Masa Kerja Pengaruh Karakteristik Bidan Desa Terhadap Kinerja Bidan Desa Dalam Pelayanan Kebidanan

Rostianna Purba : P e n g a r u h K a r a k t e r i s t i k D a n P e r a n B i d a n D e s a Terhadap Kinerja Dalam Memberikan Pelayanan Kebidanan Di Kabupaten Tapanuli Tengah, 2009 114 114 D-III langsung ditempatkan di desa menjadi bidan desa, bidan tidak tinggal di desa dan kolaborasi bidan dengan klien atau dukun bayi kurang berjalan dengan baik.

5.2. Pengaruh Karakteristik Bidan Desa Terhadap Kinerja Bidan Desa Dalam Pelayanan Kebidanan

Berdasarkan uji regresi logistik pada variabel karakteristik bidan desa menunjukkan bahwa variabel yang berpengaruh secara signifikan yaitu masa kerja dan tempat tinggal, sedangkan variabel umur, pengetahuan, sikap, dan motivasi tidak berpengaruh dalam uji regresi logistik.

5.2.1. Masa Kerja

Bidan desa yang bekerja 10 tahun mempunyai kinerja yang baik, sedangkan bidan desa yang bekerja 10 tahun mempunyai kinerja yang kurang baik. Hasil uji statistik dengan uji Chi-Square menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara masa kerja dengan kinerja bidan desa dengan nilai probabilitas p = 0,0010,05. Uji regresi logistik bahwa pengaruh masa kerja terhadap kinerja bidan desa dengan nilai OR odds rate 10,71795CI:2,333-49,223 artinya bidan desa dengan masa kerja 10 tahun berpeluang mempunyai kinerja yang baik 10,7 kali dibandingkan dengan bidan desa yang bekerja ≤10 tahun. Semakin lama bidan desa bekerja semakin baik kinerjanya. Penelitian Zulfansyah 2008 menunjukkan bahwa bidan desa yang menyatakan bekerja 10 tahun mempunyai kinerja yang baik, sebaliknya bidan desa Rostianna Purba : P e n g a r u h K a r a k t e r i s t i k D a n P e r a n B i d a n D e s a Terhadap Kinerja Dalam Memberikan Pelayanan Kebidanan Di Kabupaten Tapanuli Tengah, 2009 115 115 yang bekerja 10 tahun, mempunyai kinerja yang kurang baik pula. Hal ini berarti semakin lama bidan bekerja maka kinerja bidan desa tersebut akan semakin baik meningkat. Hasil penelitian ini berbeda dengan penelitian Palluturi 2007, menunjukkan dari 21 responden 65,6 yang mengatakan bekerja 10 tahun terdapat 15 responden 71,4 memiliki kinerja baik dan 6 responden 28,6 memiliki kinerja kurang, sedangkan dari 11 responden yang bekerja 10 tahun terdapat 7 responden 63,6 memiliki kinerja baik dan 4 responden 36,4 memiliki kinerja kurang. Hasil uji statistik dengan Yate’s Corection diperoleh nilai p = 0.652 p 0,05 maka Ho diterima. Hal ini berarti tidak ada hubungan masa kerja dengan kinerja bidan di Puskesmas Wilayah Kecamatan Pulau Dullah Selatan Kabupaten Maluku Tenggara. Menurut Depkes RI 1996, lama bekerja seorang bidan desa dapat diidentikkan dengan banyaknya pengalaman yang sudah dimilikinya. Dengan semakin banyaknya pengalaman yang diperoleh seseorang selama bekerja maka pengetahuan bidan juga bertambah pula, dengan pengetahuannya tersebut bidan dapat menyesuaikan diri dengan pekerjaan yang diembannya. Sedangkan menurut Notoatmodjo 2002, pengalaman adalah guru yang baik, oleh sebab itu pengalaman merupakan sumber pengetahuan, atau pengalaman itu merupakan suatu cara untuk memperoleh kebenaran pengetahuan dan peningkatan kualitas pelayanan. Pengalaman pribadi dapat digunakan sebagai upaya memperoleh Rostianna Purba : P e n g a r u h K a r a k t e r i s t i k D a n P e r a n B i d a n D e s a Terhadap Kinerja Dalam Memberikan Pelayanan Kebidanan Di Kabupaten Tapanuli Tengah, 2009 116 116 pengetahuan, hal ini dilakukan dengan cara mengulang kembali pengalaman yang diperoleh dalam memecahkan permasalahan yang dihadapi pada masa yang lalu. Berdasarkan hasil penelitian ini terlihat bahwa penempatan bidan desa tanpa memperhatikan faktor pengalaman bidan tersebut menimbulkan masalah- masalah baru dalam pelayanan kesehatan. Banyak bidan desa yang ditempatkan di desa, ketika baru saja tamat menyelesaikan pendidikan D-III Kebidanan, sementara pengalaman dan keahlian dalam memberikan pertolongan pada masyarakat khususnya ibu dan bayi masih belum memadai, sering ditemui bahwa teori yang diperoleh di bangku kuliah tidak sesuai dengan fakta yang terjadi di lapangan sehingga dibutuhkan pengalaman yang baik. Selain faktor demografi yang sulit dijangkau, faktor pengalaman bidan desa ini merupakan salah satu faktor tingginya angka kesakitan dan angka kematian ibu dan bayi di Tapanuli Tengah. Untuk itu Dinas Kesehatan Kabupaten Tapanuli Tengah dalam upaya peningkatan kinerja bidan desa perlu melakukan pelatihan dan kursus tentang APN secara bertahap dan kontinyu, memberikan bidan kit agar pelayanan kepada masyarakat terutama ibu dan bayi dapat meningkat. Kerjasama antara aparat pemerintahan dan Kepala Puskesmas untuk memberikan pembinaan dan pengarahan kepada bidan secara bertahap, melakukan pemilihan bidan desa teladan dan memberikan penghargaan reward bagi bidan yang dapat mencapai target pelayanan kebidanan yang telah ditetapkan. Rostianna Purba : P e n g a r u h K a r a k t e r i s t i k D a n P e r a n B i d a n D e s a Terhadap Kinerja Dalam Memberikan Pelayanan Kebidanan Di Kabupaten Tapanuli Tengah, 2009 117 117

5.2.2. Tempat Tinggal