Metode Pengukuran Waktu TINJAUAN PUSTAKA

atau : 1    t t t e e MR

3.7. Metode Pengukuran Waktu

Metode pengukuran waktu dapat dibagi dalam dua bagian yaitu: 1. Pengukuran Waktu secara Langsung Yaitu pengukuran yang dilakukan di tempat dimana pekerjaan bersangkutan dijalankan. Terdiri atas dua jenis, yaitu: a. Metode Sampling Pekerjaan, yaitu pengamatan dilakukan pada waktu- waktu tertentu yang telah ditentukan secara acakrandom. b. Metode Jam Henti, yaitu dengan menggunakan instrumen stopwatch dimana metode ini baik diaplikasikan untuk pekerjaan yang berlangsung singkat dan berulang-ulang. Untuk membuat estimasi mengenai jumlah pengamatan yang seharusnya dilaksanakan, maka The Maytag Company mengusulkan pelaksanaan pengamatanpengukuran awal dari elemen kegiatan yang ingin diukur waktunya dengan ketentuan sebagai berikut: 1 10 kali pengamatan untuk kegiatan yang berlangsung dalam siklus sekitar 2 menit atau kurang. 2 5 kali pengamatan untuk kegiatan yang berlangsung dalam siklus waktu yang lebih besar dari 2 menit. 2. Pengukuran Waktu secara Tidak Langsung Yaitu pengukuran yang dilakukan tanpa harus berada di tempat pekerjaan, tetapi dengan membaca grafik atau tabel yang tersedia. Pengukuran dilakukan terhadap pekerja yang diambil secara acak untuk mencari pekerja normal. Universitas Sumatera Utara Waktu yang diambil adalah waktu siklus dan beberapa pengujian yang dilakukan yaitu: 14 1. Pengujian keseragaman data Pengujian keseragaman data dilakukan dengan menetapkan batas control atas dan batas kontrol bawah dari data sebaran tersebut. Penentuan batas kontrol atas dan batas kontrol bawah tergantung pada tingkat ketelitian dan tingkat keyakinan yang telah ditetapkan. Rumus yang digunakan dalam pengujian keseragaman data untuk stop watch adalah sebagai berikut : BKA = + kσ BKB = - kσ Dengan : X = Nilai Rata-rata BKA = Batas Kontrol Atas σ = Standar Deviasi BKB = Batas Kontrol Bawah k = Tingkat Keyakinan 99 ≈ 3 ; 95 ≈ 2 2. Pengujian jumlah data yang dibutuhkan Pengujian jumlah data dibutuhkan untuk melihat apakah data yang tersedia memenuhi tingkat keyakinan dan tingkat ketelitian yang telah ditetapkan. Uji kecukupan data dapat digunakan dengan menggunakan rumus berikut : 14 Iftikar Z. Sutalaksana dkk, Teknik Tata Cara Kerja, Bandung: ITB, 1979, h. 119-135. Universitas Sumatera Utara Dengan : N = Jumlah data pengamatan N’ = Jumlah data teoritis Jika N’ N, maka data pengamatan cukup Jika N’ N, maka data pengamatan kurang, dan perlu tambahan data.

3.8. Jurnal Referensi