Konsumsi Makanan Tambahan Tingkat Konsumsi Makanan

4.3.2. Konsumsi Makanan Tambahan

Makanan tambahan diberikan pada kelompok perlakuan selama 1 bulan berupa bubur kacang hijau, kue basah atau telur rebus yang mengandung sekitar 300 kalori. Makanan tambahan diberikan pada pagi sekitar pukul 10 WIB dan sore hari sekitar pukul 14.00 WIB. Dari tabel 4.3 dapat dilihat bahwa sebelum intervensi, jumlah energi dan protein masih 0 tidak ada pada kelompok perlakuan maupun kontrol. Sedangkan setelah intervensi jumlah energi menjadi sekitar 600 kalori dan protein sebesar 16,70 gr. Pada kelompok kontrol diberikan makanan tambahan juga tetapi hanya kue basah yang mengandung sekitar 100 kkal dan protein sebesar 4,30 gr.

4.3.3. Tingkat Konsumsi Makanan

Hasil pengukuran konsumsi makanan dapat dipakai untuk menentukan tingkat kecukupan konsumsi gizi tenaga kerja. Tingkat konsumsi energi sebelum dan setelah intervensi dapat dilihat pada Grafik yang tertera di bawah ini : Herlinawati: Pengaruh Pemberian Makanan Tambahan Terhadap Cold Stress Pada Tenaga kerja Cold Storage PT. X Di Belawan, 2008. USU e-Repository © 2008 10 20 30 40 50 BAIK SEDANG KURANG DEFISIT Perlakuan Kontrol Gambar 4.2 Grafik Persentase Berdasarkan Tingkat Konsumsi Energi Sebelum Intervensi Grafik di atas menunjukkan bahwa sebelum intervensi tingkat konsumsi energi tenaga kerja pada kelompok perlakuan dengan angka kecukupan gizi baik sebanyak 5 orang 16,67 dan tingkat konsumsi defisit adalah sedang sebanyak 8 orang 26,67. Herlinawati: Pengaruh Pemberian Makanan Tambahan Terhadap Cold Stress Pada Tenaga kerja Cold Storage PT. X Di Belawan, 2008. USU e-Repository © 2008 10 20 30 40 50 60 70 80 BAIK SEDANG KURANG DEFISIT Perlakuan Kontrol Gambar 4.3 Grafik Persentase Berdasarkan Tingkat Konsumsi Energi Setelah Intervensi Grafik di atas menunjukkan bahwa setelah intervensi tingkat konsumsi energi tenaga kerja pada kelompok perlakuan dengan angka kecukupan gizi baik menjadi 22 orang 73,33 dan tingkat konsumsi defisit menjadi tidak ada 0. Herlinawati: Pengaruh Pemberian Makanan Tambahan Terhadap Cold Stress Pada Tenaga kerja Cold Storage PT. X Di Belawan, 2008. USU e-Repository © 2008 10 20 30 40 50 60 BAIK SEDANG KURANG DEFISIT Perlakuan Kontrol Gambar 4.4 Grafik Persentase Berdasarkan Tingkat Konsumsi Protein Sebelum Intervensi Grafik di atas menunjukkan bahwa sebelum intervensi tingkat konsumsi protein tenaga kerja dengan angka kecukupan gizi baik sebesar 4 orang 13,33, dan tingkat konsumsi energi yang defisit terdapat 3 orang 10. Herlinawati: Pengaruh Pemberian Makanan Tambahan Terhadap Cold Stress Pada Tenaga kerja Cold Storage PT. X Di Belawan, 2008. USU e-Repository © 2008 10 20 30 40 50 60 70 80 90 BAIK SEDANG KURANG DEFISIT Perlakuan Kontrol Gambar 4.5 Grafik persentase Berdasarkan Tingkat Konsumsi Protein Setelah Intervensi Grafik di atas menunjukkan bahwa sesudah intervensi tingkat konsumsi protein menjadi 27 orang 90 dan tingkat konsumsi protein yang defisit setelah intervensi menjadi tidak ada 0.

4.4 Suhu tubuh