2.6.1 Pemberi Perawatan
Sebagai pemberi asuhan keperawatan, perawat membantu klien mendapatkan kembali kesehatannya melalui proses penyembuhan. Proses
penyembuhan lebih sekedar sembuh dari penyakit tertentu, sekalipun ketrampilan tindakan yang meningkatkan kesehatan fisik merupakan hal yang penting bagi
pemberi asuhan. Perawat memfokuskan asuhan pada kebutuhan kesehatan klien secara holistik, meliputi upaya mengembalikan kesehatan emosi, spiritual, dan
sosial. Pemberi asuhan memberikan bantuan bagi klien dan keluarga dalam menetapkan tujuan dan mencapai tersebut dengan menggunakan energi dan waktu
yang minimal. 2.6.2
Pembuat Keputusan Klinis
Untuk memberikan perawatan yang efektif, perawat menggunakan keahliannya berfikir kritis melalui proses keperawatan. Sebelum mengambil
tindakan keperawatan, baik dalam pengkajian kondisi klien, pemberian perawatan, dan mengevaluasi hasil, perawat menyusun rencana tindakan dengan menetapkan
pendekatan terbaik bagi tiap klien. Perawat membuat keputusan ini sendiri atau berkolaborasi dengan klien dan keluarga. Dalam setiap situasi seperti ini, perawat
bekerja sama, dan berkonsultasi dengan pemberi perawatan kesehatan profesional
lainnya. 2.6.3
Pelindung dan Advokasi Klien
Sebagai pelindung perawat membantu mempertahankan lingkungan yang aman bagi klien dan mengambil tindakan untuk mencegah terjadinya kecelakaan
dan melindungi klien dari kemungkinan efek yang tidak diinginkan dari suatu
tindakan diagnostik atau pengobatan. Memastikan bahwa klien tidak memiliki alergi terhadap obat dan memberikan imunisasi melawan penyakit di komunitas
merupakan contoh dari peran perawat sebagai pelindung. Dalam menjalankan perannya sebagai advokad, perawat melindungi hak
klien sebagai manusia dan secara hukum, serta membantu klien dalam menyatakan hak-haknya bila dibutuhkan. Sebagai contoh perawat memberikan informasi
tambahan bagi klien yang sedang berusaha untuk memutuskan tindakan yang terbaik baginya. Perawat juga melindungi hak-hak klien melalui cara-cara yang
umum dengan menolak aturan atau tindakan yang mungkin membahayakan
kesehatan klien atau menentang hak-hak klien. 2.6.4
Manajer Kasus
Sebagai manajer kasus, perawat mengoordinasikan aktivitas anggota tim kesehatan lain, misal ahli gizi dan ahli terapi fisik, ketika mengatur kelompok yang
memberikan perawatan pada klien. Selain itu perawat juga mengatur waktu kerja dan sumber yang tersedia di tempat kerjanya. Berkembangnya model praktik
memberikan perawat kesempatan untuk membuat pilihan jalur karir yang ingin ditempuhnya. Adanya berbagai tempat kerja, perawat dapat memilih antara peran
sebagai manajer asuhan keperawatan atau sebagai perawat asosiat yang melaksanakan keputusan manajer. Sebagai manajer, perawat mengoordinasikan
dan mendelegasikan tanggung jawab asuhan dan mengawasi tenaga kesehatan
lainnya. 2.6.5
Rehabilitator Rehabilitasi merupakan proses di mana individu kembali ke tingkat fungsi-
maksimal setelah sakit, kecelakaan, atau kejadian yang menimbulkan ketidakberdayaan lainnya. Seringkali klien mengalami gangguan fisik dan emosi
yang mengubah kehidupan mereka dan perawat membantu klien beradaptasi semaksimal mungkin dengan keadan tersebut. Rentang aktivitas rehabilitatif dan
restoratif mulai dari mengajar klien berjalan dengan menggunakan kruk sampai membantu klien mengatasi perubahan gaya hidup yang berkaitan dengan penyakit
kronis. 2.6.6
Pemberi Kenyamanan
Peran sebagai pemberi kenyamanan, merawat klien sebagai seorang manusia, merupakan peran tradisional dan historis dalam keperawatan dan telah
berkembang sebagai sesuatu peran yang penting dimana perawat melakukan peran baru. Karena asuhan keperawatan harus ditujukan pada manusia secara utuh
bukan sekedar fisiknya saja, maka memberikan kenyamanan dan dukungan emosi seringkali memberikan kekuatan bagi klien untuk mencapai kesembuhannya.
Selama melakukan tindakan keperawatan, perawat dapat memberikan kenyamanan dengan mendemonstrasikan perawatan kepada klien sebagi individu yang memiliki
perasaan dan kebutuhan yang unik. Sebagai pemberi kenyamanan, perawat sebaiknya membantu klien untuk mencapai tujuan yang terapeutik bukan
memenuhi ketergantungan emosi dan fisik. 2.6.7
Komunikator
Peran sebagai komunikator merupakan pusat dari seluruh peran perawat yang lain. Keperawatan mencakup komunikasi dengan klien dan keluarga, antar
sesama perawat dan profesi kesehatan lainnya, sumber informasi dan komunitas.
Memberikan perawatan yang efektif, pembuatan keputusan dengan klien dan keluarga, memberikan perlindungan bagi klien dari ancaman terhadap
kesehatannya, mengoordinasi dan mengatur asuhan keperawatan, membantu klien dalam rehabilitasi, memberikan kenyamanan atau mengajarkan sesuatu pada klien
tidak mungkin dilakukan tanpa komunikasi yang jelas. Kualitas komunikasi merupakan faktor yang menentukan dalam memenuhi kebutuhan individu,
keluarga dan komunitas. 2.6.8
Penyuluh
Sebagai penyuluh, perawat menjelaskan kepada klien konsep dan data-data tentang kesehatan, mendemonstrasikan prosedur seperti aktivitas perawatan diri,
menilai apakah klien memahami hal-hal yang dijelaskan dan mengevaluasi kemajuan dalam pembelajaran. Beberapa topik mungkin dapat diajarkan tanpa
direncanakan terlebih dahulu dan dilakukan secara informal, misalnya pada saat perawat merespon terhadap pertanyaan yang mengacu pada isu-isu kesehatan
dalam pembicaraan sehari-hari. Aktivitas pendidikan yang lain mungkin perlu direncanakan dan disusun secara formal, misalnya ketika perawat mengajarkan
cara menyuntikkan insulin secara mandiri pada klien dengan diabetes. Perawat menggunakan metode pengajaran yang sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan
klien serta melibatkan sumber-sumber yang lain misalnya keluarga dalam
pengajaran yang direncanakannya. 2.6.9
Peran Karier
Sejumlah peran dan fungsi dibebankan pada perawat diberbagai lingkungan kerja. Berkarier, merupakan kebalikan dari semuanya, dimana perawat
ditempatkan di posisi jabatan tertentu. Karena kesempatan bekerja bagi perawt meningkat, perkembangan perawat sebagai profesi dan meningkatnya perhatian
pada keahlian dalam pekerjaan, maka profesi perawat menawarkan peran tambahan dan kesempatan berkarier yang lebih luas. Contoh dari peran berkarier
meliputi peran mendidik dan perawt ahli, seperti perawat spesialis klinis, perawat pelaksana, perawat maternitas, anastesi, pengelola dan peneliti. Peran tambahan
non-klinik meliputi manajer, perawat penanggujawab pengembangan kualitas dan
konsultan produksi. 2.7.
Proses Keperawatan
Proses keperawatan adalah sesuatu yang disengaja, dengan pendekatan pemecahan masalah untuk menemukan kebutuhan keperawatan pasien dalam
pelayanan kesehatan. Meliputi pengkajian pengumpulan data, diagnosa keperawatan, perencanaan, implementasi dan evaluasi, serta menggunakan
modifikasi mekanisme umpan balik untuk meningkatkan upaya pemecahan masalah.
Proses merupakan serangkaian kegiatan yang direncanakan atau serangkaian operasional untuk mencapai hasil yang diharapkan. Proses keparawatan adalah
metode yang sistematik dan rasional dalam merencanakan dan memberikan pelayanan keperawatan kepada individu. Tujuannya untuk mengidentifikasi status
kesehatan klien, kebutuhan atau masalah kesehatan aktual atau risiko, membuat perencanaan sesuai dengan kebutuhan yang telah diidentifikasi dan melaksanakan
intervensi keperawatan spesifik sesuai dengan kebutuhan Kozier et al. 1995. Sedangkan Clark 1992, mendefinisikan proses keperawatan sebagai sua-
tu metode proses berpikir yang terorganisir untuk membuat suatu keputusan klinis dan pemecahan masalah. Demikian juga dengan Yura dan Walsh
1988, menyatakan bahwa proses keperawatan adalah tindakan yang berurutan, dilakukan secara sistematik untuk menentukan masalah klien,
membuat perencanaan untuk mengatasinya, melaksanakan rencana tersebut atau menugaskan orang lain untuk melaksanakannya dan mengevaluasi keberhasilan
secara efektif terhadap masalah yang diatasi.
2.7.1 Tahap-Tahap Proses Keperawatan