Permasalahan Industri Kecil Menengah IKM

16

2.2.7 Klasifikasi Industri berdasarkan Barang yang Dihasilkan

Berdasarkan barang yang dihasilkan, industri dapat dibagi menjadi : 1. Industri Berat yaitu, industri yang menghasilkan mesin-mesin atau alat produksi lainnya. Misalkan industri alat- alat berat. 2. Industri Ringan yaitu, industri yang menghasilkan barang siap pakai untuk dikonsumsi. Misalnya industri obat-obatan, industri makanan, industri minuman.

2.2.8 Klasifikasi Industi Berdasarkan Modal yang Digunakan :

Berdasarkan modal yang digunakan, industri dapat dibedakan menjadi : 1. Industri dengan penanaman modal dalam negri yaitu, industri yang mendapat dukungan modal dari pemerintah atau pengusaha nasional. Misalnya industri pariwisata 2. Industri dengan penanaman modal asing yaitu, industri yang modalnya berasal dari penanaman modal asing. Misalnya industri komunikasi, industri perminyakan. 3. Industri dengan modal patungan yaitu, industri yang modalnya berasal dari hasil kerja sama antara PMDN dan PMA. Misalnya industri otomotif.

2.3 Permasalahan Industri Kecil Menengah IKM

Industri keci menengah IKM dalam perkembangan nya dihadapkan pada persoalan-persoalan yang sudah umum untuk semua IKM bukan hanya di Indonesia tetapi juga di negara-negara lainnya. Permasalahan yang umum dihadapi oleh IKM adalah keterbatasan modal kerja investasi,kesulitan dalam pemasaran, distribusi dan pengadaan bahan baku dan input lainnya, keterbatasan Universitas Sumatera Utara 17 akses ke informasi mengenai peluang pasar dan lainnya, keterbatasan tenaga kerja dengan tingkat keahlian yang tinggi atau dengan kata lain kualitas SDM rendah, kemampuan teknologi, biaya transportasi dan energi yang tinggi, keterbatasan komunikasi, biaya yang tinggi akibat prosedur admisnistrasi dan birokrasi yang kompleks, kususnya dalam pengurusan izin usaha, dan ketidakpastian ekonomi akibat dari peraturan-peraturan dan kebijaksanaan-kebijaksanaan ekonomi yang tidak jelas atau tidak menentu arahnya Tambunan,2009 hal 75. Menurut survei yang dilakukan oleh BPS pada tahun 2003 dan 2005 terhadap usaha mikro dan usaha kecil Tambunan,2009 menunjukkan bahwa permasalahan klasik yang sering dialami oleh kelompok usaha tersebut adalah masalah permodalan dan masalah pemasaran. Dalam hal permodalan, banyak dari pengusaha kecil ini yang bergantung sepenuh nya pada uang atau simpanan mereka sendiri. Alasan untuk hal ini bisa bermacam-macam ; ada yang belum pernah mendengar atau menyadari ada nya bantuan kredit untuk pengusaha kecil, ada yang pernah mencoba tetapi ditolak karena usahanya dianggap tidak layak untuk di danai dan ada juga yang mengundurkan diri karena ruwetnya prosedur administrasi dan ada juga yang dari awal memang tidak ingin meminjam dari lembaga-lembaga keuagan formal. Dalam hal pemasaran, Industri kecil pada umunya tidak mempunyai sumber daya untuk mencari, mengembangkan, atau memperluas pasar mereka sendiri. Pengusaha Kecil ini sangat bergantung pada mitra dagang mereka seperti pedagang keliling atau yang biasa disebut agen atau sales untuk memasarkan Universitas Sumatera Utara 18 produk mereka, atau bahkan tergantung pada konsumen yang datang secara langsung ke tempat produksi mereka.

2.4 Tenaga Kerja