Pembuatan Faktor Penentu Kinerja Perawat Dalam Melaksanakan

Variabel P value Sumber Daya Manusia 0,036 Kepemimpinan 0,035 Imbalan 0,138 Struktur Organisasi 0,010 Desain Pekerjaan 0,001

4.4.1 Pembuatan Faktor Penentu Kinerja Perawat Dalam Melaksanakan

Asuhan Keperawatan Untuk Membantu Promosi Kesehatan di BPK RSU Sigli, Tahun 2008 Untuk mendapatkan faktor yang dominan semua kandidat dicobakan secara bersama-sama. Faktor yang terbaik akan dipertimbangkan dengan nilai p value. Variabel yang tidak signifikan dikeluarkan satu-persatu mulai dari p value terbesar. Tabel 4.13 : Analisis Multivariat Hubungan Sumber Daya Manusia, Kepemimpinan, Imbalan, Struktur Organisasi Dan Desain Pekerjaan Terhadap Kinerja Perawat Dalam Melaksanakan Asuhan Keperawatan Untuk Membantu Promosi Kesehatan di BPK RSU Sigli, Tahun 2008 Variabel P value PR 95 Confidence Interval Sumber Daya Manusia 0,019 3,761 1,242 -11,385 Kepemimpinan 0,493 1,566 0,434 -5,655 Imbalan 0,990 1.009 0,270 -3,765 Struktur Organisasi 0,080 2,773 ,886 -8,684 Desain Pekerjaan 0,000 52,760 16,932 -164,400 Tabel di atas terlihat variabel imbalan dan kepemimpinan tidak berhubungan dengan kinerja perawat p 0,05, dengan demikian perlu dilakukan pengeluaran variabel satu persatu mulai dari variabel dengan p value terbesar yaitu imbalan. Tabel 4.14 : Analisis Hubungan Sumber Daya Manusia, Kepemimpinan, Struktur Organisasi Dan Desain Pekerjaan Terhadap Kinerja Perawat Dalam Promosi Kesehatan Di BPK RSU Sigli, Tahun 2008 Variabel P value PR 95 Confidence Interval Sumber Daya Manusia 0,019 3,761 1,242 -11,385 Kepemimpinan 0,398 1,574 0,550 -4,508 Struktur Organisasi 0,066 2,779 0,935 -8,261 Desain Pekerjaan 0,000 52,739 16,954 -164,061 Setelah dilakukan analisis masih terlihat variable yang mempunyai p value 0,05 yaitu kepemimpinan, sehingga variable tersebut dikeluarkan dari model Analisis berikutnya. Tabel 4.15 : Analisis Hubungan Sumber Daya Manusia, Struktur Organisasi Dan Desain Pekerjaan Terhadap Kinerja Perawat Dalam Melaksanakan Asuhan Keperawatan Untuk Membantu Promosi Kesehatan di BPK RSU Sigli, Tahun 2008 Variabel P value PR 95 Confidence Interval Sumber Daya Manusia 0,022 3,644 1,210 -10,974 Struktur Organisasi 0,032 3,154 1,106 -8,994 Desain Pekerjaan 0,000 53,946 17,396 -167,285 4.4.2 Faktor Penentu Yang Dominan Berhubungan Dengan Kinerja Perawat Dalam Melaksanakan Asuhan Keperawatan Untuk Membantu Promosi Kesehatan di BPK RSU Sigli Setelah melalui tahapan-tahapan dalam uji multivariat didapat hasil faktor penentunya seperti terlihat ada Tabel 4.16 Tabel 4.16 : Analisis Multivariat Regresi Logistik Antara Sumber Daya Manusia, Struktur Organisasi Dan Desain Pekerjaan Terhadap Kinerja Perawat Dalam Melaksanakan Asuhan Keperawatan Untuk Membantu Promosi Kesehatan di BPK RSU Sigli, Tahun 2008 Variabel B P value RP 95 Confidence Interval Sumber Daya Manusia 1,293 0,022 3,644 1,210 -10,974 Struktur Organisasi 1,149 0,032 3,154 1,106 -8,994 Desain Pekerjaan 3,988 0,000 53,946 17,396 -167,285 Tabel 4.16 menunjukkan bahwa dari ketiga variabel yang diduga berhubungan dengan kinerja perawat dalam melaksanakan asuhan keperawatan untuk membantu promosi kesehatan di BPK RSU Sigli, ternyata hanya tiga variabel yang secara signifikan berhubungan dengan kinerja perawat yaitu sumber daya manusia, struktur organisasi dan desain pekerjaan. Perawat yang berpendapat bahwa desain pekerjaan yang ada sudah baik berpeluang mempunyai kinerja yang baik sebesar 53,946 kali Confidence Interval 95 : 17,396 – 167,285 dibandingkan dengan perawat yang berpendapat bahwa desain pekerjaan yang ada kurang baik setelah dikontrol variabel struktur organisasi dan sumber daya manusia. Perawat yang berpendapat bahwa sumber daya manusia dalam melakukan asuhan keperawatan dalam membantu promosi kesehatan di rumah sakit tersedia berpeluang mempunyai kinerja yang baik sebesar 3,644 kali Confidence Interval 95 : 1,210 – 10,974 dibandingkan dengan perawat yang berpendapat sumber daya manusia tidak tersedia setelah dikontrol desain pekerjaan dan struktur organisasi. Perawat yang berpendapat struktur organisasi dalam kategori baik mempunyai kinerja yang baik sebesar 3,154 kali Confidence Interval 95 : 1,106 – 8,944 dibandingkan dengan perawat yang berpendapat struktur organisasi kurang baik setelah dikontrol desain pekerjaan dan sumber daya manusia. Dari hasil analisis ternyata variabel yang paling berpengaruh terhadap kinerja perawat dalam melakukan asuhan keperawatan dalam membantu promosi kesehatan di BPK RSU Sigli yaitu desain pekerjaan.

BAB V PEMBAHASAN

5.1 Kinerja Perawat

Kinerja performance menjadi isu dunia saat ini. Hal tersebut terjadi sebagai konsekuensi tuntutan masyarakat terhadap kebutuhan akan pelayanan prima atau pelayanan yang bermutu tinggi. Mutu tidak terpisahkan dari standar, karena kinerja diukur berdasarkan standar. Melalui kinerja klinis perawat, diharapkan dapat menunjukkan kontribusi profesionalnya secara nyata dalam meningkatkan mutu pelayanan keperawatan, yang berdampak terhadap pelayanan kesehatan secara umum pada organisasi tempatnya bekerja, dan dampak akhir bermuara pada kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat. Kinerja adalah penampilan hasil karya personil baik kuantitas maupun kualitas dalam suatu organisasi yang merupakan penampilan individu maupun kelompok kerja personil. Kinerja menyangkut tiga komponen penting yaitu tujuan, ukuran dan penilaian Ilyas, 2004 Dalam bidang kesehatan kinerja dilihat dari kualitas perawatan kesehatan. Kualitas yang lebih tinggi menimbulkan lebih sedikit cacat dan faktor tidak berguna yang lebih rendah dan seiring dengan hal tersebut akan menurunkan biaya produksi Ibrahim,M.Idris, 1991. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa kinerja perawat di BPK RSU Sigli dalam melakukan promosi kesehatan hanya 68,6 baik, masih ada yang kurang baik yaitu 31,4. Hal ini sangat disayangkan mengingat perawat sangat dibutuhkan dalam melakukan promosi kesehatan sehingga informasi kesehatan 81

Dokumen yang terkait

Pengaruh Kompetensi terhadap Kinerja Perawat dalam Memberikan Asuhan Keperawatan di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah Tanjung Pura Tahun 2014

6 95 105

Pengaruh Budaya Organisasi terhadap Kinerja Perawat dalam Pelaksanaan Asuhan Keperawatan Pasien Gangguan Jiwa di Rumah Sakit Jiwa Provinsi Sumatera Utara

2 83 101

Pengaruh Motivasi Berprestasi Dan Kemampuan Komunikasi Therapeutik Terhadap Kinerja Perawat Dalam Asuhan Keperawatan Di Rumah Sakit Umum Kabanjahe Tahun 2009

5 54 132

Pengaruh Lingkungan Kerja Organisasi Terhadap Kinerja Perawat Dalam Melaksanakan Asuhan Keperawatan Pasien Gangguan Jiwa Di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara

1 28 168

Pengaruh Karakteristik Individu, Karakteristik Pekerjaan Dan Karakteristik Organisasi Terhadap Motivasi Perawat Dalam Penerapan Standar Asuhan Keperawatan Di Ruang Rawat Inap Badan Pelayanan Kesehatan Rumah Sakit Umum Sigli Tahun 2008

6 55 136

Pengaruh Pelayanan Asuhan Keperawatan Terhadap Kepuasan Pasien Di Badan Pelayanan Kesehatan Rumah Sakit Umum Sigli Tahun 2008

0 35 118

Hubungan Remunerasi Dengan Kinerja Perawat Dalam Melaksanakan Asuhan Keperawatan Di Instalasi Rawat Inap C Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah Denpasar.

0 0 39

Pengaruh Pelatihan Ronde Keperawatan terhadap Kinerja Perawat dalam Pemberian Asuhan Keperawatan di Rumah Sakit Royal Prima Medan

0 0 2

Pengaruh Pelatihan Ronde Keperawatan terhadap Kinerja Perawat dalam Pemberian Asuhan Keperawatan di Rumah Sakit Royal Prima Medan

0 0 11

Pengaruh Pelatihan Ronde Keperawatan terhadap Kinerja Perawat dalam Pemberian Asuhan Keperawatan di Rumah Sakit Royal Prima Medan

0 1 32