Neraca Aktiva 31-12-2005 Penjelasan Pos-pos Neraca Program Kemitraan

Sumber : Data Sekunder Tahun 2006 setelah diolah oleh peneliti Tabel 4 : Realisasi Penerimaan dalam Tahun 2004 sd tahun 2005 adalah sebagai berikut : Uraian sd Des 2004 Rp. Tahun 2005 Rp. sd Tahun 2005 Rp. Saldo Awal - 647.427.382 - Penerimaan Dana 36.679.955.629 5.927.288.457 41.959.816.704 Sub Jumlah 36.679.955.629 5.927.288.457 41.959.816.704 Penggunaan Dana 36.032.528.247 5.627.837.392 41.660.365.639 Saldo Akhir 647.427.382 299.451.065 299.451.065 Sumber : Data Sekunder Tahun 2006 setelah diolah oleh peneliti

5. Neraca Aktiva 31-12-2005

31-12-2004 Rp. Rp. Aktiva lancar Kas dan Bank 299.451.065 647.427.382 Deposito - - Piutang Pinjaman Mitra Binaan 15.106.810.637 14.606.316.790 Piutang Alokasi Laba - - Aktiva Lancar lainnya : - Piutang BMI 24.039.467 24.039.467 - Piutang Pegawai 4.536.018 4.986.018 Jumlah Aktiva Lancar 15.434.837.187 15.282.769.657 Aktiva Tetap Aktiva lain-lain - Piutang Bermasalah 1.042.679.315 217.890.853 - Piutang Kredit Usaha Mikro 1.088.000.000 1.088.000.000 Jumlah Aktiva lain-lain 2.130.679.315 1.305.890.853 Total aktiva 17.565.516.502 16.588.660.510 Netty Kesuma: Analisis Hukum Pembinaan Usaha Kecil Dan Koperasi Oleh BUMN, 2008. USU e-Repository © 2008 Kewajiban dan Ekuitas Kewajiban Kewajiban lancar - Hutang Pembangunan Show Room Mitra Binaan - 109.090.948 Kewajiban Jangka Panjang - - Jumlah Kewajiban - 109.090.948 Ekuitas Saldo awal Ekuitas 16.479.569.562 16.048.142.109 Alokasi Laba Tahun Berjalan 2.794.944.803 1.354.236.000 Pengurangan : - Hibah 980.532.548 998.641.862 - Koreksi Ekuitas 831.713.710 - Surplus Defisit 103.248.395 75.833.315 Jumlah Ekuitas 17.565.516.502 16.479.569.562 Total Kewajiban dan Ekuitas 1.565.516.502 16.588.660.510 Sumber : Data Sekunder Tahun 2006 setelah diolah oleh peneliti

6. Penjelasan Pos-pos Neraca Program Kemitraan

a. Kas dan Bank Saldo dana Program Kemitraan per 31 Desember 2005 adalah sebesar Rp. 29.451.065 dengan rincian sebagai berikut : 31-12-2005 31-12-2004 Rp. Rp. - Kas 16.913.883.00 119.577.621.00 - Bank 282.537.182.00 527.849.761.00 Jumlah 299.451.065.00 647.427.382.00 b. Piutang Pinjaman Mitra Binaan Jumlah piutang Pinjaman Mitra Binaan per 31 Desember 2005 adalah sebesar Rp. 15.106.810.637,- jumlah tersebut merupakan besarnya pokok pinjaman yang belum dilunasi oleh Mitra Binaan belum termasuk bunga pinjaman. Rincian piutang Mitra Binaan adalah sebagai berikut : Netty Kesuma: Analisis Hukum Pembinaan Usaha Kecil Dan Koperasi Oleh BUMN, 2008. USU e-Repository © 2008 31-12-2005 31-12-2004 Rp. Rp. - Piutangtagihan lancar 6.349.594.839.00 5.469.906.256.00 - Piutangtagihan kurang lancar 2.332.131.413.00 1.817.346.270.00 - Piutangtagihan ragu-ragu 670.787.265.00 1.656.400.842.00 - Piutangtagihan macet 5.747.297.120.00 5.362.663.422.00 Jumlah 299.451.065.00 647.427.382.00 c. Piutang Bank Muamalat Indonesia Saldo piutang Bank Muamalat Indonesia sebagai berikut : 31-12-2005 31-12-2004 Rp. Rp. - Piutang BMI 24.039.467.00 24.039.467.00 d. Piutang Pegawai Saldo piutang pegawai per 31 Desember 2005 adalah sebagai berikut : 31-12-2005 31-12-2004 Rp. Rp. - Jumlah Piutang 4.536.018.00 4.986.018.00 Jumlah piutang pegawai di atas merupakan hasil penagihan dan Mitra Binaan yang hilang akibat dirampok sebelum disetor ke KasBank Bagian Kemitraan sudah dibuat perjanjian akan diangsur oleh yang berangkutan dengan rincian sebagai berikut : Pokok pinjaman Rp. 4.475.479.00 Bunga Rp. 510.539.00 Jumlah piutang Rp. 4.986.018.00 Diangsur Rp. 450.000.00 Saldo Rp. 4.536.018.00 e. Penjelasan Pinjaman Mitra Binaan Jumlah dan yang telah disalurkan Rp. 32.276.749.338 Penerimaan angsuran Rp. 15.513.436.529 Rp. 16.763.312.809 Dipindahkan ke piutang bermasalah Rp. 1.656.502.172 Saldo Pinjaman Rp. 15.106.810.637 Netty Kesuma: Analisis Hukum Pembinaan Usaha Kecil Dan Koperasi Oleh BUMN, 2008. USU e-Repository © 2008 f. Piutang Bermasalah Saldo piutang bermasalah per 31 Desember 2005 adalah sebagai berikut : 31-12-2005 31-12-2004 Rp. Rp. Piutang bermasalah 1.042.679.315.00 217.890.853.00 Penjelasan : Saldo awal Rp. 217.890.853 Mutasi dari pinjaman aktif Rp. 1.656.502.172 Rp. 1.874.393.025 Dialihkan ke PTPN-III Rp. 831.713.710 Saldo Rp. 1.042.679.315 Adapun rincian piutang bermasalah tersebut adalah sebagai berikut : 1. Penyaluran kepada Perhimpunan Agribisnis Indonesia PERAGI di Kabupaten Deli Serdang pada Tahun 1995 sebesar Rp. 42.000.000,- 2. Penyaluran kepada Pengembangan Perkebunan Wilayah Khusus P2WK tahun 1994 sebesar Rp. 68.389.360,- dengan rincian : Pemkab. Tapanuli Utara sebesar Rp. 28.868.319 Pemkab. Tapanuli Selatan sebesar Rp. 36.428.541 Pemkab. Nias sebesar Rp. 3.095.500 Jumlah Rp. 68.389.360 3. Sisa pinjaman 7 tujuh unit traktor penyaluran tahun 1997 sebesar Rp.217.890.853 dengan rincian sebagai berikut : Pemkab. Tapanuli Utara 1 unit Traktor Rp. 18.331.964 Pemkab. Tapanuli Selatan 1 unit Traktor Rp. 108.388.889 Pemkab. Mandailing Natal 5 unit Hand Traktor Rp. 91.170.000 Jumlah 7 unit Rp. 217.890.853 4. Sisa pinjaman kepada kelompok nelayan penyaluran tahun 1997 sebesar Rp. 714.399.102 dengan rincian sebagai berikut : Pemkab. Deli Serdang 3 Mitra Binaan Rp.96.171.723 Pemko Medan 3 Mitra Binaan Rp. 618.227.79 Jumlah Rp. 714.339.102 Sumber : Data Sekunder Tahun 2006 setelah diolah oleh peneliti Netty Kesuma: Analisis Hukum Pembinaan Usaha Kecil Dan Koperasi Oleh BUMN, 2008. USU e-Repository © 2008

BAB IV MASALAH-MASALAH DAN DAMPAK YANG DIHADAPI DALAM

PEMBINAAN SERTA UPAYA MENGATASINYA

A. Masalah-Masalah yang Dihadapi PT. Perkebunan Nusantara III Persero

Pada umumnya masalah-masalah yang dihadapi dalam pelaksanaan program pembinaan dan pemberdayaan usaha kecil dan koperasi adalah disebabkan belum optimalnya koordinasi antara BUMN sebagai pembina, Pemerintah Daerah maupun pihak usaha kecil dan koperasi sebagai mitra binaan. Di samping itu bagi usaha kecil dan koperasi juga masih harus menghadapi permasalahan klasik seperti keterbatasan akses terhadap informasi, teknologi, kemampuan manajerial yang rendah serta kualitas SDM yang belum memadai. Salah satu masalah yang dihadapi pihak PT. Perkebunan III sebagai pembina dalam program pemberian pinjaman modal kerja pada usaha kecil dan koperasi adalah diakibatkan mitra binaan tidak dapat mengembalikan pinjaman modal kerja sesuai dengan jadwal yang telah disepakati antara kedua belah pihak. Apabila ditelaah, adapun penyebab permasalahan yang dialami sebagian mitra binaan dalam pengembalian pinjaman tidak sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan adalah disebabkan beberapa hal yang menyangkut kegiatan usaha mereka seperti kegiatan mitra binaan mengalami kerugian, pengaruh krisis moneter dan terlanjur menggunakan dana bantuan untuk kegiatan lain diluar yang telah diperjanjikan dengan pihak PT. Perkebunan III, mengakibatkan modal tidak dipergunakan untuk 96 Netty Kesuma: Analisis Hukum Pembinaan Usaha Kecil Dan Koperasi Oleh BUMN, 2008. USU e-Repository © 2008