K.2 Salinan Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan Nomor: KEP-346BL2011 tentang Penyampaian Laporan Keuangan Berkala Emiten atau Perusahaan Publik. Peraturan-peraturan tersebut mengisyaratkan terdapat kepatuhan setiap individu maupun organisasi perusahaan publik yang terlibat di pasar modal Indonesia untuk menyampaikan laporan keuangan tahunan perusahaan secara tepat waktu kepada Bapepam. Ketepatan waktu ini berhubungan dengan audit report lag. Jika ARL yang dibutuhkan lama, penyampaian laporan keuangan akan tidak tepat waktu. Kepatuhan terhadap masa perikatan audit tenure audit telah diatur dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2015 tentang pembatasan jasa audit yang menjelaskan bahwa pemberian jasa audit atas laporan keuangan dari suatu entitas dilakukan oleh seorang Akuntan Publik paling lama untuk 5 lima tahun buku berturut-turut. Teori kepatuhan dapat membuat seseorang lebih patuh pada peraturan yang berlaku, sama seperti perusahaan yang 12 berusaha tepat waktu dalam menyampaikan laporan keuangannya karena selain sebagai kewajiban, juga bermanfaat bagi para pengguna laporan keuangan Sulistyo, 2010.

2.1.3 Laporan Keuangan

Definisi laporan keuangan menurut Ikatan Akuntan Indonesia IAI 2014:9: Laporan keuangan adalah suatu penyajian terstruktur dari posisi keuangan dan kinerja keuangan suatu entitas. Laporan keuangan menyajikan informasi mengenai entitas yang meliputi aset, liabilitas, ekuitas, penghasilan dan beban, termasuk keuntungan dan kerugian, kontribusi dari dan distribusi kepada pemilik dalam kapasitasnya sebagai pemilik, dan arus kas. Menurut Kieso, Weygant Warfird 2007:2, “laporan keuangan merupakan sarana pengkomunikasian informasi keuangan utama kepada pihak-pihak di luar perusahaan”. Laporan keuangan perusahaan merupakan pencerminan manajemen yang memegang tanggung jawab utama atas kewajaran penyajian dan pengungkapan informasi. Subramanyam, 2013:137. Dari pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa “laporan keuangan adalah proses akuntansi yang digunakan sebagai media untuk berkomunikasi tentang informasi antara data keuangan atau aktivitas suatu perusahaan kepada pemakainya sebagai salah satu bahan dalam pengambilan keputusan”. Selain itu laporan keuangan juga berfungsi sebagai bentuk pertanggungjawaban pihak manajemen. 13 Menurut Ikatan Akuntan Indonesia 2014:3, tujuan laporan keuangan adalah “untuk menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pengguna dalam pengambilan keputusan ekonomik”. Menurut Ikatan Akuntan Indonesia 2014:5-8, “laporan keuangan harus terdapat empat karakteristik kualitatif. Karakteristik kualitatif merupakan ciri khas yang membuat informasi dalam laporan keuangan berguna bagi penggunanya”. Keempat karakteristik kualitatif tersebut yaitu: 1. Dapat Dipahami Kualitas penting informasi yang disajikan dalam laporan keuangan adalah kemudahannya untuk segera dapat dipahami oleh pengguna. Untuk maksud ini, pengguna diasumsikan memiliki pengetahuan yang memadai tentang aktivitas ekonomi dan bisnis, akuntansi, serta kemauan untuk mempelajari informasi tersebut dengan ketekunan yang wajar Ikatan Akuntan Indonesia, 2014:25. 2. Relevan Agar bermanfaat, informasi harus relevan dengan kebutuhan pengguna untuk proses pengambilan keputusan. Informasi memiliki kualitas relevan jika dapat mempengaruhi keputusan ekonomi pengguna dengan cara membantu mereka mengevaluasi peristiwa masa lalu, masa kini atau masa depan, menegaskan, atau mengoreksi hasil evaluasi mereka di masa lalu Ikatan Akuntan Indonesia, 2014:26. 14 3. Keandalan Informasi memiliki kualitas andal, jika bebas dari kesalahan material dan bias, dan penyajian secara jujur apa yang seharusnya disajikan atau yang secara wajar diharapkan dapat disajikan. Laporan keuangan tidak bebas dari bias melalui pemilihan atau penyajian informasi jika dimaksudkan untuk mempengaruhi pembuatan suatu keputusan atau kebijakan untuk tujuan mencapai suatu hasil tertentu Ikatan Akuntan Indonesia, 2014:31. 4. Dapat dibandingkan Laporan keuangan suatu perusahaan dalam satu periode tertentu harus dapat dibandingkan antar periode untuk mengidentifikasi kecenderungan posisi dan kinerja keuangan. Laporan keuangan juga harus dapat dibandingkan dengan laporan keuangan antar entitas untuk mengevaluasi posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan secara relatif Ikatan Akuntan Indonesia, 2014:39. Laporan keuangan yang lengkap sesuai dengan PSAK Revisi 2014 Penyesuaian Dengan IFRS terdiri dari: 1. Laporan Posisi Keuangan Statements of Financial Positions 2. Laporan Laba Rugi Komprehensif Comprehenship Income Statements 3. Laporan Perubahan Ekuitas Retained Earnings Statements 4. Laporan Arus Kas Statements of Cash Flows. 5. Catatan Atas Laporan Keuangan Notes to Financial Statements 15

2.1.4 Audit dan Standar Auditing Pengertian Auditing menurut Arens et al, 2015:2:

Dokumen yang terkait

Pengaruh Profitabilita, Ukuran Perusahaan, Dan Audit Tenure Terhadap Audit Report Lag Dengan Spesialisasi Industri Auditor Eksternal Sebagai Variabel Moderating

11 41 103

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AUDIT REPORT LAG PADA PERUSAHAAN CONSUMER GOODS INDUSTRY DAN Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Audit Report Lag pada Perusahaan Consumer Goods Industry dan Multifinance yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (Studi Empiris

0 1 16

Pengaruh Profitabilita, Ukuran Perusahaan, Dan Audit Tenure Terhadap Audit Report Lag Dengan Spesialisasi Industri Auditor Eksternal Sebagai Variabel Moderating

0 0 11

Pengaruh Profitabilita, Ukuran Perusahaan, Dan Audit Tenure Terhadap Audit Report Lag Dengan Spesialisasi Industri Auditor Eksternal Sebagai Variabel Moderating

0 0 2

Pengaruh Profitabilita, Ukuran Perusahaan, Dan Audit Tenure Terhadap Audit Report Lag Dengan Spesialisasi Industri Auditor Eksternal Sebagai Variabel Moderating

0 0 9

Pengaruh Profitabilita, Ukuran Perusahaan, Dan Audit Tenure Terhadap Audit Report Lag Dengan Spesialisasi Industri Auditor Eksternal Sebagai Variabel Moderating

0 0 30

Pengaruh Profitabilita, Ukuran Perusahaan, Dan Audit Tenure Terhadap Audit Report Lag Dengan Spesialisasi Industri Auditor Eksternal Sebagai Variabel Moderating

0 0 2

Pengaruh Profitabilita, Ukuran Perusahaan, Dan Audit Tenure Terhadap Audit Report Lag Dengan Spesialisasi Industri Auditor Eksternal Sebagai Variabel Moderating

0 0 10

Pengaruh Audit Tenure, Reputasi Auditor, Spesialisasi Audit dan Ukuran Perusahaan Terhadap Kualitas Audit pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 11

Pengaruh Audit Tenure, Reputasi Auditor, Spesialisasi Audit dan Ukuran Perusahaan Terhadap Kualitas Audit pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 2