industri pupuk, kimia dan barang dari karet, industri semen dan barang galian bukan logam, industri logam dasar besi dan baja, industri alat angkutan, mesin dan
peralatannya dan industri barang lainnya.
2.2. Peranan Industri Kecil dalam Pengembangan Wilayah
Terlepas dari adanya perbedaan definisi industri kecil, banyak studi telah membuktikan bahwa industri kecil berperan penting dalam menanggulangi masalah-
masalah sosial ekonomi di negara-negara sedang berkembang. Industri kecil memberikan kesempatan kerja bukan saja bagi masyarakat pedalaman tetapi juga
menjadi sumber penghasilan bagi sebagian besar masyarakat perkotaan. Menurut UU No. 20 tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah
menyatakan bahwa Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah merupakan kegiatan usaha yang mampu memperluas lapangan kerja dan memberikan pelayanan ekonomi secara
luas kepada masyarakat, dan dapat berperan dalam proses pemerataan dan peningkatan pendapatan masyarakat, mendorong pertumbuhan ekonomi, dan
berperan dalam mewujudkan stabilitas nasional. Selain itu, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah adalah salah satu pilar utama ekonomi nasional yang harus memperoleh
kesempatan utama, dukungan, perlindungan dan pengembangan seluas-luasnya sebagai wujud keberpihakan yang tegas kepada kelompok usaha ekonomi rakyat,
tanpa mengabaikan peranan Usaha Besar dan Badan Usaha Milik Negara.
Jefri Sinaga : Perencanaan Pendidikan Kejujuran Pada SMK Seni Dan Kerajinan Berbasis Pengembangan INdustri Kecil Di Kota Medan, 2009.
Hasil penelitian Azhari dalam Pulungan 2003, membuktikan bahwa industri kecil di Indonesia sesungguhnya tidak wajar didekati dengan cara pandang belas
kasihan semata, apalagi bila dikaitkan dengan sifatnya yang menghidupi orang kecil melalui pasar-pasar lokal yang tersebar luas diseluruh tanah air. Kegiatan industri
kecil dalam keadaan tertentu ternyata penuh vitalitas untuk tumbuh secara wajar serta kemampuannya untuk bertahan dalam keadaan ekonomi yang terpuruk sekalipun.
Ada tiga manfaat sosial social benefit yang sangat berarti bagi perekonomian. Manfaat pertama : industri kecil dapat menciptakan peluang berusaha yang luas
dengan pembiayaan yang relatif rendah. Manfaat kedua : industri kecil turut mengambil peranan dalam meningkatkan mobilisasi tabungn domestik. Manfaat
ketiga : industri kecil mempunyai kedudukan komplementer terhadap industri sedang dan besar, karena menghasilkan produk yang relatif murah dan sederhana. Dari
uraian diatas semakin meyakinkan akan perlunya sub sektor ini untuk dikembangkan terutama dalam pengembangan wilayah.
Selanjutnya, Bapeda Kota Medan 1995, menyatakan pengembangan wilayah antara lain ditujukan untuk menciptakan keseimbangan antara pembangunan nasional
dan pembangunan regional, dengan memanfaatkan seluruh potensi yang ada, sehingga dapat menjadi pendorong utama dan penggerak pembangunan ekonomi
nasional serta memperkokoh kesatuan ekonomi dan ketahanan nasional. Dengan demikian industri sebagai salah satu potensi wilayah tersebut akan mampu menjadi
penggerak utama dalam pengembangan wilayah.
Jefri Sinaga : Perencanaan Pendidikan Kejujuran Pada SMK Seni Dan Kerajinan Berbasis Pengembangan INdustri Kecil Di Kota Medan, 2009.
Ariastita dalam Miraza 2007, menyatakan bahwa kegiatan industri merupakan salah satu sektor yang strategis dalam pembangunan. Peranan ini ditandai
oleh proses perubahan struktur ekonomi yang terjadi, yakni produksi di sektor sekunder makin meningkat dan meluas dibandingkan dengan perkembangan di sektor
primer pertanian, peternakan, perikanan, kehutanan dan pertambangan. Peranan industri ini dapat dilihat dari sumbangannya terhadap pendapatan nasional dan
penyerapan tenaga kerja.
2.3. Sumber Daya Manusia sebagai Pilar Pengembangan Wilayah