Analisis Multivariat Regresi Logistik

Rostianna Purba : P e n g a r u h K a r a k t e r i s t i k D a n P e r a n B i d a n D e s a Terhadap Kinerja Dalam Memberikan Pelayanan Kebidanan Di Kabupaten Tapanuli Tengah, 2009 108 108

4.4. Analisis Multivariat Regresi Logistik

Analisis statistik yang digunakan untuk melihat pengaruh variabel bebas umur, masa kerja, tempat tinggal, pengetahuan, sikap, motivasi, loyalitas, pengawasan, penyuluhan, rujukan, dan kolaborasirujukan terhadap variabel terikat kinerja bidan desa menggunakan uji regresi logistik. Langkah-langkah dalam melakukan uji regresi logistik yaitu : 1. Melakukan pemilihan variabel yang potensial dimasukkan dalam model. Variabel yang dipilih sebagai kandidat atau yang dianggap signifikan. 2. Selanjutnya dilakukan pengujian secara bersamaan dengan metode enter untuk mengidentifikasi faktor paling berpengaruh yang berpengaruh terhadap kinerja bidan desa. 3. Dalam pemodelan ini semua variabel kandidat dimasukkan secara bersama- sama, kemudian variabel yang memiliki nilai p-value 0,25 akan dikeluarkan secara bertahap backward selection. 4. Pada uji regresi logistik berganda tahap pertama dipilih nilai signifikan p kurang dari 0,25 p0,25. Penggunaan kemaknaan statistik 0,25 untuk memungkinkan variabel-variabel yang secara terselubung sesungguhnya penting dimasukkan ke dalam model multivariat. Jika pada tahap pertama masih ditemukan variabel yang mempunyai nilai p0,25 maka dilakukan uji logistik tahap kedua dengan hanya menguji variabel dengan nilai p0,05. Pada tahap pertama terdapat 10 variabel diuji dalam variabel logistik, karena mempunyai kemaknaan 0,25, sedangkan variabel motivasi tidak masuk Rostianna Purba : P e n g a r u h K a r a k t e r i s t i k D a n P e r a n B i d a n D e s a Terhadap Kinerja Dalam Memberikan Pelayanan Kebidanan Di Kabupaten Tapanuli Tengah, 2009 109 109 dalam uji karena mempunyai p=0,251. Uji logistik tahap pertama pada variabel karakteristik bidan desa, variabel yang dikeluarkan karena mempunyai kemaknaan 0,05 yaitu umur, pengetahuan, sikap, loyalitaskepemimpinan, pengawasan, dan penyuluhan, sedangkan variabel masa kerja, dan tempat tinggal dimasukkan dalam uji logistik tahap kedua. Pada variabel peran bidan desa variabel yang dikeluarkan yaitu penyuluhan, dan rujukan sedangkan variabel yang dimasukkan dalam uji regresi logistik tahap kedua yaitu kolaborasi. Lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 4.9. Hasil Uji Regresi Logistik Tahap Pertama Pengaruh Karakteristik dan Peran Bidan Desa Terhadap Kinerja Bidan Desa Variabel Independen Sig. Exp β Umur Masa Kerja Tempat Tinggal Pengetahuan Sikap Loyalitas Pengawasan Penyuluhan Rujukan Kolaborasi 0,687 0,038 0,014 0,623 0,436 0,149 0,247 0,067 0,572 0,017 0,549 2,737 2,825 0,452 0,838 -2,178 1,673 1,910 1,068 3,330 = Dikeluarkan secara bertahapbackward selection Pada uji regresi logistik tahap kedua menunjukkan bahwa dari ketiga variabel yang paling dominan atau besar pengaruhnya secara signifikan terhadap kinerja bidan desa p0,05 di Kabupaten Tapanuli Tengah tahun 2009 adalah tempat tinggal dengan nilai OR odds rate 23,82395CI:5,204-109,059 artinya bidan desa yang bertempat tinggal di polindes berpeluang mempunyai kinerja yang baik 23,8 kali Rostianna Purba : P e n g a r u h K a r a k t e r i s t i k D a n P e r a n B i d a n D e s a Terhadap Kinerja Dalam Memberikan Pelayanan Kebidanan Di Kabupaten Tapanuli Tengah, 2009 110 110 dibandingkan dengan bidan desa yang tinggal di luar polindes. Variabel kedua yang mempengaruhi kinerja bidan desa yaitu masa kerja dengan nilai OR odds rate 10,71795CI:2,333-49,223 artinya bidan desa dengan masa kerja 10 tahun berpeluang mempunyai kinerja yang baik 10,7 kali dibandingkan dengan bidan desa yang bekerja ≤10 tahun. Variabel ketiga yang mempengaruhi kinerja bidan desa yaitu kolaborasi dengan nilai OR odds rate 4,96895CI:1,186-20,804 artinya bidan desa yang melakukan kolaborasi kerjasama dengan klien dan dukun bayi dengan baik berpeluang mempunyai kinerja yang baik 4,9 kali dibandingkan dengan bidan desa yang dengan kolaborasi kerjasama kurang baik. Tabel 4.10. Hasil Uji Regresi Logistik Tahap Kedua Pengaruh Karakteristik dan Peran Bidan Desa Terhadap Kinerja Bidan Desa Variabel Independen Sig. OR95 CI Masa Kerja Tempat Tinggal Kolaborasi 0,002 0,000 0,000 10,7172,333-49,223 23,8235,204-109,059 4,9681,186-20,804 Rostianna Purba : P e n g a r u h K a r a k t e r i s t i k D a n P e r a n B i d a n D e s a Terhadap Kinerja Dalam Memberikan Pelayanan Kebidanan Di Kabupaten Tapanuli Tengah, 2009 111 111

BAB 5 PEMBAHASAN

Dalam pembahasan ini yang dibahas yaitu variabel dependen kinerja bidan desa dalam pelayanan kebidanan dan variabel independen yang mempunyai pengaruh signifikan terhadap kinerja bidan desa dalam pelayanan kebidanan dalam uji multivariat yaitu karakteristik bidan desa masa kerja, tempat tinggal, dan peran bidan desa kolaborasi. 5.1. Kinerja Bidan Desa Dalam Pelayanan Kebidanan Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar kinerja bidan desa dalam kategori kurang baik 53,3, selebihnya dalam kategori baik 46,7. Mengacu pada hasil penelitian ini, menunjukkan bahwa kinerja bidan desa di Kabupaten Tapanuli Tengah berperan dalam peningkatan jumlah angka kesakitan ibu dan bayi. Hasil penelitian Riyanto 2006 yang melakukan penelitian pengaruh program Safe Motherhood UNICEF terhadap kinerja bidan desa di Kabupaten Sorong dengan melakukan penelitian pada 30 bidan pada kelompok perlakuan dan 32 bidan pada kelompok kontrol menunjukkan bahwa sebagian besar bidan desa memiliki kinerja sedang sebanyak 45 bidan 72,6. Rata-rata mean kinerja bidan desa kelompok perlakuan lebih tinggi dari kelompok kontrol.