Tenaga Kerja Lama Usaha

48 persentase penyebaran untuk Kecamatan Medan Tembung, Medan Johor dan Medan Amplas sangatlah sedikit. Kecamatan Medan Denai dan Medan Area adalah dua kecamatan yang didominasi oleh industri kecil sepatu. Dalam penelitian ini peneliti mengambil sampel sebanyak 30 industri kecil sepatu dan akan menguraikan profil industri kecil sepatu di Kota Medan yang dilihat dari tenaga kerja, umur perusahaan, legalitas usaha, fasilitas kredit, modal perusahaan, dan bahan baku.

4.2.2.1 Tenaga Kerja

Ketenagakerjaan adalah aspek yang sangat mendasar pada keberlangsungan suatu perusahan dan sering dijadikan sebagai tolok ukur perkembangan perusahaan. Tenaga kerja merupakan salah satu faktor produksi yang memiliki perananan yang sangat penting dalam proses produksi untuk menghasilkan barang dan jasa. Berikut penulis akan menguraikan tentang profil tenaga kerja industri kecil sepatu di Kota Medan. Tabel 4.7 Jumlah Tenaga Kerja Industri Kecil Sepatu Sumber: Hasil Penelitian, 2016 Data diolah Tabel 4.7 diatas menunjukkan bahwa jumlah tenaga kerja industri kecil sepatu di Kota Medan yang berjumlah 4-10 orang adalah 20 industri kecil atau 66,66 dan jumlah industri yang memiliki tenaga kerja 1-3 orang adalah 6 industri kecil atau sebesar 20, dan industri kecil yang memiliki tenaga kerja diatas 10 orang masih sangat tergolong rendah yaitu sekitar 13,33. Jumlah Tenaga Kerja Jumlah Persentase 1-3 6 20 4-10 20 66,66 10 4 13,33 Total 30 100 Universitas Sumatera Utara 49 Tabel 4.8 Kondisi Tenaga Kerja selama 3 tahun Terakhir Kondisi Tenaga Kerja Jumlah Persentase Meningkat 9 30 Tetap 16 53,33 Menurun 4 13,33 Fluktuatif 1 3,33 Total 30 100 Sumber : Hasil Penelitian, 2016 Data diolah Data pada tabel diatas menunjukkan bahwa 53,33 dari jumlah tenaga kerja industri kecil sepatu di Kota Medan adalah tetap atau tidak mengalami peningkatan. Hanya 30 industri kecil sepatu yang tenaga kerjanya mengalami peningkatan, 13,33 mengalami penurunan jumlah tenaga kerja dan 3,33 industri yang tenaga kerjanya mengalami naik-turun atau fluktuatif, tetapi pada saat bulan puasa dan tahun baru jumlah ini bisa meningkat sangat banyak untuk mampu memenuhi permintaan pasar. Dari hasil penelitian para pengrajin mengatakan menunrunnya tenaga kerja industri mereka di sebabkan oleh beberapa hal seperti kurang nya permintaan pasar terhadap produksi sepatu, masuknya barang-barang dari Cina yang memiliki model yang lebih menarik serta harga yang lebih murah, dan lesu nya perekonomian masyarakat.

4.2.2.2 Lama Usaha

Pada Tabel 4.5 diatas telah di tunjukkan bahwa jika dilihat dari lama nya industri sepatu di Kota Medan didirikan industri kecil sepatu di Kota Medan sudah mencapai usia yang cukup dewasa. Data menunjukkan bahwa 43,33 industri sepatu di Kota Medan telah mencapai umur 11-20 tahun dan 30 industri sepatu tersebut mencapai umur 1-10 tahun. Berdasarkan pengalaman bahwa Universitas Sumatera Utara 50 industri kecil yang memiliki umur yang lebih lama akan memiliki perkembangan yang lebih baik karena sudah lebih dapat mengenali kondisi pasar dan kebutuhan pasar, sehingga industri tersebut akan lebih mampu untuk bersaing.

4.2.2.3 Legalitas Usaha