Untuk itu, guna mendukung perkembangan industri kecil dan peran strategisnya dalam medukung pembangunan ekonomi, maka peningkatan daya saing
merupakan syarat mutlak bagi keberlangsungan industri kecil. Potensi pembangunan industri kecil pada suatu daerah dapat diukur melalui ketersediaan faktor-faktor
produksi yang tersedia pada daerah tersebut. Salah satu faktor produksi tersebut adalah kualitas sumber daya tenaga kerja yang meliputi pendidikan, pengalaman,
usia, pelatihan ditambah dengan upah yang mereka terima. Berikut ini akan dikaji dan dianalisis faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas tenaga kerja pada industri
kecil sepatu di Kota Medan.
4.4. Perkembangan Industri Kecil Sepatu di Kota Medan
Pertumbuhan industri kecil di Kota Medan secara umum mengalami peningkatan yang relatif cepat. Industri kecil ini sangat diharapkan menjadi salah satu
faktor penting dalam mendukung proses pembangunan ekonomi di Kota Medan, terutama untuk mengurangi tingkat kemiskinan dan pengangguran melalui
penyerapan tenaga kerja. Selain itu, industri kecil diharapkan berperan dalam menghasilkan barang-barang konsumsi untuk memenuhi kebutuhan pasar lokal
terutama bagi golongan masyarakat menengah ke bawah. Berkaitan dengan hal tersebut, maka industri kecil sepatu sebagai salah satu
bagian dari industri kecil yang memiliki peran strategis dalam proses pembangunan ekonomi Kota Medan, perlu dilakukan upaya pengembangan agar industri kecil
Jefri Sinaga : Perencanaan Pendidikan Kejujuran Pada SMK Seni Dan Kerajinan Berbasis Pengembangan INdustri Kecil Di Kota Medan, 2009.
sepatu menjadi industri yang mampu mendukung dan bersinergi dengan industri besar di Kota Medan. Upaya pengembangan dapat dilakukan melalui peningkatan
daya saing produk yang salah satu diantaranya adalah peningkatan produktivitas tenaga kerja.
Peningkatan produktivitas tenaga kerja akan dapat menurunkan biaya produksi yang berakibat industri kecil sepatu memperoleh keuntungan yang lebih
baik serta akan mampu memberikan upah yang lebih baik bagi tenaga kerja. Dengan adanya penurunan biaya produksi ini berarti industri dapat menurunkan harga jual
produknya, sehingga dengan penurunan harga jual ini memberikan kesempatan bagi konsumen untuk dapat membeli produk industri ini dalam jumlah yang lebih banyak,
yang akhirnya peningkatan permintaan ini akan meningkatkan pula permintaan tenaga kerja yang ada pada pasar kerja.
Tabel 4.4. Perkembangan Industri Kecil Sepatu di Kota Medan
Tahun Jumlah Industri Kecil Sepatu
Unit Jumlah Tenaga Kerja Terserap
Orang
2000 375
514 2001
381 546
2002 390
597 2003
392 610
2004 414
705 2005
419 737
2006 421
747 2007
422 752
2008 426
769 Sumber : Disperindag Kota Medan, 2009
Tabel 4.4. menunjukkan bahwa selama kurun waktu 9 tahun 2000-2008, perkembangan industri kecil sepatu di Kota Medan memperlihatkan perkembangan
Jefri Sinaga : Perencanaan Pendidikan Kejujuran Pada SMK Seni Dan Kerajinan Berbasis Pengembangan INdustri Kecil Di Kota Medan, 2009.
yang relatif kecil. Demikian juga akan kemampuan industri kecil sepatu dalam menyerap tenaga kerja di Kota Medan juga menunjukkan perkembangan yang kurang
menggembirakan. Pada tahun 2000, jumlah industri kecil sepatu di Kota Medan sebanyak 375 unit dan meningkat menjadi 426 unit pada tahun 2008 atau mengalami
peningkatan sebanyak 51 unit. Dengan demikian, laju pertumbuhan industri kecil sepatu di Kota Medan selama periode tersebut sebesar 1,51 persen per tahunnya.
Sementara itu, kemampuan menyerap tenaga kerja untuk industri kecil sepatu di Kota Medan menunjukkan perkembangan yang lebih baik dibandingkan dengan
perkembangan industri itu sendiri. Pada tahun 2000, jumlah tenaga kerja yang terserap pada industri kecil sepatu di Kota Medan sebanyak 514 orang dan meningkat
menjadi 769 orang pada tahun 2008 atau meningkat sebanyak 255 orang. Dengan demikian selama kurun waktu tersebut, laju pertumbuhan industri kecil sepatu dalam
menyerap tenaga kerja sebesar 5,51 persen per tahunnya. Namun demikian, laju pertumbuhan tenaga kerja yang terserap tersebut masih
lebih besar bila dibandingkan dengan laju pertumbuhan industri kecil sepatu yakni sebesar 1,51 persen per tahun. Berdasarkan analisis dan data yang ada, tentunya dapat
dilihat bahwa perkembangan industri kecil sepatu di Kota Medan masih jauh dari harapan. Pertumbuhan yang relatif kecil tersebut menunjukkan bahwa masih
dibutuhkan perhatian dari pemerintah daerah guna mendorong perkembangan industri kecil sepatu di Kota Medan.
Jefri Sinaga : Perencanaan Pendidikan Kejujuran Pada SMK Seni Dan Kerajinan Berbasis Pengembangan INdustri Kecil Di Kota Medan, 2009.
4.5. Karakteristik Tenaga Kerja Industri Kecil Sepatu di Kota Medan