bahwa tingkat pendidikan formal pengrajin masih tergolong rendah. Hal ini tentunya merupakan kendala bagi pengembangan usahanya, sehingga dibutuhkan
bimbingan dan penyuluhan dari instansi terkait guna mengingkatkan keterampilan dalam pengolahan gula aren agar dapat meningkatkan produksi gula aren.
4.2.3. Jumlah Tanggungan
Jumlah tanggungan pengrajin gula aren meliputi istri, anak dan keluarga yang ikut dan menjadi tanggungan keluarga. Besarnya jumlah tanggungan keluarga
pengrajin pada usaha pengolahan gula aren berkisar antara 0 – 8 orang. Sedangkan
jumlah tanggungan keluarga yang terbesar yaitu 4 – 6 orang sebesar 60,
sedangkan jumlah tanggungan keluarga yang terkecil berkisar 7 – 8 orang sebesar
15. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 10.
Tabel 10. Tanggungan Pengrajin Gula Aren di Desa Mancang No.
Tanggungan Jumlah
Orang Persentase
1 – 3
5 25
2 4
– 6 12
60 3
7 – 8
3 15
Jumlah 20
100
Sumber : Analisis Data Primer, Lampiran 1 Dari Tabel 10 dapat dilihat bahwa jumlah tanggungan yang dimiliki pengrajin
gula aren relatif cukup, hal ini tentunya dapat menguntungkan bagi pengrajin sendiri untuk dapat memanfaatkan tenaga kerja guna membantu proses
pengolahan gula aren dan dapat menekan biaya produksi biaya tenaga kerja pada usaha pengolahan gula aren.
4.2.4. Jumlah Tanaman Pohon Aren yang Dimiliki
Universitas Sumatera Utara
Faktor lahan merupakan unsur yang sangat penting dalam kegiatan usaha pengolahan gula aren, salah satunya tanaman aren. Dari hasil pengamatan jumlah
tanaman pohon aren di daerah penelitian yang dimiliki pengrajin gula aren berjumlah 5 - 20 pohon aren yaitu sebesar 50, 21
– 40 pohon sebesar 40, dan 41
– 100 pohon sebesar 10. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 11.
Tabel 11. Jumlah Tanaman Pohon Aren yang dimiliki Pengrajin Gula Aren di Desa Mancang
No. Jumlah Aren yang dimiliki
Pohon Jumlah
Orang Persentase
1 5
– 20 10
50 2
21 – 40
8 40
3 41
– 100 2
10
Jumlah 20
100
Sumber : Analisis Data Primer, Lampiran 1
4.2.5. Jumlah Tanaman Pohon Aren yang Berproduksi
Banyaknya pohon aren yang berproduksi sangat menentukan banyaknya air nira yang disadap oleh pengrajin gula aren. Dari hasil pengamatan jumlah tanaman
pohon aren yang berproduksi di daerah penelitian yang dimiliki oleh pengrajin gula aren dengan pohon aren yang berproduksi terbesar berkisar antara 5
– 8 pohon sebesar 85 dan yang terkecil 9
– 15 pohon sebesar 15. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 12.
Tabel 12. Jumlah Tanaman Pohon Aren yang Berproduksi di Desa Mancang
No. Tanaman yang Berproduksi
Pohon Jumlah
Orang Persentase
1 5
– 8 17
85 2
9 – 15
3 15
Jumlah 20
100
Sumber : Analisis Data Primer, Lampiran 1
Universitas Sumatera Utara
4.2.6. Pengalaman Dalam Pengolahan Gula Aren Pengalaman dalam pengolahan gula aren sangat mempengaruhi hasil olahan.
Semakin lama orang mengusahakan suatu pengolahan gula aren maka akan semakin banyak pengetahuan tentang proses pengolahan yang dimiliki.
Dari lamanya pengalaman dalam pengolahan gula aren yang lama berkisar antara 3 - 10 tahun sebesar 50, 11
– 21 tahun 35, dan 22 – 30 tahun sebesar 15. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 13.
Tabel 13. Pengalaman Pegrajin dalam Pengolahan Gula Aren di Desa Mancang
No. Pengalaman Tahun
Jumlah Orang
Persentase
1 3-10
10 50
2 11
– 21 7
35 3
22 – 30
3 15
Jumlah 20
100
Sumber : Analisis Data Primer, Lampiran 1
4.2.7. Umur Tanaman yang Disadap Dari hasil pengamatan di daerah penelitian, umur tanaman yang disadap pengrajin
gula aren yang terbesar berkisar antara 14-17 tahun yaitu sebesar 45 sedangkan umur tanaman yang terkecil berumur 18 tahun sebesar 10. Untuk lebih jelasnya
dapat dilihat pada Tabel 14.
Tabel 14. Umur Tanaman Aren yang Disadap Pengrajin Gula Aren di Desa Mancang
No. Umur Tanaman Tahun
Jumlah Orang
Persentase
1 10
– 13 8
40 2
14 – 17
9 45
3 18
2 10
Jumlah 20
100
Sumber : Analisis Data Primer, Lampiran 1
Universitas Sumatera Utara
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1. Proses Pengolahan Gula Aren di Daerah Penelitian