Pemindahan hak atas tanah yang diberikan dengan hak

pakai sesuai dengan ketentuan-ketentuan dalam peraturan perundangan agraria yang berlaku; h. Tanah yang di berikan dengan hak pengelolaan tersebut harus di pelihara sebaik-baiknya;

i. Pemindahan hak atas tanah yang diberikan dengan hak

pengelolaan ini kepada pihak lain dalam bentuk apapun tidak di perbolehkan kecuali dengan izin Menteri Dalam Negeri cq. Direktorat Jenderal Agraria. j. Penerima hak wajib mengembalikan areal tanah yang di kuasai dengan hak pengelolaan tersebut seluruhnya atau sebagian kepada negara apabila areal tadi tidak dipergunakan lagi untuk keperluan sebagaimana mestinya; k. Pemberian hak pengelolaan dapat ditinjau kembali atau di batalkan apabila : luas tanah yang diberikan dengan hak pengelolaan tersebut ternyata melebihi keperluan; tanah tersebut sebagian atau seluruhnya tidak dipergunakan, dipelihara sebagaimana mestinya; salah satu syarat atau ketentuan dalam surat keputusan ini tidak di penuhi sebagaimana mestinya; l. Segala akibat, biaya, untung dan rugi yang timbul karena pemberian hak pengelolaan ini menajdi bebantanggungan sepenuhnya dari penerima hak. Yosephina Hotma Vera : Agunan Dalam Perjanjian Kredit Yang Di Ikat Dengan Akta Jaminan Fidusia Terhadap Bangunan Yang Berdiri Di Atas Tanah Otorita Batam, 2009 USU Repository © 2008 Terhadap hak pengelolaan Otorita Batam, harus di daftarkan pada Kantor Pertanahan Kota Batam untuk kemudian di keluarkan sertipikat tanda bukti haknya. 145 Wilayah kerja Otorita Pengembangan Daerah Industri Pulau Batam yang sebelumnya hanya meliputi Pulau Batam, di tambah dengan Pulau Rempang dan Pulau Galang melalui Keputusan Presiden Nomor 28 Tahun 1992 Tentang Penambahan Wilayah Lingkungan Kerja Daerah Industri Pulau Batam dan Penetapannya sebagai Wilayah Usaha Kawasan Berikat Bonded Zone dengan bunyi keputusan sebagai berikut : 146 a. Wilayah lingkungan kerja Daerah Industri Pulau Batam sebagaimana di maksud dalam Keputusan Presiden Nomor 41 Tahun 1973 di tambah dengan Pulau Rempang dan Pulau Galang; b. Beberapa pulau kecil tertentu di sekitar Pulau Rempang dan Pulau Galang yang secara teknis di perlukan bagi perencanaan dan pengembangan Pulau Rempang dan Pulau Galang dengan Keputusan Presiden dapat di tetapkan pula sebagai bagian dari Wilayah lingkungan kerja Daerah Industri Pulau Batam. c. Pulau-pulau yang ditambahkan sebagai wilayah lingkungan kerja Daerah Industri Pulau Batam merupakan wilayah usaha kawasan berikat bonded zone Daerah Industri Pulau Batam. 145 Wawancara, dengan Agus Setyadi, SH, M.H, Kasubdit Hak Atas Tanah Otorita Batam Batam : Otorita Batam, Nopember 2008. 146 Ibid, wawancara, dengan Agus Setyadi, SH, M.H. Yosephina Hotma Vera : Agunan Dalam Perjanjian Kredit Yang Di Ikat Dengan Akta Jaminan Fidusia Terhadap Bangunan Yang Berdiri Di Atas Tanah Otorita Batam, 2009 USU Repository © 2008 d. Pelaksanaan penambahan Pulau Galang ke dalam wilayah lingkungan kerja Daerah Industri Pulau Batam di lakukan secepatnya dengan memperhatikan penyelesaian masalah pengungsi di pulau tersebut. e. Penyusun rencana pengembangan wilayah Pulau Rempang dan Pulau Galang sebagai wilayah lingkungan kerja Daerah Industri Pulau Batam dilaksanakan sebagai satu kesatuan dan dalam rangka penyempurnaan rencana induk pengembangan Daerah Industri Pulau Batam yang di tetapkan oleh Presiden. f. Hal-hal yang bersangkutan dengan pengelolaan dan pengurusan tanah di dalam wilayah Pulau Rempang dan Pulau Galang, termasuk usaha-usaha pengamanan, penguasaan, pengalihan dan pemindahan hak atas tanah di atur lebih lanjut oleh Kepala Badan Pertanahan Nasional. Pemerintah menyatakan kesediaan memberikan hak pengelolaan atas seluruh areal tersebut berdasarkan Keputusan Menteri Negara Agraria Kepala Badan Pertanahan Nasional nomor 9 –VIII-1993 tentang Pengelolaan Dan Pengurusan Tanah di Daerah Industri Pulau Rempang, Pulau Galang dan Pulau-pulau lain di sekitarnya dengan bunyi keputusan menyatakan kesediaan untuk memberikan hak pengelolaan kepada Otorita Pengembangan Daerah Industri Pulau Batam atas seluruh areal tanah yang terletak di Pulau Rempang, Pulau Galang dan pulau-pulau lain di sekitarnya dengan syarat-syarat dan ketentuan sebagai berikut : Yosephina Hotma Vera : Agunan Dalam Perjanjian Kredit Yang Di Ikat Dengan Akta Jaminan Fidusia Terhadap Bangunan Yang Berdiri Di Atas Tanah Otorita Batam, 2009 USU Repository © 2008 a. Segala akibat, biaya, untung dan rugi yang timbul karena pemberian hak pengelolaan tersebut menjadi tanggung jawab sepenuhnya penerima hak. b. Hak Pengelolaan tersebut akan diberikan untuk waktu selama tanah di maksud di pergunakan untuk pengembangan daerah industri, pelabuhan, pariwisata, pemukiman, peternakan, perikanan dan lain lain usaha yang berkaitan dengan itu, terhitung sejak di daftarkan kepada kator pertanahan setempat. c. Apabila di atas areal tanah yang akan diberikan dengan hak pengelolaan tersebut masih terdapat tanah, bangunan dan tanaman milik rakyat, pembayaran ganti ruginya wajib di selesaikan terlebih dahulu oleh penerima hak, demikian pula pemindahan penduduk ketempat pemukiman baru atas dasar musyawarah. d. Dalam rangka kesedian pemberian hak pengalolaan tersebut tanah- tanah yang telah bebas atau telah dibebaskan dari hak-hak rakyat, harus di berikan tanda-tanda batas sesuai dengan ketentuan sebagimana di maksud dalam Peraturan Menteri Agraria nomor 8 Tahun 1961 untuk kemudian di lakukan pengukuran oleh kantor pertanahan setempat. e. Terhadap areal tanah yang akan di berikan dengan hak pengelolaan dan telah di lakukan pengukuran sehingga telah dapat di ketahui luasnya dengan pasti, akan diberikan dengan Keputusan Kepala Yosephina Hotma Vera : Agunan Dalam Perjanjian Kredit Yang Di Ikat Dengan Akta Jaminan Fidusia Terhadap Bangunan Yang Berdiri Di Atas Tanah Otorita Batam, 2009 USU Repository © 2008 Badan Pertanahan Nasional secara bertahap parsial dan harus di daftarkan pada kantor pertanahan setempat untuk memperolah tanda bukti hak berupa sertipikat dengan membayar biaya pendaftaran menurut ketentuan yang berlaklu. f. Penerima hak dalam menyerahkan bagian bagian dari hak pengelolaan kepada pihak ketiga diwajibkan untuk memenuhitunduk pada ketentuan-ketentuan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 1977. Pemindahan hak atas tanah yang di berikan dengan keputusan pemberian hak pengelolaan kepada pihak lain dalam bentuk apapun tidak di perbolehkan kecuali dengan izin Kepala Badan Pertanahan Nasional.

D. Jaminan Fidusia Terhadap Bangunan Diatas Lahan Hak Pengelolaan Otorita Pulau Batam