dimasukkan ke truk dan siap dibawa ke pelabuhan. Untuk lebih jelasnya tahap-tahap penanganan ikan sebelum diekspor dapat dilihat pada Gambar 4.
1 di bawah ini.
Gambar 4.1 Proses Penanganan Ikan di PT.X Belawan
4.2 Karakteristik Responden
Sesuai dengan kriteria inklusi jumlah sampel yang digunakan untuk penelitian ini adalah sebanyak 60 orang, dari 73 orang yang bekerja di bagian
processing. Sampel yang diambil semua perempuan, adapun alasan pengambilan sampelnya semua perempuan adalah agar data yang diperoleh lebih homogen dan
respon dari sampel terhadap pengaruh dingin relatif sama. Seluruh sampel yang Penyortiran
Penyiangan
Pengepakan Pembekuan
Penyimpanan Diekspor
Herlinawati: Pengaruh Pemberian Makanan Tambahan Terhadap Cold Stress Pada Tenaga kerja Cold Storage PT. X Di Belawan, 2008. USU e-Repository © 2008
terpilih secara simple random sampling ditentukan kelompok perlakuan atau kontrol. Distribusi sampel berdasarkan umur, tingkat pendidikan dan masa kerja tertera pada
Tabel 4.1.
Tabel 4.1. Karakteristik Responden Berdasarkan Umur, Tingkat Pendidikan, dan Masa kerja
Perlakuan Kontrol Variabel
n n
Umur 1. 20 tahun
2. ≥ 20 tahun
5 25
16,67 83,33
9 21
30,00 70,00
Tingkat Pendidikan
1. SD
2. SMP
3. SMA
4. D
1
3 17
8 2
10,00 56,66
26,67 6,67
2 18
10 6,67
60,00 33,33
0,00
Masa Kerja
1. 2 tahun
2. ≥ 2 tahun
13 17
43,33 56,67
24 6
80,00 20,00
Dari tabel 4.1 menunjukkan bahwa jumlah tenaga kerja berusia di atas 20 tahun untuk kelompok perlakuan 25 orang 83,33 serta untuk kelompok kontrol
sebanyak 21 orang 70. Begitu juga tingkat pendidikan tenaga kerja lebih dominan berpendidikan SMP, untuk kelompok perlakuan pendidikan SMP sebanyak 17 orang
56,66 dan kelompok kontrol SMP sebanyak 18 orang 60. Berdasarkan kenyataan di lapangan bahwa tingkat pendidikan tidak berpengaruh terhadap
pembagian kerja di cold storage PT. X Belawan. Masa kerja untuk kelompok
Herlinawati: Pengaruh Pemberian Makanan Tambahan Terhadap Cold Stress Pada Tenaga kerja Cold Storage PT. X Di Belawan, 2008. USU e-Repository © 2008
perlakuan sebanyak 17 orang 56,67 di atas 2 tahun sedangkan untuk kelompok kontrol sebanyak 24 orang di bawah 2 tahun 80. Tenaga kerja dilakukan
pengukuran berat badan sebelum dan setelah intervensi. Dari hasil pengukuran berat badan adalah sebagai berikut :
Tabel 4.2. Berat Badan Tenaga Kerja pada Kelompok Perlakuan dan Kontrol sebelum dan setelah Intervensi
Variabel Perlakuan
Kontrol P.
Value
BB sebelum Intervensikg 50,23± 9,33
51,97± 7,74 0,46
BB setelah intervensi kg 50,43± 9,35
51.73± 7,57 0.58
Perbedaan BB sebelum dan setelah Intervensi
0,20 0,24
Dari tabel 4.2 menunjukkan bahwa rata-rata berat badan tenaga kerja sebelum intervensi untuk kelompok perlakuan adalah 50,23 kg dan sesudah intervensi 50, 43
kg. Terlihat bahwa setelah intervensi 1 bulan terjadi kenaikan berat badan dengan perbedaan sebesar 0,20 kg pada kelompok perlakuan, sedangkan pada kelompok
kontrol mengalami penurunan berat badan sebesar 0,24 kg. Dari hasil uji t sebelum
intervensi pada kelompok perlakuan dan kontrol tidak menunjukkan ada perbedaan rata-rata berat badan yang signifikan dengan nilai p = 0,46 atau p 0,05 demikian
juga setelah intervensi pada kelompok perlakuan dan kontrol tidak menunjukkan perbedaan rata –rata berat badan yang signifikan dengan nilai p= 0,58 atau p 0,05.
Sedangkan pada kelompok perlakuan antara sebelum dan setelah intervensi ada perbedaan yang signifikan dengan nilai p = 0,01 atau p 0,05.
Herlinawati: Pengaruh Pemberian Makanan Tambahan Terhadap Cold Stress Pada Tenaga kerja Cold Storage PT. X Di Belawan, 2008. USU e-Repository © 2008
4.3 .Konsumsi Makanan 4.3.1. Konsumsi Makanan Utama