5.3.1.3. Gambaran Usulan Persediaan berdasarkan
Safety Stock
Persediaan yang menumpuk terlalu banyak dengan waktu yang cukup lama merupakan hal yang sangat tidak baik, karena akan menimbulkan kerugian
yang besar. Oleh sebab itu, ada baiknya jika produksi dijalankan dengan menghasilkan jumlah yang minimum yaitu 150 ton per bulan 150 ton adalah
jumlah minimum produksi per bulan yang ditetapkan perusahaan, dengan maksud supaya persediaan produk akhir di dalam gudang tidak menumpuk terlalu
banyak. Produksi akan kembali dilakukan tepat sebelum jumlah persediaan mencapai
safety stock
. Analisis persediaan dan produksi tersebut dapat dilihat pada Tabel 5.4. berikut ini.
Tabel 5.4. Analisis Persediaan dan Produksi I
Produksi minimum dilakukan untuk dapat meminimumkan persediaan. Pada bulan November 2014 akan mengalami kekurangan persediaan jika produksi
minimum tetap diterapkan pada bulan Oktober, sehingga hal yang harus diperhatikan adalah menetapkan terlebih dahulu
safety stock
pada bulan Oktober untuk mengetahui jumlah produksi yang sepantasnya. Jumlah Produksi
finished product
yang harus dihasilkan pada bulan Oktober 2014 dihitung sebagai berikut: Persediaan =
Beginning stock
+
Finished Product
– Permintaan
Finished Product
= Persediaan
Safety Stock
+ Permintaan –
Beginning Stock
= 45 + 360 – 218 = 187 ton
Universitas Sumatera Utara
Selanjutnya, jumlah produksi untuk bulan seterusnya akan disesuaikan dengan permintaan dengan menetapkan jumlah sisapersediaan di gudang sebesar
45 ton. Tabel persediaan dan produksi yang baru dapat dilihat pada Tabel 5.5. berikut ini.
Tabel 5.5. Analisis Persediaan dan Produksi II
Sekalipun tidak ada perusahaan yang dapat meramalkan produksi tepat sesuai dengan permintaan di periode mendatang, namun perusahaan dapat
mengendalikan persediaan berdasarkan
safety stock
sehingga perusahaan dapat mengenadalikan jumlah produksi yang akan dihasilkan. Analisis pada Tabel 5.6.
di atas dibuat untuk nantinya dapat menghitung besar pemborosan yang dialami perusahaan akibat persediaan menumpuk terlalu banyak melalui perhitungan
carrying cost
pada keadaan awal dibandingkan dengan perhitungan
carrying cost
pada sistem
safety stock
yang diusulkan. Profil sistem persediaan usulan berdasarkan
safety stock
dapat dilihat pada Gambar 5.2.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 5.2. Profil Persediaan Usulan
Setelah itu, dihitung
carrying cost
untuk persediaan saat ini dan
carrying cost
untuk persediaan berdasarkan usulan produksi, lalu dibandingkan agar dapat dilihat dengan jelas keadaan yang manakah yang lebih optimal.
5.3.1.4. Perhitungan dan Perbandingan