3. Panitia memadukan berbagai usulan kelurahan dengan usulan instansi pemerintah
kota. 4.
Panitia memilah usulan kegiatan berdasarkan a tiga bidang pembangunan renstra kota dan b sumber biayanya yaitu APBD Kota dan sumber lainnya
APBD Propinsi, APBN dan Swasta. 5.
Panitia mengundang peserta forum musrenbang mecamatan pada waktu dan tempat yang ditentukan.
Pelaksanaan forum Musrenbang Kecamatan terdiri dari kegiatan : 1.
Pembukaan dan menyepakati tata tertib forum musrenbang kecamatan. 2.
Panitia memfasilitasi penyepakatan prioritas usulan kegiatan untuk dimajukan dalam forum Rakorbang kota. Prioritas ini dibuatkan indikator dan bobot sesuai
kesepakatan peserta dan renstra kota. 3.
Peserta memilih wakil kecamatan sebagai peserta dalam Rakorbang Kota. Pasca forum musrenbang kecamatan, Camat mengirimkan surat pengantar
hasil forum musrenbang kecamatan ke Bappeda dengan lampiran prioritas usulan kegiatan.
2.7. Forum Musyawarah Perencanaan Pembangunan Musrenbang Kota
Tujuan forum Musrenbang Kota adalah untuk menghasilkan kesepakatan dan komitmen stakeholder atas program dan kegiatan yang relevan dengan dan menjadi
bahan untuk arah kebijakan umum kota untuk mendapat biaya pelaksanaan dari APBD, hasil ini diprioritasi, dengan ukuran yang disepakati.
Bahrian Effendi: Upaya Peningkatan Manfaat Rencana Tata Ruang Dalam Mekanisme Perencanaan Program Pembangunan Di Kota Medan, 2007.
USU e-Repository © 2008
Keluaran forum musrenbang kota adalah usulan kegiatan beserta sumber pembiayaannya.
Penyelenggara forum musrenbang kota adalah Walikota cq. Bappeda dengan bantuan panitia. Panitia bertugas menyiapkan, melaksanakan dan menyelesaikan
rakorbang sampai tuntas. Ada tiga kategori kegiatan musrenbang : a persiapan, b pelaksanaan dan c paska koordinasi.
Pelaksanaan forum Musrenbang Kota mencakup kegiatan : 1.
Pembukaan dan penyepakatan tata tertib acara 2.
Pembagian kelompok menurut bidang 3.
Memfasilitasi penyepakatan prioritas peringkat usulan kegiatan
2.8. Hasil Penelitian Terdahulu
Studi empiris mengenai upaya peningkatan manfaat rencana tata ruang ini oleh Munawaroh 2003 menunjukkan bahwa diperoleh beberapa kesimpulan bahwa
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ciamis sebagai salah satu pedoman kebijakan pembangunan yang memberikan arahan lokasi pembangunan belum
dimanfaatkan sepenuhnya oleh instansi dan kecamatan yang berada di lingkungan Pemerintah Kabupaten Ciamis. Hal ini dapat diketahui karena sebagian besar 84,6
instansi ternyata tidak menggunakan rencana tata ruang tersebut dalam penyusunan usulan program walaupun jika dilihat dari programproyek yang diusulkan telah ada
yang sesuai dengan lokasi arahan dalam Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ciamis yaitu rata-rata per tahun sebesar 35,27 dari seluruh programproyek yang
diusulkan.
Bahrian Effendi: Upaya Peningkatan Manfaat Rencana Tata Ruang Dalam Mekanisme Perencanaan Program Pembangunan Di Kota Medan, 2007.
USU e-Repository © 2008
2.9. Kerangka Berfikir