Sumber : Data Sekunder Tahun 2006 setelah diolah oleh peneliti Tabel 4 : Realisasi Penerimaan dalam Tahun 2004 sd tahun 2005 adalah
sebagai berikut :
Uraian sd Des 2004
Rp. Tahun 2005
Rp. sd Tahun 2005
Rp.
Saldo Awal -
647.427.382 -
Penerimaan Dana 36.679.955.629
5.927.288.457 41.959.816.704
Sub Jumlah
36.679.955.629 5.927.288.457 41.959.816.704
Penggunaan Dana 36.032.528.247
5.627.837.392 41.660.365.639
Saldo Akhir
647.427.382 299.451.065 299.451.065
Sumber : Data Sekunder Tahun 2006 setelah diolah oleh peneliti
5. Neraca Aktiva 31-12-2005
31-12-2004 Rp.
Rp.
Aktiva lancar Kas dan Bank
299.451.065 647.427.382
Deposito - -
Piutang Pinjaman Mitra Binaan 15.106.810.637
14.606.316.790 Piutang Alokasi Laba
- -
Aktiva Lancar lainnya : - Piutang BMI
24.039.467 24.039.467
- Piutang Pegawai 4.536.018
4.986.018
Jumlah Aktiva Lancar 15.434.837.187
15.282.769.657
Aktiva Tetap Aktiva lain-lain
- Piutang Bermasalah
1.042.679.315 217.890.853
- Piutang Kredit Usaha Mikro 1.088.000.000
1.088.000.000
Jumlah Aktiva lain-lain 2.130.679.315
1.305.890.853 Total aktiva
17.565.516.502 16.588.660.510
Netty Kesuma: Analisis Hukum Pembinaan Usaha Kecil Dan Koperasi Oleh BUMN, 2008. USU e-Repository © 2008
Kewajiban dan Ekuitas Kewajiban
Kewajiban lancar - Hutang Pembangunan
Show Room Mitra Binaan -
109.090.948 Kewajiban Jangka Panjang
- -
Jumlah Kewajiban -
109.090.948
Ekuitas Saldo awal Ekuitas
16.479.569.562 16.048.142.109
Alokasi Laba Tahun Berjalan 2.794.944.803
1.354.236.000 Pengurangan :
- Hibah 980.532.548
998.641.862 - Koreksi Ekuitas
831.713.710 -
Surplus Defisit 103.248.395
75.833.315 Jumlah Ekuitas
17.565.516.502 16.479.569.562
Total Kewajiban dan Ekuitas 1.565.516.502
16.588.660.510 Sumber : Data Sekunder Tahun 2006 setelah diolah oleh peneliti
6. Penjelasan Pos-pos Neraca Program Kemitraan
a. Kas dan Bank Saldo dana Program Kemitraan per 31 Desember 2005 adalah sebesar
Rp. 29.451.065 dengan rincian sebagai berikut : 31-12-2005
31-12-2004 Rp.
Rp. - Kas
16.913.883.00 119.577.621.00
- Bank 282.537.182.00
527.849.761.00 Jumlah 299.451.065.00
647.427.382.00
b. Piutang Pinjaman Mitra Binaan Jumlah piutang Pinjaman Mitra Binaan per 31 Desember 2005 adalah
sebesar Rp. 15.106.810.637,- jumlah tersebut merupakan besarnya pokok pinjaman yang belum dilunasi oleh Mitra Binaan belum termasuk bunga
pinjaman. Rincian piutang Mitra Binaan adalah sebagai berikut :
Netty Kesuma: Analisis Hukum Pembinaan Usaha Kecil Dan Koperasi Oleh BUMN, 2008. USU e-Repository © 2008
31-12-2005 31-12-2004
Rp. Rp.
- Piutangtagihan lancar 6.349.594.839.00
5.469.906.256.00 - Piutangtagihan kurang lancar
2.332.131.413.00 1.817.346.270.00
- Piutangtagihan ragu-ragu 670.787.265.00
1.656.400.842.00 - Piutangtagihan macet
5.747.297.120.00 5.362.663.422.00
Jumlah 299.451.065.00 647.427.382.00
c. Piutang Bank Muamalat Indonesia Saldo piutang Bank Muamalat Indonesia sebagai berikut :
31-12-2005 31-12-2004
Rp. Rp.
- Piutang BMI 24.039.467.00
24.039.467.00
d. Piutang Pegawai Saldo piutang pegawai per 31 Desember 2005 adalah sebagai berikut :
31-12-2005 31-12-2004
Rp. Rp.
- Jumlah Piutang 4.536.018.00
4.986.018.00 Jumlah piutang pegawai di atas merupakan hasil penagihan dan Mitra
Binaan yang hilang akibat dirampok sebelum disetor ke KasBank Bagian Kemitraan sudah dibuat perjanjian akan diangsur oleh yang berangkutan
dengan rincian sebagai berikut : Pokok pinjaman
Rp. 4.475.479.00
Bunga Rp. 510.539.00
Jumlah piutang Rp.
4.986.018.00 Diangsur
Rp. 450.000.00
Saldo Rp. 4.536.018.00
e. Penjelasan Pinjaman Mitra Binaan Jumlah dan yang telah disalurkan
Rp. 32.276.749.338 Penerimaan angsuran
Rp. 15.513.436.529 Rp.
16.763.312.809 Dipindahkan ke piutang bermasalah
Rp. 1.656.502.172 Saldo Pinjaman
Rp. 15.106.810.637
Netty Kesuma: Analisis Hukum Pembinaan Usaha Kecil Dan Koperasi Oleh BUMN, 2008. USU e-Repository © 2008
f. Piutang Bermasalah Saldo piutang bermasalah per 31 Desember 2005 adalah sebagai berikut :
31-12-2005 31-12-2004
Rp. Rp.
Piutang bermasalah 1.042.679.315.00
217.890.853.00 Penjelasan :
Saldo awal Rp.
217.890.853 Mutasi dari pinjaman aktif
Rp. 1.656.502.172 Rp.
1.874.393.025 Dialihkan ke PTPN-III
Rp. 831.713.710
Saldo Rp. 1.042.679.315
Adapun rincian piutang bermasalah tersebut adalah sebagai berikut : 1. Penyaluran kepada Perhimpunan Agribisnis Indonesia PERAGI di
Kabupaten Deli Serdang pada Tahun 1995 sebesar Rp. 42.000.000,- 2. Penyaluran kepada Pengembangan Perkebunan Wilayah Khusus
P2WK tahun 1994 sebesar Rp. 68.389.360,- dengan rincian : Pemkab. Tapanuli Utara sebesar Rp.
28.868.319 Pemkab. Tapanuli Selatan sebesar Rp.
36.428.541 Pemkab. Nias sebesar
Rp. 3.095.500
Jumlah Rp. 68.389.360
3. Sisa pinjaman 7 tujuh unit traktor penyaluran tahun 1997 sebesar Rp.217.890.853 dengan rincian sebagai berikut :
Pemkab. Tapanuli Utara 1 unit
Traktor Rp. 18.331.964
Pemkab. Tapanuli Selatan 1 unit Traktor
Rp. 108.388.889 Pemkab. Mandailing Natal 5 unit
Hand Traktor Rp. 91.170.000
Jumlah 7 unit
Rp. 217.890.853
4. Sisa pinjaman kepada kelompok nelayan penyaluran tahun 1997 sebesar Rp. 714.399.102 dengan rincian sebagai berikut :
Pemkab. Deli Serdang 3 Mitra Binaan Rp.96.171.723 Pemko Medan 3 Mitra Binaan
Rp. 618.227.79 Jumlah
Rp. 714.339.102
Sumber : Data Sekunder Tahun 2006 setelah diolah oleh peneliti
Netty Kesuma: Analisis Hukum Pembinaan Usaha Kecil Dan Koperasi Oleh BUMN, 2008. USU e-Repository © 2008
BAB IV MASALAH-MASALAH DAN DAMPAK YANG DIHADAPI DALAM
PEMBINAAN SERTA UPAYA MENGATASINYA
A. Masalah-Masalah yang Dihadapi PT. Perkebunan Nusantara III Persero
Pada umumnya masalah-masalah yang dihadapi dalam pelaksanaan program pembinaan dan pemberdayaan usaha kecil dan koperasi adalah disebabkan belum
optimalnya koordinasi antara BUMN sebagai pembina, Pemerintah Daerah maupun pihak usaha kecil dan koperasi sebagai mitra binaan. Di samping itu bagi usaha kecil
dan koperasi juga masih harus menghadapi permasalahan klasik seperti keterbatasan akses terhadap informasi, teknologi, kemampuan manajerial yang rendah serta
kualitas SDM yang belum memadai. Salah satu masalah yang dihadapi pihak PT. Perkebunan III sebagai pembina
dalam program pemberian pinjaman modal kerja pada usaha kecil dan koperasi adalah diakibatkan mitra binaan tidak dapat mengembalikan pinjaman modal kerja
sesuai dengan jadwal yang telah disepakati antara kedua belah pihak. Apabila ditelaah, adapun penyebab permasalahan yang dialami sebagian mitra binaan dalam
pengembalian pinjaman tidak sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan adalah disebabkan beberapa hal yang menyangkut kegiatan usaha mereka seperti kegiatan
mitra binaan mengalami kerugian, pengaruh krisis moneter dan terlanjur menggunakan dana bantuan untuk kegiatan lain diluar yang telah diperjanjikan
dengan pihak PT. Perkebunan III, mengakibatkan modal tidak dipergunakan untuk 96
Netty Kesuma: Analisis Hukum Pembinaan Usaha Kecil Dan Koperasi Oleh BUMN, 2008. USU e-Repository © 2008