Analisis PengetahuanPemahaman Responden tentang Rencana Tata Ruang Kota Medan

Bila ditelusuri lebih lanjut, ketidakhadiran responden dalam forum Musrenbang tingkat Kota Medan adalah karena mereka tidak diundang dalam kegiatan tersebut. Tabel. 4.4 Alasan Ketidakhadiran Responden dalam Forum Musrenbang Kota Medan Jabatan Alasan ketidakhadiran Persentase Camat Sekcam Lurah Pegawai Kelurahan Ketua LPM Masyarakat - Tidak diundang Tidak diundang Tidak diundang Tidak diundang Tidak diundang - 50 50 100 100 100 Sumber : Hasil Pengolahan Data Kuesioner

4.3.2 Analisis PengetahuanPemahaman Responden tentang Rencana Tata Ruang Kota Medan

Salah satu ciri Rencana Tata Ruang yang baik adalah user friendly, yang berarti bahwa rencana tata ruang dapat dipahami oleh para penggunanya. Oleh karena itu, selain faktor pengetahuan terhadap adanya Rencana Tata Ruang, pemahaman terhadap materi Rencana Tata Ruang menjadi kebutuhan yang tak kalah pentingnya. Berikut ini akan dilakukan analisis terhadap tingkat pemahaman responden terhadap Rencana Tata Ruang Kota Medan. Dari hasil wawancara dengan responden, diperoleh data bahwa jawaban responden cukup bervariasi dalam hal pengetahuan mereka tentang Rencana Tata Ruang Kota Medan. Untuk kelompok responden yang mempunyai jabatan di Kecamatan seperti Camat dan Sekretaris Camat, persentase mereka yang mengetahui Rencana Tata Ruang Kota Medan masih tinggi yaitu 100 persen, namun untuk level di bawahnya seperti Lurah, Pegawai Kelurahan, Ketua LPM dan masyarakat biasa, Bahrian Effendi: Upaya Peningkatan Manfaat Rencana Tata Ruang Dalam Mekanisme Perencanaan Program Pembangunan Di Kota Medan, 2007. USU e-Repository © 2008 persentase responden yang mengetahuinya hanya sebesar 16,6 persen sampai dengan 75 persen, bahkan untuk Pegawai Kelurahan, hanya 25 persen responden dalam kelompok ini yang mengetahui Rencana Tata Ruang Kota Medan. Tabel. 4.5 PendapatAlasan Responden tentang adanya Rencana Tata Ruang Kota Medan Rencana Tata Ruang Kota Medan Jabatan Mengetahui Tidak mengetahui Pernah melihat Tidak pernah melihat Pernah membaca Tidak pernah membaca Camat Sekcam Lurah Pegawai Kelurahan Ketua LPM Masyarakat 100 100 75 25 16,6 37,5 25 75 83,4 62,5 50 50 15 12,5 8,3 25 50 50 85 87,5 91,7 75 50 75 10 - - 12,5 50 25 90 100 100 87,5 Sumber : Hasil Pengolahan Data Kuesioner Tabel 4.5 menujukkan bahwa tingkat pengetahuan responden tentang keberadaan Rencana Tata Ruang Kota Medan masih belum memadai, terutama untuk level masyarakat biasa dan kelurahan, hal ini mengisyaratkan bahwa sosialisasi masih perlu ditingkatkan. Untuk mengetahui lebih jauh akan pemahaman responden akan isi, maksud dan tujuan Rencana Tata Ruang Kota Medan, maka dalam penelitian ini telah diajukan berbagai pertanyaan sehubungan dengan hal tersebut yang hasilnya dapat disajikan dalam tabel 4.6 berikut : Bahrian Effendi: Upaya Peningkatan Manfaat Rencana Tata Ruang Dalam Mekanisme Perencanaan Program Pembangunan Di Kota Medan, 2007. USU e-Repository © 2008 Tabel. 4.6 PendapatAlasan Responden tentang Maksud dan Tujuan Rencana Tata Ruang Kota Medan Pengetahuan tentang Rencana Tata Ruang Kota Medan Jabatan Megetahui maksudtujuan Tidak mengetahui Camat Sekcam Lurah Pegawai Kelurahan Ketua LPM Masyarakat 50 50 25 12,5 16,6 12,5 50 50 75 87,5 83,4 87,5 Sumber : Hasil Pengolahan Data Kuesioner Pengetahuan responden tentang maksudtujuan Rencana Tata Ruang Kota Medan belum menunjukkan angka yang maksimal, dari 6 golongan responden yang diteliti, hanya kelompok Camat dan Sekcam yang cukup besar persentasenya mengetahui maksudtujuan Rencana Tata Ruang Kota Medan tersebut. Ada 50 persen Camat dan Sekcam yang mengetahui, sedang untuk kelompok Lurah, hanya 25 persen responden yang mengetahui maksudtujuan rencana tata ruang Kota Medan, artinyasangat sedikit yang mengetahui maksudtujuan rencana tata ruang ini. Untuk mengetahui penyebabalasan sebagian responden yang tidak mengetahui maksudtujuan Rencana Tata Ruang Kota Medan, maka Tabel berikut menyajikan datanya : Bahrian Effendi: Upaya Peningkatan Manfaat Rencana Tata Ruang Dalam Mekanisme Perencanaan Program Pembangunan Di Kota Medan, 2007. USU e-Repository © 2008 Tabel 4.7 Alasan Responden berkaitan dengan Pengetahuan terhadap Maksud dan Tujuan Rencana Tata Ruang Kota Medan N0 Pengetahuan terhadap maksud dan tujuan Alasan Persentase 1. Mengetahuimengerti Sosialisasi 20,0 Memiliki dokumen RTRW 6,6 Bidang pekerjaan berkaitan dengan RTRW 33,3 Mencaritau sendiri ke BAPPEDA 6,6 Mengetahui dari Pimpinanrekan kerja 33,3 Jumlah 100 2 Tidak mengetahui Tidak pernah ada sosialisasi 44,4 Tidak memiliki dokumen RTRW 44,4 Tidak memiliki kepentingan dengan RTRW 11,2 Jumlah 100 Sumber : Hasil Pengolahan Data Kuesioner Berdasarkan Tabel 4.7 tersebut, diketahui bahwa responden mengetahui rencana tata ruang karena bidang pekerjaan berkaitan dengan rencana tata ruang dan mengetahui dari pimpinanrekan kerja merupakan alasan terbesar darimana responden tahu akan isi, maksud dan tujuan rencana tata ruang kota Medan dengan persentase terbesar masing-masing mencapai 33,3 persen, diikuti oleh mereka yang pernah mengetahuinya dari sosialisasi yang dilakukan oleh pihak Pemko Medan. Sedangkan responden yang tidak mengetahuinya mengemukakan alasan tidak adanya sosialisasi 44,4 persen sebagai penyebab ketidakmengertian mereka tentang rencana tata ruang kota Medan tersebut. Alasan kedua sebagai penyebabnya adalah responden tidak memiliki dokumen rencana tata ruang tersebut 44,4 persen serta tidak memiliki dokumen Bahrian Effendi: Upaya Peningkatan Manfaat Rencana Tata Ruang Dalam Mekanisme Perencanaan Program Pembangunan Di Kota Medan, 2007. USU e-Repository © 2008 rencana tata ruang serta tidak memiliki kepentingan dengan rencana tata ruang 11,2 persen. Terlihat adanya kontradiksi alasan bahwa responden yang menyatakan mengetahui adanya rencana tata ruang kota Medan diperoleh melalui sosialisasi, sedangkan bagi responden yang tidak mengetahuinya justru menyatakan bahwa tidak pernah dilakukan sosialisasi mengenai rencana tata ruang kota Medan. Kondisi ini memberikan gambaran bahwa sosialisasi yang telah dilakukan tidak menyebar dan merata ke seluruh komponen mulai dari instansi terkait, kecamatan, kelurahan sampai kepada masyarakat biasa, walaupun mungkin hal ini telah diupayakan melalui forum- forum yang berkaitan dengan pemanfaatan ruang, namun penyebarannya terbatas hanya sampai pihak yang merasa memerlukannya.

4.3.3 Analisis Pemanfaatan Rencana Tata Ruang Kota Medan dalam