adalah penurunan temperatur tubuh di bawah 35
o
C Blair E, 1964. Hipothermia didefinisikan sebagai suhu tubuh inti kurang dari 35
o
C, hal ini sulit dideteksi karena thermometer klinis tidak akurat di bawah 35
o
CBiem J, etal, 2003. Hipothermia didefinisikan bahwa temperatur inti tubuh 95
o
F 35
o
C, terjadi pada seseorang yang terpapar suhu dingin Halvorsons S, 2007. Hipothermia diartikan sebagai ”panas
rendah” yang merupakan kondisi kesehatan yang serius. Hal ini terjadi ketika pelepasan panas tubuh ke lingkungan dingin lebih cepat dibandingkan adaptasi tubuh
mengembalikan suhu normal Anonymous, 2007.
2.2 Efek Pemaparan Suhu Dingin Cold stress hipothermia merupakan penurunan suhu tubuh dari suhu
normal. Tubuh dapat beradaptasi terhadap suhu udara dengan membangun sistem pengatur suhu dengan sensor temperatur di dalam kulit. Respon dari menurunnya
suhu tubuh adalah menggigil, disaat tubuh menghasilkan panas. Menggigil adalah kontraksi dan ekspansi dari otot jaringan dalam skala besar Alaska Departement of
labor and Workforce Development Labor Standards and Safety, 2005. Cold stress bisa terjadi disetiap pekerjaan di ruang terbuka pada musim
dingin, dan tenaga kerja yang bekerja di ruangan tertutup dalam lingkungan dingin buatan teknologi refrigerasi. Teknologi refrigerasi lebih dikenal dalam bentuk
produknya yang berupa es, lemari dingin refrigerator rumah tangga, kamar dingin chillroom, gudang atau kamar beku cold storage, pabrik es dan lain-lain.
Seterusnya efek refrigerasi dinikmati hampir seluruh umat manusia dalam berbagai
Herlinawati: Pengaruh Pemberian Makanan Tambahan Terhadap Cold Stress Pada Tenaga kerja Cold Storage PT. X Di Belawan, 2008. USU e-Repository © 2008
jenis dan bentuk pangan yang didinginkan dan dibekukan seperti ikan dan udang beku dan sebagainya Ilyas,S 1983.
Hipothermia dapat diketahui segera saat terjadi, ringan, sedang dan parah, dengan penjelasan sebagai berikut :
Segera terjadi :Temperatur tubuh berkurang menjadi 96,8 F 36
C. Individu akan meningkatkan gerakan untuk mencoba memanaskan tubuh. Kulit menjadi pucat, mati
rasa. Otot menjadi tegang dan mulai menggigil. Kelelahan dan kelemahan mulai terlihat.
Ringan : Temperatur tubuh menurun menjadi 93,2 F 34
C. Menggigil yang tidak dapat dikendalikan. Individu tetap siaga dan mampu membantu diri, pergerakan jadi
kurang terkoordinasi dan dinginnya menyebabkan sakit dan tidak nyaman.
Sedang : Temperatur tubuh telah turun menjadi 87,7 F 31
C. Menggigil lambat atau berhenti dengan sepenuhnya, kebingungan dan kelesuan terjadi. Suara melambat,
dan kurang jelas. Bernafas menjadi lambat dan dangkal dan menjadi mengantuk. Parah : Temperatur tubuh di bawah 87, 2
F 31 C. Kulit menjadi kebiru-biruan,
selaput mata membesar, kelihatan mabuk, menyangkal permasalahan dan menolak bantuan. Ini awal dari hilangnya kesadaran secara perlahan-lahan. Ada sedikit atau
tidak bernafas. Tidak adanya tanggapan verbal atau dari stimulus sakit dan kelihatan seperti sudah mati pingsan Alaska Departement of Labor and Workforce
Development, 2005.
Herlinawati: Pengaruh Pemberian Makanan Tambahan Terhadap Cold Stress Pada Tenaga kerja Cold Storage PT. X Di Belawan, 2008. USU e-Repository © 2008
Dalam artikel Wikipedia, the free encyclopedia 2007 tahapan hipothermia pada manusia yaitu :
1. Tahap 1 yaitu suhu tubuh turun 1,8-3,6 derajat Fahrenheit 1 C-2
C, menggigil ringan mulai terjadi, pembuluh darah bagian luar mulai kehilangan panas,
pernafasan terganggu. 2. Tahap 2 yaitu suhu tubuh berkurang 3,6-7.2 derajat Fahrenheit 2
C-4 C, menggigil
menjadi lebih jelas, pembuluh darah bagian permukaan berkurang karena tubuh terfokus untuk menjaga sumber yang ada supaya organ tubuh tetap hangat. Korban
menjadi pucat, bibir, jari dan kaki menjadi biru. 3.Tahap 3 yaitu suhu tubuh turun di bawah 32,20C 90
F, proses metabolik celluler tertutup, organ utama gagal, kematian klinis terjadi.
Gejala-gejala hipothermia adalah menggigil, pernapasan yang cepat, frekuensi denyut jantung yang berlebihan, tekanan darah naiktinggi, keadaan tonus otot tegang
Biem, J, et.al. 2003. Seiring dengan memburuknya kondisi, menggigil berhenti, tidak mampu berjalan, bingung dan tidak logis, kekakuan otot parah, sangat
mengantuk atau tidak sadar Princeton university, 2007. Efek pemaparan dingin menyebabkan mekanisme tubuh terganggu sehingga
dapat menyebabkan berbagai penyakit. Ternyata sebagian besar kasus cold stress berkembang pada temperatur udara antara -1
C 30 F dan 10
C 50 F Killham D,
2007.
Herlinawati: Pengaruh Pemberian Makanan Tambahan Terhadap Cold Stress Pada Tenaga kerja Cold Storage PT. X Di Belawan, 2008. USU e-Repository © 2008
2.3 Temperatur Tubuh