Perumusan Masalah Tujuan Penelitian

watak, kemampuan, modal, agunan dan prospek usaha dan nasabah debitur Mengingat agunan adalah salah satu unsur pemberian kredit, maka apabila berdasarkan unsur-unsur lain telah dapat diperoleh keyakinan atas kemampuan nasabah debitur mengembalikan utangnya, agunan dapat hanya berupa barang, proyek atau hak tagih yang dibiayai dengan kredit yang bersangkutan. Namun, mengingat adanya jangka waktu antara pemberian kredit oleh bank dengan pengembalian kredit oleh debitur kepada bank maka bank juga dapat meminta agunan berupa barang yang tidak berkaitan langsung dengan objek yang dibiayai yang biasa disebut agunan atau jaminan tambahan 6 Mengingat pentingnya pemahaman yang komprehensif dalam menyikapi problematika bangunan sebagai jaminan yang diagunkan dengan akta jaminan fidusia sebagai jaminan hutangkredit, maka peneliti merasa tertarik untuk meneliti dan menjadikan problematika terhadap bangunan yang berdiri diatas lahan di Pulau Batam ini sebagai topik penyusunan tesis.

B. Perumusan Masalah

Sebagaimana yang telah di uraikan di atas materi yang diatur dalam Undang- Undang Jaminan Fidusia terlalu sumir, sehingga menimbulkan persoalan-persoalan hukum yang membutuhkan suatu pemecahan tersendiri. Persoalan tersebut antara lain 6 Penjelasan atas Undang-Undang Republik Indonesia no.10 thn 1998 tentang perubahan atas Undang-Undang no.7 thn 1992 tentang perbankan, pasal 8 Yosephina Hotma Vera : Agunan Dalam Perjanjian Kredit Yang Di Ikat Dengan Akta Jaminan Fidusia Terhadap Bangunan Yang Berdiri Di Atas Tanah Otorita Batam, 2009 USU Repository © 2008 yang berkaitan dengan masalah pendaftaran dan ketidakjelasan objek fidusia itu sendiri secara umum dan di Pulau Batam khususnya. Berdasarkan hal tesebut, peneliti ingin mengetengahkan permasalahan sebagai berikut : 1. Apakah pengaturan objek yang dapat di jadikan jaminan fidusia menurut Undang- Undang Nomor : 42 Tahun 1999 Tentang Jaminan Fidusia telah mengakomodasi perkembangan masyarakat khususnya di Pulau Batam 2. Bagaimanakah akibat hukumnya terhadap benda tidak bergerak sebagai objek jaminan fidusia khususnya terhadap bangunan yang berdiri diatas lahan Hak Pengelolaan Otorita Pengembangan Daerah Industri Pulau Batam? 3. Bagaimana pengikatan akta jaminan fidusia atas agunan dalam perjanjian kredit di Pulau Batam?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan pokok permasalahan tersebut, maka tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui pengaturan objek yang dapat dijadikan jaminan fidusia menurut Undang-Undang Nomor : 42 Tahun 1999 Tentang Jaminan Fidusia telah mengakomodasi perkembangan masyarakat di Pulau Batam. 2. Untuk mengetahui akibat hukum terhadap benda tidak bergerak sebagai jaminan fidusia khususnya yang berada di daerah Otorita Pulau Batam.. Yosephina Hotma Vera : Agunan Dalam Perjanjian Kredit Yang Di Ikat Dengan Akta Jaminan Fidusia Terhadap Bangunan Yang Berdiri Di Atas Tanah Otorita Batam, 2009 USU Repository © 2008 3. Untuk mengetahui pengikatan akta jaminan fidusia atas agunan dalam perjanjian kredit di Pulau Batam..

D. Manfaat Penelitian