notaris dan diikuti dengan pendaftaran akta jaminan fidusia pada kantor pendaftaran fidusia. Tahapan proses perjanjian jaminan fidusia tersebut memiliki arti yang
berbeda sehingga memberi karakter tersendiri dengan segala akibat hukumnya.
B. Pengalihan dan Hapusnya Jaminan Fidusia
1. Pengalihan Jaminan Fidusia Pasal 19 Undang-Undang Jaminan Fidusia menetapkan bahwa pengalihan hak
atas piutang yang dijamin dengan jaminan fidusia mengakibatkan beralihnya demi hukum segala hak dan kewajiban penerima fidusia kepada kreditor baru. Peralihan itu
di daftarkan oleh kreditor baru kepada Kantor Pendaftaran Fidusia. Dalam ilmu hukum, “Pengalihan hak atas piutang” seperti yang diatur dalam
Pasal 19 Undang-Undang Jaminan Fidusia tersebut dikenal dengan istilah Cessie yaitu pengalihan piutang yang dilakukan dengan akta otentik atau akta di bawah
tangan. Dengan adanya cessie terhadap perjanjian dasar yang menerbitkan utang piutang tersebut. Maka jaminan Fidusia sebagai perjanjian assesoir, demi hukum juga
beralih kepada penerima hak cessie dalam pengalihan perjanjian dasar. Ini berarti pula, segala hak dan kewajiban kreditor sebagai Penerima Fidusia lama beralih
kepada kreditor sebagai Penerima Fidusia baru.
2. Hapusnya Jaminan Fidusia Sesuai dengan Pasal 4 Undang-Undang Jaminan Fidusia, maka Jaminan
Fidusia ini merupakan perjanjian assesoir dari perjanjian dasar yang menerbitkan
Yosephina Hotma Vera : Agunan Dalam Perjanjian Kredit Yang Di Ikat Dengan Akta Jaminan Fidusia Terhadap Bangunan Yang Berdiri Di Atas Tanah Otorita Batam, 2009
USU Repository © 2008
kewajiban bagi para pihak untuk memenuhi suatu prestasi. Sebagai suatu perjanjian assesoir, Jaminan Fidusia ini, demi hukum hapus, bila utang pada perjanjian pokok,
yang menjadi sumber lahirnya perjanjian penjaminan fidusia atau utang yang dijamin dengan Jaminan Fidusia hapus, di samping itu Pasal 25 Undang-Undang Jaminan
Fidusia menyatakan secara tegas bahwa Jaminan Fidusia hapus karena : a.
Hapusnya utang yang di jamin dengan fidusia; b.
Pelepasan hak atas Jaminan Fidusia oleh penerima Fidusia; atau c.
Musnahnya benda yang menjadi objek Jaminan Fidusia. Jadi sesuai dengan sifat ikutan dari Jaminan Fidusia, maka adanya Jaminan
Fidusia tergantung pada adanya piutang yang dijamin pelunasannya. Apabila piutang tersebut hapus karena hapusnya utang karena pelepasan, maka dengan sendirinya
Jaminan Fidusia yang bersangkutan menjadi hapus. “Hapusnya utang” ini antara lain di buktikan dengan bukti pelunasan atau bukti hapusnya utang berupa keterangan
yang dibuat kreditor. Musnahnya benda yang menjadi objek Jaminan Fidusia tidak menghapuskan
klaim asuransi, Jadi jika benda yang menjadi objek Jaminan Fidusia musnah dan benda tersebut di asuransikan maka klaim asuransi akan menjadi pengganti objek
jaminan fidusia tersebut. Timbul pertanyaan, apakah dengan hapusnya Jaminan Fidusia dalam hal
hapusnya utang yang dijamin, perlu dilakukan pengalihan kembali retro-overdracht atas kepemilikan oleh penerima fidusia kepada pemberi fidusia? dalam makalahnya
“” berpendapat bahwa tidak perlu dilakukan pengalihan kembali secara tersendiri. Hal
Yosephina Hotma Vera : Agunan Dalam Perjanjian Kredit Yang Di Ikat Dengan Akta Jaminan Fidusia Terhadap Bangunan Yang Berdiri Di Atas Tanah Otorita Batam, 2009
USU Repository © 2008
ini karena pengalihan hak kepemilikan atas objek Jaminan Fidusia dilakukan oleh pemberi fidusia kepada penerima fidusia sebagai jaminan atas kepercayaan bahwa
hak kepemilikan tersebut dengan sendirinya akan kembali bilamana utang lunas adanya syarat batal atau onder ontbindendevoor waarde. Tentunya ini sesuai
dengan sifat perjanjian assesoir dari penjaminan fidusia itu sendiri.
60
Atas hapusnya Jaminan Fidusia, maka penerima fidusia harus memberitahukan kepada Kantor Pendaftaran Fidusia mengenai hapusnya Jaminan
Fidusia tersebut. Pada saat pemberitahuan tersebut harus dilampirkan pula pernyataan mengenai hapusnya utang, pelepasan hak, atau musnahnya benda yang menjadi objek
jaminan fidusia tersebut. Adanya ketentuan seperti ini akan berguna untuk memberi kepastian kepada Kantor Pendaftara Fidusia untuk mencoret pencatatan Jaminan
Fidusia dari buku Daftar Fidusia dan menerbitkan surat keterangan yang menyatakan sertifikat Jaminan Fidusia yang bersangkutan tidak berlaku lagi.
C. Eksekusi Jaminan Fidusia