Sumber Daya Manusia sebagai Pilar Pengembangan Wilayah

Ariastita dalam Miraza 2007, menyatakan bahwa kegiatan industri merupakan salah satu sektor yang strategis dalam pembangunan. Peranan ini ditandai oleh proses perubahan struktur ekonomi yang terjadi, yakni produksi di sektor sekunder makin meningkat dan meluas dibandingkan dengan perkembangan di sektor primer pertanian, peternakan, perikanan, kehutanan dan pertambangan. Peranan industri ini dapat dilihat dari sumbangannya terhadap pendapatan nasional dan penyerapan tenaga kerja.

2.3. Sumber Daya Manusia sebagai Pilar Pengembangan Wilayah

Apabila dicermati maka paradigma pengembangan wilayah telah bergeser pada upaya yang mengandalkan tiga pilar yaitu sumberdaya alam, sumber daya manusia dan teknologi Nachrowi dalam Alkadri, 2001. Ketiga pilar tersebut merupakan elemen internal wilayah yang saling terkait dan berinteraksi membentuk satu sistem. Hasil interaksi elemen tersebut mencerminkan produktivitas dari suatu wilayah. Produktivitas tersebut akan berbeda dengan produktivitas wilayah lainnya, sehingga mendorong terciptanya spesialisasi spesifik wilayah. Dengan demikian akan terjadi persaingan antar wilayah untuk menjadi pusat spatial network dari wilayah- wilayah lain secara nasional. Untuk itu harus diterapkan konsep pareto pertumbuhan yang bisa mengendalikan keseimbangan pertumbuhan dan dikelola oleh Pemerintah Pusat guna menghindari disintegrasi. Konsep pareto ini diharapkan mampu Jefri Sinaga : Perencanaan Pendidikan Kejujuran Pada SMK Seni Dan Kerajinan Berbasis Pengembangan INdustri Kecil Di Kota Medan, 2009. memberikan keserasian pertumbuhan antar wilayah dengan penerapan insentif- insentif kepada wilayah yang kurang berkembang. Sumber daya manusia mempunyai peran ganda dalam sebuah proses pembangunan, dapat sebagai objek maupun menjadi subyek pembangunan Nachrowi dalam Alkadri, 2001. Sebagai obyek pembangunan SDM merupakan sasaran pembangunan untuk disejahterahkan dan sebagai subyek pembangunan SDM berperan sebagai pelaku pembangunan. Keberhasilan pembangunan ditentukan oleh pelaku-pelaku pembangunan itu sendiri. Dengan demikian konsep pembangunan itu sesungguhnya adalah pembangunan manusia human development yaitu pembangunan yang berorientasi kepada manusia people center development dimana manusia dipandang sebagai sasaran sekaligus sebagai pelaku pembangunan. Menurut Kuncoro 2004, bahwa pembangunan ekonomi tidak akan berkesinambungan jika hanya didukung oleh sumber daya tak dapat diperbaharui. Sumber daya alam mempunyai keterbatasan dalam menyediakan kebutuhan manusia. Tetapi sebaliknya, pembangunan juga tidak mempunyai arti apa-apa jika tidak memperhatikan sekelilingnya. Artinya pembangunan itu harus dapat memaksimalkan pengembangan wilayah. Pengembangan wilayah merupakan upaya memberdayakan stake holders di suatu wilayah dalam memanfaatkan sumber daya alam dengan teknologi untuk memberi nilai tambah atas apa yang dimiliki oleh wilayah administratif atau wilayah fungsional dalam rangka meningkatkan kualitas hidup rakyat di wilayah tersebut Zen Jefri Sinaga : Perencanaan Pendidikan Kejujuran Pada SMK Seni Dan Kerajinan Berbasis Pengembangan INdustri Kecil Di Kota Medan, 2009. dalam Alkadri, 2001. Dengan demikian dalam jangka panjangnya pengembangan wilayah mempunyai target untuk pertumbuhan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Cara mencapainya bersandar pada kemampuan SDM dalam memanfaatkan lingkungan sekitar dan daya tampungnya serta kemampuan memanfaatkan instrumen yang ada.

2.4. Konsep Dasar dan Faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Tenaga