Rostianna Purba : P e n g a r u h K a r a k t e r i s t i k D a n P e r a n B i d a n D e s a Terhadap Kinerja Dalam Memberikan Pelayanan Kebidanan Di Kabupaten Tapanuli Tengah, 2009
94
94 pengeluaran sebesar Rp.500.000- Rp.1.000.000 per bulan. Selanjutnya pengeluaran
rumah tangga Rp.1.000.000 – Rp.1.500.000 per bulan 28,6. Hanya 3,4 keluarga yang pengeluarannya di atas Rp.2.000.000 per bulan. Pengeluaran ini dialokasikan
untuk pembelian bahan pangan dan non pangan.
4.1.2. Derajat Kesehatan
Umur harapan hidup life expectancy at birth masyarakat Kabupaten Tapanuli Tengah beberapa tahun terakhir terjadi peningkatan yaitu 65,6 tahun pada
tahun 2002, meningkat menjadi 66,7 tahun pada tahun 2003 dan pada tahun 2004 meningkat menjadi 66,8 tahun. Pada tahun 2008, berdasarkan hasil perhitungan dari
jumlah kelahiran hidup dibandingkan dengan jumlah penduduk, maka diperoleh umur harapan hidup hanya 57,6 tahun. Hal ini kemungkinan banyaknya jumlah kelahiran
yang tidak dilaporkan oleh bidan di desa juga yang ditolong oleh dukun beranak di desa.
Angka kematian bayi di Kabupaten Tapanuli Tengah pada tahun 2008 sebesar 11,35 per 1000 kelahiran hidup, merupakan angka terkecil selama lima tahun terakhir
dan penurunannya dari tahun ke tahun secara beraturan tidak berfluktuasi. Jika dibandingkan dengan angka kematian bayi Propinsi Sumatera Utara tahun 2008 22,5
per 1000 kelahiran hidup maka angka kematian bayi di Kabupaten Tapanuli Tengah relatif lebih rendah. Hal ini mencerminkan bahwa kondisi pelayanan kesehatan di
Kabupaten Tapanuli Tengah dari tahun ke tahun relatif bertambah baik, tetapi di beberapa puskesmas menunjukkan angka kematian bayi masih tinggi.
Rostianna Purba : P e n g a r u h K a r a k t e r i s t i k D a n P e r a n B i d a n D e s a Terhadap Kinerja Dalam Memberikan Pelayanan Kebidanan Di Kabupaten Tapanuli Tengah, 2009
95
95 Angka kematian ibu di Kabupaten Tapanuli Tengah pada delapan tahun
terakhir yang ditampilkan dengan angka absolut dengan besaran berfluktuasi dan selama 4 tahun terakhir terjadi peningkatan. Pada tahun 2005 jumlah kematian ibu
sebesar 42 kematian dari 5.557 kelahiran hidup 755 per 100.000 kelahiran hidup, lebih besar dari 2 kali AKI nasional tahun 2004 330 per 100.000 KH. Sedangkan
pada tahun 2008 sudah menurun menjadi 446 per 100.000 KH, akan tetapi masih lebih besar jika dibandingkan dengan angka nasional tersebut.
Sebagai penyebab utama kematian ibu maternal adalah keterlambatan mencari, mencapai dan atau mendapati pelayanan kesehatan yang dibutuhkan dalam
mengatasi komplikasi yang terjadi. Selain itu, pengetahuan yang kurang, jarak yang sulit dicapai, bidan tidak berada di tempat merupakan penyebab keterlambatan
pelayanan kesehatan diperoleh ketika dibutuhkan. Pola penyakit terbanyak di Kabupaten Tapanuli Tengah masih didominasi
oleh penyakit-penyakit infeksi seperti ISPA dan sebagian tergolong kepada penyakit menular yang potensial untuk berkembang menjadi KLB seperti penyakit diare
urutan ke-4, dan disentri urutan ke-5. Di samping itu juga terdapat penyakit- penyakit non infeksi seperti penyakit pada sistem otot dan jaringan pengikat.
4.1.3. Fasilitas Kesehatan