Analisis Regresi Berganda Hasil Hipotesis Sebelum Moderating Analisis Regresi Moderasi

57 Tabel 4.9 Uji Autokorelasi Setelah Moderating Runs Test Unstandardized Residual Test Value a .02532 Cases Test Value 46 Cases = Test Value 49 Total Cases 95 Number of Runs 30 Z 1.221 Asymp. Sig. 2-tailed .143 a. Median Dari uji Run Test untuk uji autokorelasi sebelum moderating tersaji pada tabel 4.6 dapat dilihat bahwa signifikansi variabel audit report lag lebih besar dari 0.05 yaitu 0.143 yang menunjukkan bahwa residual random atau tidak terjadi autokorelasi antar nilai residual.

4.4 Analisis Regresi Berganda

Analisis regresi berganda dilakukan untuk mengetahui seberapa besar ketergantungan variabel dependen dengan satu atau lebih variabel independen. Hasil analisis regresi berganda adalah berupa koefisien untuk masing-masing variabel independen. 58 Tabel 4.10 Koefisien Regresi Berganda Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 58.198 4.068 14.306 .000 TENURE 1.661 1.551 .105 1.071 .287 AGE .587 .171 .336 3.436 .010 a. Dependent Variable: ALAG Berdasarkan nilai koefisien yang terdapat pada tabel 4.10, dapat dihasilkan persamaan regresi sebagai berikut : ALAG = 58.198 + 1.661 TENURE + 0.587 AGE Dari hasil persamaan regresi berganda tersebut, masing-masing variabel independen dapat diinterpretasikan pengaruhnya terhadap audit report lag yaitu : 1. Konstanta sebesar 58.198 menyatakan bahwa jika tidak ada variabel tenure audit X1 dan umur listing X2 atau pada saat tenure audit X1 dan umur listing X2 sama dengan 0 atau konstan maka audit report lag Y adalah sebesar 58.198. 2. Koefisien nilai TENURE X1 sebesar 1.661. Hal ini menunjukkan bahwa apabila terjadi peningkatan variabel tenure audit sebesar 1, maka akan menaikkan audit report lag sebesar 1.661. 3. Koefisien nilai AGE X2 sebesar 0.587. Hal ini menunjukkan bahwa apabila terjadi peningkatan variabel umur listing sebesar 1, maka akan menaikkan audit report lag sebesar 0.587. 59

4.5 Pengujian Hipotesis

4.5.1 Uji Signifikansi Parsial Uji t

Uji t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen. Variabel independen dikatakan memiliki pengaruh signifikan terhadap variabel dependen apabila variabel dependen tersebut memiliki nilai signifikansi sig di bawah 0.05. Tabel 4.11 Uji Signifikansi Parsial Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 58.198 4.068 14.306 .000 TENURE 1.661 1.551 .105 1.071 .287 AGE .587 .171 .336 3.436 .010 a. Dependent Variable: ALAG Dari tabel 4.11, hasil pengujian secara parsial menunjukkan bahwa secara parsial hanya variabel umur listing X2 yang berpengaruh signifikan terhadap audit report lag Y. Hal ini ditunjukkan oleh nilai signifikansi tenure audit X1 sebesar 0.287 yang berarti lebih besar dari 0.05 sehingga tidak berpengaruh signifikan, sedangkan variabel umur listing X2 berpengaruh signifikan karena nilai signifikansinya 0.010 yang berarti lebih kecil dari 0.05 dan nilai t hitung = 3.436 nilai t tabel = 1.985. . 60

4.5.2 Uji Signifikansi Simultan Uji F

Uji F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Variabel-variabel independen tersebut dikatakan mempunyai pengaruh secara simultan dan signifikan terhadap variabel dependen apabila memiliki nilai signifikansi sig di bawah 0.05. Tabel 4.12 Uji Signifikansi Simultan ANOVA b Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 1920.476 2 960.238 7.001 .001 a Residual 12618.850 92 137.161 Total 14539.326 94 a. Predictors: Constant, AGE, TENURE b. Dependent Variable: ALAG Dari uji signifikansi simultan yang tersaji pada tabel 4.12, dapat dilihat bahwa semua variabel independen, yaitu tenure audit X1 dan umur listing X2 berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen audit report lag Y secara bersama-sama atau simultan. Hal ini ditunjukkan oleh nilai signifikansi yang menunjukkan angka 0.001 yang berarti 0.05 dan nilai F hitung = 7.001 F tabel = 3.095.

4.5.3 Uji Koefisien Determinasi R

2 Uji koefisien determinasi dilakukan dengan tujuan untuk melihat sejauh mana variabel independen mampu menjelaskan variasi variabel dependen. 61 Tabel 4.13 Uji Koefisien Determinasi Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1 .363 a .132 .113 11.712 .742 a. Predictors: Constant, AGE, TENURE b. Dependent Variable: ALAG Dari tabel 4.13 dapat dilihat bahwa angka koefisien Adjusted R square bernilai 0,132. Angka ini mengindikasikan bahwa 13,2 variasi atau perubahan dalam audit report lag Y mampu dijelaskan oleh tenure audit X1 dan umur listing X2. Dan sisanya 86.8 dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak dimasukkan dalam model penelitian.

4.6 Hasil Hipotesis Sebelum Moderating

Hasil hipotesis penelitian sebelum moderating ini menyatakan bahwa umur listing X2 berpengaruh positif dan signifikan terhadap audit report lag Y, sedangkan tenure audit X1 tidak berpengaruh signifikan terhadap audit report lag Y. Hal ini berarti hanya hipotesis kedua dan ketiga yang diterima, yaitu H2 umur listing X2 berpengaruh terhadap audit report lag Y dan H3 secara simultan tenure audit X1 dan umur listing X2 berpengaruh signifikan terhadap audit report lag Y.

4.7 Analisis Regresi Moderasi

Dalam penelitian ini digunakan uji nilai selisih mutlak, jika score tinggi untuk spesialisasi industri auditor bersosiasi dengan score rendah maupun score tinggi TENURE, dan AGE, maka akan terjadi perbedaan nilai absolute yang 62 besar. Hal ini juga akan berlaku score rendah untuk spesialisasi industri auditor berasosiasi dengan score tinggi maupun score rendah TENURE, dan AGE. Kedua kombinasi ini diharapkan akan berpengaruh terhadap audit report lag yang meningkat. Tabel 4.14 Hasil Uji Nilai Selisih Mutlak Persamaan 1 Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 71.759 2.291 31.327 .000 ZscoreTENURE 1.671 1.458 .134 1.146 .255 ZscoreSPEC -.091 1.486 -.007 -.061 .051 ABSTENURE-SPEC .315 1.839 .023 .171 .004 a. Dependent Variable: ALAG Dilihat dari tabel 4.14 dapat diperoleh hasil bahwa spesialisasi industri auditor Z merupakan variabel moderating karena nilai signifikansi variabel ABSTENURE-SPEC menunjukkan 0.004 di bawah 0.05 dan nilai koefisiennya yang positif yaitu sebesar 0.315 yang artinya memperkuat hubungan antara tenure audit X1 dengan audit report lag Y, sehingga H4 diterima Spesialisasi industri auditor Z memoderasi hubungan antara tenure audit X1 dengan audit report lag Y. Dari tabel 4.14 dapat disimpulkan persamaan regresi sebagai berikut : ALAG = 71.759 + 1.671 TENURE - 0.091 AGE + 0.315 |TENURE- SPEC| 63 Tabel 4.15 Hasil Uji Nilai Selisih Mutlak Persamaan 2 Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 80.235 2.167 37.026 .000 ZscoreAGE 4.315 1.129 .347 3.820 .376 ZscoreSPEC 4.803 1.423 .386 3.376 .064 ABSAGE-SPEC -6.639 1.520 -.496 -4.368 .009 a. Dependent Variable: ALAG Dilihat dari tabel 4.16 dapat diperoleh hasil bahwa spesialisasi industri auditor Z merupakan variabel moderating karena nilai signifikansi variabel ABS AGE-SPEC menunjukkan 0.009 di bawah 0.05 dan nilai koefisiennya yang negatif yaitu sebesar -6.639 berarti memperlemah hubungan antara umur listing X2 dengan audit report lag Y. Dari tabel 4.16 dapat disimpulkan persamaan regresi sebagai berikut : ALAG = 80.235 + 4.315 AGE + 4.803 SPEC – 6.639 |AGE-SPEC|

4.8 Hasil Hipotesis Setelah Moderating

Dokumen yang terkait

Pengaruh Profitabilita, Ukuran Perusahaan, Dan Audit Tenure Terhadap Audit Report Lag Dengan Spesialisasi Industri Auditor Eksternal Sebagai Variabel Moderating

11 41 103

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AUDIT REPORT LAG PADA PERUSAHAAN CONSUMER GOODS INDUSTRY DAN Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Audit Report Lag pada Perusahaan Consumer Goods Industry dan Multifinance yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (Studi Empiris

0 1 16

Pengaruh Profitabilita, Ukuran Perusahaan, Dan Audit Tenure Terhadap Audit Report Lag Dengan Spesialisasi Industri Auditor Eksternal Sebagai Variabel Moderating

0 0 11

Pengaruh Profitabilita, Ukuran Perusahaan, Dan Audit Tenure Terhadap Audit Report Lag Dengan Spesialisasi Industri Auditor Eksternal Sebagai Variabel Moderating

0 0 2

Pengaruh Profitabilita, Ukuran Perusahaan, Dan Audit Tenure Terhadap Audit Report Lag Dengan Spesialisasi Industri Auditor Eksternal Sebagai Variabel Moderating

0 0 9

Pengaruh Profitabilita, Ukuran Perusahaan, Dan Audit Tenure Terhadap Audit Report Lag Dengan Spesialisasi Industri Auditor Eksternal Sebagai Variabel Moderating

0 0 30

Pengaruh Profitabilita, Ukuran Perusahaan, Dan Audit Tenure Terhadap Audit Report Lag Dengan Spesialisasi Industri Auditor Eksternal Sebagai Variabel Moderating

0 0 2

Pengaruh Profitabilita, Ukuran Perusahaan, Dan Audit Tenure Terhadap Audit Report Lag Dengan Spesialisasi Industri Auditor Eksternal Sebagai Variabel Moderating

0 0 10

Pengaruh Audit Tenure, Reputasi Auditor, Spesialisasi Audit dan Ukuran Perusahaan Terhadap Kualitas Audit pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 11

Pengaruh Audit Tenure, Reputasi Auditor, Spesialisasi Audit dan Ukuran Perusahaan Terhadap Kualitas Audit pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 2