2.6.2. Bahan Tambahan
Bahan tambahan adalah bahan yang digunakan dalam proses produksi dan berfungsi meningkatkan mutu produk serta merupakan bagian dari produk akhir.
Bahan tambahan yang digunakan PT. PPM adalah: a. Kertas Pembungkus
Kegunaan kertas pembungkus adalah untuk membungkus kertas rokok dalam ukuran
ream
. b.
Core Core
berguna sebagai inti dari gulungan kertas selama proses penggulungan baik di
paper machine
maupun di bagian
finishing
. c. Kotak Karton
Kotak karton berguna untuk mengepak hasil produksi. d. Label atau etiket
Label berguna sebagai pengenal peusahaan yang ditempel pada kertas pembungkus produk.
2.6.3. Bahan Penolong
Bahan penolong adalah bahan yang digunakan untuk memperlancar proses produksi, tetapi tidak tampak di bagian akhir produk. Bahan penolong yang
digunakan di PT. PPM Indonesia adalah sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
1.
Precipitated Calcium Carbonate
CaCO
3
CaCO
3
dengan struktur
Calcite
dan partikel size- nya berukuran 1.0 ±0.2 μm
digunakan sebagai
filler
bahan pengisi kertas, pemerata pori-pori
porosity
dan memutihkan kertas
whiteness
. Kegunaan
filler
adalah sebagai berikut: a.
Menghasilkan struktur atau susunan kertas yang lebih baik. b.
Meningkatkan tekstur agar permukaannya lebih halus dan komposisinya lebih seragam.
c. Meningkatkan
opacity
daya tahan terhadap sinar pada kertas d.
Membuat hasil cetakan menjadi lebih baik 2.
Cationic Retention Aid
Bahan dasar CRA
starch
dan gum arabicum, kanji kentang yang dibutuhkan untuk pengikat partikel buburan sehingga menghasilkan buburan pulp yang
homogen dan menambah kekuatan kertas pada waktu basah maupun kering dan mengurangi
lose
pada
wire
. 3.
Anti
Foam Deformer
Polimer ini digunakan untuk mencegah buih-buih agar tidak masuk kedalam kertas.
4. Pencegah Bakteri
biocide Biocide
berguna sebagai pembunuh bakteri untuk mencegah penggumpalan bakteri
slime pot
. 5.
Citric Acid
,
Citric acid
dipakai sebagai zat pembakar dalam kertas. Asam ini harus dinetralkan dengan KOH.
Universitas Sumatera Utara
6.
Potassium Hydroxide
KOH
Potassium Hydroxide
berguna untuk menetralisir Citric Acid sebelum diaplikasikan ke mesin distribusi.
7. Bahan penggumpal
coagulant
Bahan ini berguna untuk pengolahan air sungai
water treatment
.
2.6.4. Uraian Proses Produksi
Bahan baku sebelum diolah menjadi kertas harus dipersiapkan terlebih dahulu. Bagian yang melaksanakan hal ini disebut
stock preparation
. Bahan yang digunakan ada tiga yaitu pulp NBKP, LBKP,
broke,
dan CaCO
3
. Uraian prosesnya dijelaskan di bawah ini.
Bahan baku NBKP dimasukkan ke dalam
hydra pulper
menggunakan konveyor.
Hydra pulper
merupakan tangki untuk menguraikan serat-serat pulp yang dicampur dengan
white water
sebagai pengencer. Hydra pulper memiliki pisau di dalamnya sebagai alat pemotong lembaran pulp sehingga didapatkan
buburan dengan konsistensi sekitar 38-40 grltr. Proses berlangsung secara
batch
setiap 10-20 menit. Bahan baku ini digunakan sebanyak 1,5 bal untuk satu kali pelarutan. Kemudian buburan NBKP ditransfer ke
wood dump chest
sebagai tempat penampungan sementara yang didalamnya terdapat
agiator
pengaduk untuk membuat konsistensi buburan tetap terjaga. Lalu buburan NBKP
dipompakan ke
refiner
yang merupakan suatu alat yang berfungsi untuk memotong dan memecahkan serat sehingga serat-serat menjadi lebih halus.
Universitas Sumatera Utara
Kemudian buburan yang telah halus ini ditampung di
refiner chest
, dan dijaga konsistensinya sama dengan sebelum diaduk.
LBKP sekitar 1,5 bal dilarutkan selama 10-20 menit untuk mendapatkan konsistensi 38-40 grliter. Proses ini juga berlangsung secara batch seperti proses
buburan NBKP. Pelarutan LBKP dilakukan di hydra pulper bergantian dengan NBKP. Setelah itu dipompa ke dalam
storage chest
, sebagai tempat penampungan sementara. Larutan terus menerus diaduk agar tidak mengendap sehingga
konsistensinya tetap. Buburan
broke
yang diproses di
stock preparation
ini berasal dari
dry broke
dan
wet broke
. Sebelum masuk ke mixing chest khusus untuk
dry broke
terlebih dahulu dihancurkan di
sydra pulper
untuk dibuat buburan dengan konsistensi tertentu, selanjutnya buburan
broke
ditransfer ke
super vibrator
yang fungsinya hampir sama dengan refiner yaitu memecah gumpalan serat. Kemudian
untuk aliran proses
wet broke
hampir sama dengan
dry broke
tetapi tidak melalui
super vibrator
karena
wet broke
tersebut berupa serat-serat yang sudah halus, maka alirannya langsung menuju
broke chest
. Kalsium karbonat CaCO
3
dilarutkan dengan air di
disolving tank
sesuai kebutuhan, tetapi biasanya perbandingan antara CaCO
3
dengan air adalah sebanyak 125 kg dengan 2000 liter air. Larutan diaduk selama 15 menit agar
konsistensinya terjaga. Hasil larutan kalsium karbonat disaring dengan
vibrating screen
dengan ukuran 100 mesh. Pada
mixing chest
seluruh bahan baku NBKP, LBKP dan
broke
dicampur jadi satu. Pada saat pemompaan dalam proses
mixing
akan timbul buih-buih,
Universitas Sumatera Utara
sehingga diperlukan bahan tambahan seperti deformer untuk menghilangkan buih. Campuran ini dibuat sekitar 1 : 6 dengan air untuk kemudian dicampur terlebih
dahulu di
machine chest
dan siap dipakai pada
paper machine
. Buburan dipompakan ke
stock master
yang digunakan untuk menjaga laju buburan pada
machine tank
. Buburan yang keluar kemudian dialirkan ke
centicleaner
, yang berfungsi untuk mengeluarkan kontaminan berat berdasarkan gaya sentrifugal melalui tiga
cleaner
, yaitu: 1.
Buburan yang telah diencerkan kembali dengan white water yang berasal dari penyaringan dipompakan ke
primary cleaner
. Kemudian buburan yang baik masuk ke
constant level tank
sedangkan reject masuk ke
secondary cleaner
. Di
secondary cleaner
dipisahkan lagi, dimana buburan yang baik masuk ke
primary cleaner
dan
reject
masuk ke
tertiary cleaners
dan kotorannya dibuang ke limbah pembuangan.
2. Buburan yang baik dari
primary cleaner
diencerkan dalam
constant level tank
dengan
white water
dari pembuangan di
wire
. Buburan yang baik langsung ke
headbox
, sedangkan yang
broke
masuk ke
rotary screen
. Pada rotary screen dilakukan penyaringan, buburan yang baik masuk ke
constant level tank
dan
broke
mengalir ke
wet broke chest
. Setelah tahap
stock preparation
, tahap selanjutnya adalah pembuatan lembaran kertas di
paper machine
yang berawal dari head box. Sistem yang dipakai adalah
system close head box
yang merupakan
head box
bertekanan untuk menjaga agar turbulansi didalam head box tetap stabil. Dengan mengatur
slice,
Universitas Sumatera Utara
maka aliran stock yang dihasilkan akan konstan dan hampir sama dengan kecepatan
wire
sehingga akan didapatkan kertas dengan formasi dan grammatur yang sama di tiap bagian. Buburan diatas
wire
diayak dengan ukuran 100 mesh dan diatur sedemikian rupa agar berat dasar kertas diperoleh. Berat dasar kertas
pada pembuatan kertas rokok ini merupakan elemen yang terpenting. Oleh karena itu, proses ini sangat diperhatikan. Air yang keluar dari
wire
selama pembentukan
wet paper
disebut
white water
dan biasanya ditampung di
white water pit
atau silo. White water ini didaur ulang secara terus menerus dan dipakai pada proses
yang menggunakan air, karena akan lebih ekonomis dibandingkan dengan menggunakan
fresh water
. Kemudian buburan digiling lagi dengan
dandy roll
agar betul-betul uniform, setelah itu buburan dibentuk seperti lembaran
sheet
. Lembaran tersebut ditarik lagi ke embossing dengan pemberian garis horizontal
yang disebut
verge making
, yang ditempatkan pada bagian bawah
embossing
. Pengepresan tergantung pada kadar air yang diinginkan. Setelah pemberian verge
making, air residu dari kertas dibuang lagi dengan cara evaporasi di main dryer. Proses evaporasi ini memerlukan banyak energi yang disuplai dalam bentuk uap.
Main dryer
juga merupakan bagian besar dalam mesin kertas sehingga memerlukan energi yang besar pula.
Main dryer
terdiri dari 15
dryer
. Tekanan dari steam bervariasi tergantung dari jenis kertas rokok yang akan
diproduksi. Selanjutnya lembaran kertas yang kadar airnya mulai sedikit dilanjutkan ke unit
size press
yang berfungsi untuk melapisi permukaan kertas dengan chemical yang diberikan antara
dryer
10 dan
dryer
11. Setelah melewati
size press
, kertas yang kadar airnya bertambah lagi akibat penambahan chemical
Universitas Sumatera Utara
tersebut dikeringkan lagi ke after dryer. Pengeringan ini melalui lima buah
roll
dengan suhu yang dibuat bertahap dari 500C sampai 1000C. Selanjutnya lembaran kertas ini ditransfer ke bagian on reel untuk digulung sesuai dengan
order permintaan konsumen. Kertas yang sudah kering digulung sehingga membentuk roll yang besar atau disebut juga dengan jumbo roll. Panjang jumbo
roll
itu tidak sama tergantung pada bentuk pada proses
finishing
. Bila untuk
rapping machine
panjangnya sekitar 28.000m. Pada penggulungan kertas menjadi jumbo
roll
, terdapat proses pemeriksaan
quality control
. Tahap terakhir dalam proses produksi kertas rokok ini adalah tahap
finishingconverting
. Pada tahap ini, rol-rol kertas rokok dibagi menurut bentuk kertas yang akan diproduksi. Kegiatan-kegiatan yang ada antara lain:
1. Pencetakan logo rapping
Jumbo
roll
dari on rell kemudian diberi logo perusahaan merek dari konsumen yang memesan. Jumbo roll ini telah melewati tahapan pemeriksaan
bagian pengendalian mutu laboratorium. Apabila pada proses
rapping
ini masih dijumpai kertas yang tidak memenuhi standar maka bagian
rapping
harus membuangnya sebagai
broke
setebal 1 cm. Setelah gulungan selesai dirapping maka selanjutnya gulungan dibawa ke bagian
roll slitter
untuk dipotong menjadi
roll
yang lebih kecil lagi. 2.
Pemotongan kertas
Roll
yang lebih kecil dari
rapping machine
kemudian dipotong kembali menjadi
roll
berukuran sesuai permintaan konsumen pada
roll slitter
. Dari
roll
Universitas Sumatera Utara
slitter
selanjutnya dibawa ke mesin
ream cutter
ataupun
bobbin slitter
. Pada proses ini juga dilakukan pemeriksaan kembali. Pemotongan kertas terdiri dari:
a. Ream Cutter
Rol-rol kecil dari roll sliter dipotong menjadi lembaran-lembaran
ream
. Lembaran ini panjangnya 76-83 cm dan lebarnya 51 cm. Pada tahap ini
kertas masih diperiksa untuk yang terakhir kalinya.
b. Bobbin Slitter
Rol-rol dari
slitter
dipotong lagi pada bagian ini menjadi bobbin. Setiap bobbin mempunyai ukuran 24-29 mm. Sedangkan panjang kertas sekitar
5500-6000 m. Pada tahap ini, kertas yang berbentuk bobbin masih diperiksa lagi untuk terakhir kalinya.
3. Pengepakan
Packaging
Produk jadi berbentuk
ream
atau
bobbin
yang sudah selesai, dibungkus dengan pembungkus. Setelah diletakkan labelnya kemudian dipindahkan ke gudang
barang jadi untuk selanjutnya dikirimkan ke konsumen atau pabrik rokok.
Universitas Sumatera Utara
BAB III TINJAUAN PUSTAKA
3.1. Optimasi
Optimization
3
Optimasi adalah tindakan untuk memperoleh hasil yang terbaik dengan keadaan yang diberikan. Dalam desain, konstruksi, dan pemeliharaan dari sistem
teknik, insinyur harus mengambil beberapa teknologi dan keputusan manajerial dalam beberapa tahap. Tujuan akhir dari semua keputusan seperti itu adalah
meminimalkan upaya yang diperlukan atau untuk memaksimalkan manfaat yang diinginkan. Optimasi dapat didefinisikan sebagai proses untuk mendapatkan
keadaan yang memberikan nilai maksimum atau minimum dari sebuah persoalan.
3.2.
Lean Manufacturing
4
Definisi
Lean Manufacturing
adalah sekumpulan teknik yang ketika dikombinasikan dan diterapkan akan mengurangi dan mengeliminasi pemborosan-
pemborosan. Sistem
lean
tidak hanya membuat perusahaan semakin ramping tetapi menjadi lebih fleksibel dengan mengurangi pemborosan. Sistem
lean
akan mengakibatkan proses produksi dapat berjalan dengan menggunakan lebih sedikit
bahan, membutuhkan lebih sedikit investasi, menggunakan lebih sedikit persediaan, membutuhkan lebih sedikit ruang, membutuhkan lebih sedikit pekerja.
3
Singiresu S Rao.Engineering Optimization: Theory and Practice, Fourth Edition. John Wiley and Sons, New Jersey, 2009, h.1.
4
Lonnie Wilson. How to Implement Lean Manufacturing. Seventh Edition. McGraw-Hill, 2010 h.9-10.
Universitas Sumatera Utara