menyebabkan peserta forum koordinasi pembangunan tidak menggunakan rencana tata ruang, metode analisis yang digunakan adalah analisis kualitatif. Penelitian
deskriptif digunakan untuk merumuskan tindakan untuk memecahkan masalah. Dalam studi, ini dilakukan pada waktu merumuskan upaya peningkatan pemanfaatan
rencana tata ruang melalui mekanisme perencanaan program pembangunan di Kota Medan.
3.1. Lokasi dan Waktu
Lokasi penelitian adalah sebagian wilayah Kota Medan. Memperhatikan luasan wilayah penelitian dan mempertimbangkan keterbatasan-keterbatasan peneliti,
seperti keterbatasan waktu penelitian, biaya dan tenaga, maka perlu ditetapkan wilayah penelitian.
Lokasi penelitian kecamatankelurahan ditentukan berdasarkan typologi kecamatankelurahan di wilayah Pemerintah Kota Medan.
Tipologi Kelurahan pada Pemerintah Kota Medan terdiri dari 5 lima : 1.
KAWASAN INDUSTRI DAN PERGUDANGAN. 2.
KAWASAN PERDAGANGAN DAN PERTOKOAN. 3.
KAWASAN PERMUKIMAN INTI KOTA. 4.
KAWASAN PERMUKIMAN PINGGIRAN. 5.
KAWASAN PANTAI. Penelitian ini dilaksanakan mulai awal Mei 2007 sampai dengan Juli 2007.
Bahrian Effendi: Upaya Peningkatan Manfaat Rencana Tata Ruang Dalam Mekanisme Perencanaan Program Pembangunan Di Kota Medan, 2007.
USU e-Repository © 2008
3.2. Populasi dan Sampel
Dari kelima tipologi tersebut di atas diperoleh lokasi penilitian 6 enam kecamatan dengan perincian populasi dan sampel sebagai berikut :
Tabel 3.1. Daftar Populasi dan sampel No.
Jabatan Status
Medan Belawan
Medan Labuhan
Medan Deli
Medan Area
Medan Kota
Medan Tuntungan
Jumlah 1.
2. 3.
4 5.
6. Camat
Sekretaris Camat
Lurah Pegawai
Kelurahan Ketua LPM
Masyarakat 1
1
2
2
2 1
1
1
2
2
2 1
1
1
4
1
2 2
1
1
4
1
2 2
1
1
4
1
2 1
1
1
4
1
2 1
6
6
20
8
12 8
Jumlah 9
9 11 11 10
10 60
Sumber : Diolah dari Data Primer, 2007
Dikaitkan dengan studi, maka pemilihan sampling bertujuan untuk mengumpulkan pandangan, tanggapan yang dapat menjelaskan dan memberikan
pemahaman yang mendalam tentang faktor yang menyebabkan rendahnya pemanfaatan rencana tata ruang dalam pengusulan program pembangunan. Secara
praktis, sampel yang diambil merupakan sampel non probabilitas atau non random atau lebih rincinya adalah teknik sampling bertujuan purpossive sampling. Menurut
Bahrian Effendi: Upaya Peningkatan Manfaat Rencana Tata Ruang Dalam Mekanisme Perencanaan Program Pembangunan Di Kota Medan, 2007.
USU e-Repository © 2008
Patton, 1990 purpossive sampling memiliki kelebihan berupa kemampuannya untuk memilih kasus yang kaya akan informasi. Dengan kata lain, melalui purposive
sampling, sampel yang diambil merupakan representasi dari kelompoknya dan dapat memberikan informasi yang spesifik berdasarkan pandangan dan kepentingan
kelompok tersebut, sebanyak dan seakurat mungkin.
3.3. Metode Pengumpulan Data