2.2.1. Teori Kelayakan
Studi kelayakan merupakan bahan pertimbangan dalam mengambil suatu keputusan, apakah menerima atau menolak dari suatu gagasan usahaproyek yang
direncanakan. Pengertian layak dalam penilaian studi kelayakan adalah kemungkinan dari gagasan usahaproyek yang akan dilaksanakan memberikan
manfaat benefit, baik dalam arti finansial maupun dalam arti sosial benefit Ibrahim, 2009.
Studi kelayakan bisnisusaha biasanya menggunakan analisis kelayakan investasi dimana pada dasarnya sama dengan kegiatan investasi. Kelayakan investasi dapat
dikelompokkan kedalam kelayakan finansial dan kelayakan ekonomi. Dalam analisis investasi, tujuan utama yang hendak dicapai adalah membandingkan
biaya costs dan manfaat dengan berbagai usulan investasi Soetriono, 2006. Untuk menilai suatu usaha gula aren dalam rangka memperoleh suatu tolak ukur
yang mendasar dalam kelayakan investasi telah dikembangkan suatu metode analisis yaitu dengan kriteria investasi maka dapat ditarik beberapa kesimpulan
apakah benefit suatu kesempatan dalam berinvestasi. Dengan demikian, suatu kriteria investasi merupakan suatu alat apakah suatu usaha yang dilaksanakan
layak atau tidak layak. Menurut Soekartawi 2000 kriteria tersebut adalah sebagai berikut :
1. Break Event Point BEP
Secara umum BEP adalah suatu keadaan dimana produksi dalam suatu perusahaan tidak ada untung tidak ada rugi, impas antara biaya yang
dikeluarkan perusahaan dengan pendapatan yang diterima.
Universitas Sumatera Utara
Kurva BEP dapat kita lihat sebagai berikut :
Gambar 1. Kurva BEP
Dari gambar di atas dapat dilihat bahwa break even adalah titik potong antara jumlah biaya garis jumlah biaya dengan jumlah penjualan garis penjualan.
- Daerah rugi Dimana garis jumlah biaya di atas garis penjualan atau dengan kata lain
jumlah biayanya lebih besar daripada jumlah penjualan. - Daerah laba
Sebaliknya, dimana garis penjualan diatas atau lebih besar dari pada garis jumlah biaya.
Manfaat BEP : - Menentukan harga jual per satuan
- Menentukan jumlah produksi atau penjualan minimum agar tidak mengalami kerugian
- Memaksimalkan jumlah produksi - Merencanakan laba yang diinginkan perusahaan
Kasmir, 2008.
Universitas Sumatera Utara
Kekurangan Analisis BEP : - Asumsi yang menyebutkan harga jual konstan padahal kenyataannya harga
ini kadang-kadang harus berubah sesuai dengan kekuatan permintaan dan penawaran pasar.
- Asumsi terhadap biaya dalam keadaan tertentu untuk memenuhi volume penjualan biaya tetap tidak bisa selalu tetap karena pembelian mesin dan
peralatan lainnya. Demikian juga perhitungan biaya variabel per unit juga akan dapat berubah dipengaruhi oleh perubahan ini.
- Jenis barang yang diproduksi pada kenyataan tidak selalu satu jenis. - Biaya tetap tidak selalu tetap pada berbagai kapasitas.
- Biaya variabel juga tidak selalu berubah sejajar dengan perubahan volume. Sofyan, 2006.
2. RC Ratio
RC adalah perbandingan antara penerimaan penjualan dengan biaya-biaya yang dikeluarkan selama proses produksi hingga menghasilkan produk
Soekartawi, 2000.
2.2.2. Teori Produksi Produksi adalah berkaitan dengan cara bagaimana sumber daya masukan