Usia Upah Konsep Dasar dan Faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Tenaga

2.4.2. Pengalaman

Produktivitas kerja meningkat sejalan dengan bertambahnya pengalaman dalam penyelesaian tugas Ghiselli Brown dalam Ginting, 2003. Pengetahuan tenaga kerja tentang pekerjaannya akan semakin berkembang dengan bertambahnya pengalaman bekerja. Pengalaman kerja akan meningkat seiring dengan semakin meningkatnya kompleksitas kerja. Menurut pendapat Tubbs dalam Desyanti 2005, jika seorang tenaga kerja berpengalaman, maka 1 tenaga kerja menjadi sadar terhadap lebih banyak kekeliruan, 2 tenaga kerja memiliki salah pengertian yang lebih sedikit tentang kekeliruan, 3 tenaga kerja menjadi sadar mengenai kekeliruan yang tidak lazim, dan 4 hal-hal yang terkait dengan penyebab kekeliruan di tempat terjadinya kekeliruan dan pelanggaran serta tujuan pengendalian internal menjadi relatif lebih menonjol.

2.4.3. Usia

Perilaku Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja TPAK bervariasi menurut kelompok umur. Menurut Sumarsono 2003, bahwa TPAK dibagi menjadi tiga kelompok usia: muda usia 10 – 24 tahun, prima usia 25 – 60 tahun dan tua usia diatas 60 tahun. TPAK usia muda biasanya sangat rendah, disebabkan oleh berkembangnya pendidikan. Usia ini biasanya dimanfaatkan untuk sekolah. Sedangkan TPAK usia prima, seseorang harus bekerja karena tuntutan tanggung jawab keluarga atau karena terlanjur menginvestasikan waktunya pada sesuatu atau perusahaan. Usia 60 tahun Jefri Sinaga : Perencanaan Pendidikan Kejujuran Pada SMK Seni Dan Kerajinan Berbasis Pengembangan INdustri Kecil Di Kota Medan, 2009. keatas, bagi sementara orang merupakan masa penarikan diri dari pasar tenaga kerja. Gejala ini sangat nyata bagi negara-negara yang sedang berkembang dimana tingkat kesehatan masih rendah sehingga pada usia ini fisik mereka kurang menopang keaktifan di pasar tenaga kerja. Menurut Robbins 2007, bahwa tuntutan dari sebagian pekerjaan, bahkan pekerjaan-pekerjaan yang mensyaratkan kerja otot yang berat, tidak cukup besar terpengaruh oleh kemerosotan fisik akibat usia yang berdampak pada produktivitas. Bahkan jika terjadi kemerosotan fisik karena usia, sering diimbangi oleh keunggulan karena pengalaman. Ada satu keyakinan meluas bahwa produktivitas merosot dengan makin bertambahnya usia seseorang. Sering diandaikan bahwa keterampilan individu terutama kecepatan, kecekatan, kekuatan dan koordinasi menurun seiring dengan berjalannya waktu. Tetapi bukti lain juga menyatakan hal yang berbeda. Pada jenis pekerjaan tertentu diperoleh hasil bahwa semakin bertambah usia seseorang maka produktivitasnya juga semakin tinggi.

2.4.4. Upah

Pengertian upah menurut PP No. 8 1981 tentang Perlindungan Upah, adalah suatu penerimaan sebagai imbalan dari pengusaha kepada karyawan untuk suatu pekerjaan atau jasa yang telah atau akan dilakukan dan dinyatakan dalam bentuk uang ditetapkan atas dasar persetujuan atau peraturan perundang-undangan. Selanjutnya Nasution 2006, menyatakan bahwa sistem imbalan upah adalah suatu program Jefri Sinaga : Perencanaan Pendidikan Kejujuran Pada SMK Seni Dan Kerajinan Berbasis Pengembangan INdustri Kecil Di Kota Medan, 2009. yang dilaksanakan perusahaan untuk dapat merangsang karyawan meningkatkan produktivitas dalam operasional perusahaan. Menurut teori Neoklasik bahwa tenaga kerja memperoleh upah senilai dengan pertambahan hasil marjinalnya. Upah dalam hal ini berfungsi sebagai imbalan atas usaha kerja yang diberikan tenaga kerja tersebut kepada pengusaha. Untuk memaksimumkan keuntungan, pengusaha memberikan imbalan kepada setiap faktor produksi sebesar nilai tambahan hasil marjinal masing-masing faktor produksi tersebut. Ini berarti bahwa pengusaha memperkerjakan tenaga kerja sedemikian rupa sehingga nilai produksi pisik marjinal pekerja sama dengan upah yang diterima oleh pekerja. Namun dalam kenyataannya dapat saja nilai pertambahan hasil marjinal pekerja tidak sama dengan upah yang diterima oleh pekerja. Sistem pengupahan pada umumnya didasarkan kepada tiga fungsi upah Sumarsono, 2003, yaitu : a menjamin kehidupan yang layak bagi pekerja dan keluarganya; b mencerminkan imbalan atas hasil kerja seseorang; c menyediakan insentif untuk mendorong peningkatan produktivitas kerja. Menurut Dessler dalam Prasetyo 2005, pentingnya peningkatan produktivitas dalam kaitannya dengan upah adalah: a peningkatan produktivitas dapat mempengaruhi kenaikan taraf hidup dan b jika upah meningkat maka akan dapat membiayai kebutuhan hidup yang lebih baik sehingga meningkatkan kesehatan dan usia harapan hidup. Upah pada dasarnya merupakan sumber utama penghasilan seseorang, oleh sebab itu upah harus cukup untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja dan keluarganya dengan wajar. Kewajaran Jefri Sinaga : Perencanaan Pendidikan Kejujuran Pada SMK Seni Dan Kerajinan Berbasis Pengembangan INdustri Kecil Di Kota Medan, 2009. dapat dinilai dan diukur dengan kebutuhan hidup minimum atau sering disebut kebutuhan fisik minimum.

2.4.5. Pelatihan