2.9. Kerangka Berfikir
Tata Ruang
Perencanaan Tata Ruang
Pemanfaatan Ruang
Pengendalian Pemanfaatan
Ruang
Rencana Tata Ruang Sebagai
Pedoman Pembangunan
Faktor-faktor penghambat : 1.
Kualitas Rencana Tata Ruang
2. Sosialisasi Rencana Tata Ruang
3. Akomodatif
• Rencana Tata
Ruang Wilayah
• Rencana
Detail Tata Ruang Kota
• Rencana
Teknik Ruang Kota
Program Pembangunan Kota
Gambar 2.2. Kerangka Berpikir
Bahrian Effendi: Upaya Peningkatan Manfaat Rencana Tata Ruang Dalam Mekanisme Perencanaan Program Pembangunan Di Kota Medan, 2007.
USU e-Repository © 2008
Gambar 2.3. Aliran Proses Perencanaan Pembangunan Partisipatif Kota
Sumber : Surat Edaran Menteri Dalam Negeri No.050987SJ2003 Keterangan :
Usulan sifatnya bottom up Usulan sifatnya top – down
Umpan balik usulan yang disetujui
Identifikasi Masalah
Dokumen Lain
Draft Usulan Kegiatan
pembangunan Musrenbang
Kelurahan
Usulan Kelurahan
Usulan Kecamatan
Musrenbang Kecamatan
MUSRENBANG Swasta
APBD propinsipusat
Usulan Dinas, Kantor
Badan INPUT
PROSES OUTPUT
Bahrian Effendi: Upaya Peningkatan Manfaat Rencana Tata Ruang Dalam Mekanisme Perencanaan Program Pembangunan Di Kota Medan, 2007.
USU e-Repository © 2008
Dalam prosesnya perencanaan itu berasal dari bawah dengan mengidentifikasi wilayah, menerima masukan dari masyarakat, dan memperhatikan dokumen-
dokumen yang menyangkut wilayah tersebut, kemudian kita susun dalam suatu draft yang akan kita ajukan dalam musyawarah perencanaan pembangunan di kelurahan.
Out put dari musrenbang kelurahan merupakan bahan untuk pedoman sementara bagi masyarakat untuk merencanakan pembangunan baik itu untuk bangunan pribadi
maupun bangunan milik umum, juga untuk mengetahui apa saja yang akan diusulkan nantinya dalam forum musrenbang kecamatan. Dalam musrenbang kecamatan, draft
dari kelurahan yang ada di kecamatan tersebut dikumpulkan untuk diselaraskan, termasuk usulan pembangunan-pembangunan jalan setapak antar kelurahan yang
bertetangga nantinya tidakbersilangan pada titik temu kedua jalan tersebut. Di kecamatan, semua draft usulan kelurahan dibahas, mana yang lanjutan perlu usulan
susulan, mana yang prioritas dan mana yang bisa ditunda. Dari hasil musrenbang kecamatan dapat diperoleh lagi draft usulan yang akan diajukan pada waktu
musrenbang kota, pada musrenbang kota draft usulan pembangunan yang diterima tidak hanya dari kecamatan, tapi juga dari sekretariat pemerintah kota, kantor, dinas
dan badan. Hasil musrenbang kota ini ada yang diselenggarakan langsung oleh pemerintah kota pelaksanaannya melalui pihak swastatender dan sebagai bahan
acuan juga untuk masyarakat luas untuk merencanakan pembangunan daerah tersebut baik secara pribadiswasta dan ada yang diteruskan ke propinsi untuk selanjutnya juga
diteruskan ke pusat.
Bahrian Effendi: Upaya Peningkatan Manfaat Rencana Tata Ruang Dalam Mekanisme Perencanaan Program Pembangunan Di Kota Medan, 2007.
USU e-Repository © 2008
BAB III METODE PENELITIAN