3.4.1. Biaya Persediaan
9
Persediaaan membutuhkan biayaongkos. Biaya persediaan dihitung dengan mengalikan persen biaya
inventory carrying cost
tahunan dengan rata-rata jumlah persediaan.
Inventory carrying cost
adalah biaya pemeliharaan persediaan. Praktik perhitungan standar adalah untuk menilai persediaan pada biaya
manufaktur daripada harga jualnya. Penentuan persent
carrying cost
membutuhkan penugasan dari biaya yang berhubungan dengan persediaan. Catatan finansial yang berhubungan dengan
inventory carrying cost
adalah kapital, asuransi, keusangan, penyimpanan, dan pajak. Rumus untuk menghitung
besar
carrying cost
adalah sebagai berikut.
Carrying Cost =
3.4.2. Perencanaan Persediaan
Perencanaan persediaan terdiri atas penentuan kapan dan berapa banyak pemesanan. Waktu pemesanan ditentukan oleh rata-rata dan variasi dalam
permintaan dan pengadaan. Jumlah pemesanan ditentukan oleh kuantitasnya. Pengendalian persediaan merupakan proses dari status pengawasan persediaan.
Untuk memahami prinsip dasarnya, sangat penting untuk memahami hubungan persediaan terhadap kondisi kepastian. Kebijakan formulasi persediaan harus
mempertimbangkan adanya ketidakpastian. Dua jenis ketidakpastian yang langsung berdampak terhadap kebijakan persediaan adalah
9
Ibid., h.135-136
Universitas Sumatera Utara
1. Ketidakpastian Permintaan
demand uncertainty
, adalah laju penjualan dalam pengadaan persediaan.
2. Ketidakpastian siklus kinerja, melibatkan variasi waktu pengadaan persediaan.
Berdasarkan dua hal ketidakpastian tersebut, dapat dihitung jumlah persediaan dengan sistem
safety stock
dengan langkah-langkah sebagai berikut. 1.
Menghitung jumlah produksi yang sebaiknya dihasilkan untuk meminimalkan biaya
carrying cost
dan biaya pemesanan yang dikeluarkan oleh perusahaan. Hal ini dapat diperoleh melalui rumus EOQ.
Dimana: EOQ =
Economic Order Quantity
C
o
= Ongkos pesan Ci
=
Carrying cost
per tahun D
= jumlah permintaan per tahun U
= Biaya produksi
2. Menghitung standar deviasi kombinasi dari data permintaan sales dan data pengadaanproduksi.
Dimana:
Universitas Sumatera Utara
= standar deviasi dari kombinasi probabilitas
T = waktu siklus pengadaan rata-rata asumsi 1 tahun = 350 hari kerja = standar deviasi siklus pengadaan
D = permintaan harian rata-rata asumsi 1 tahun = 350 hari kerja = standar deviasi permintaan
3. Menghitung nilai
fk
untuk dapat menghitung kebutuhan
safety stock
, dengan rumus:
Dimana:
fk
= fungsi dari kurva normal yang menunjukkan area sebelah kanan dari distribusi normal
SL = tingkat ketersediaan produk asumsi = 99 = Standar deviasi kombinasi antara ketidakpastian permintaan dan siklus
pengadaan. Q = kuantitas pengadaan diperoleh dari rumus EOQ
4. Menghitung
safety stock
dengan rumus:
Safety Stock
= k × σ
c
Dimana:
Universitas Sumatera Utara
SS =
safety stock K
= faktor yang berkorespondensi dengan
fk
= Standar deviasi kombinasi
3.4.3.
Inventory Turnover
Salah satu pengukuran utilisasi persediaan yang biasa digunakan adalah
inventory turnover
.
Inventory turnover
adalah rasio dari biaya produk terjual terhadap biaya produk akhir dalam persediaan rata-rata. Rasio ini dapat dihitung
berdasarkan data per bulan, per kuartal, atau per tahun. Rasio i
nventory turnover
menunjukkan estimasi berapa kali persediaan akan bergantiberputar dalam setahun. Semakin besar rasionya, maka semakin besar perputaran persediaan
relatif rata-rata tingkat persediaan dalam nilai mata uang. Dengan kata lain, semakin besar
inventory turnover,
semakun besar juga utilisasi persediaannya.
10
3.5.
Takt Time
11
Kata
Takt
berasal dari bahasa Jerman yang berarti ritme atau detak.
Takt time
adalah dasar untuk desain sel dan menunjukkan tingkat konsumsi oleh pasar.
Takt time
mencerminkan permintaan pelanggan. Segala sesuatu di desain sel
10
Marc J Schniederjans, Topics in Just-In-Time Management, USA: Allyn and Bacon, 1993, h.51.
11
Feld, op.cit., h.69.
Universitas Sumatera Utara
didasarkan pada
takt time
.
Takt time
sering disalahartikan dengan waktu siklus. Keduanya dihitung dari perspektif yang sangat berbeda. Waktu siklus merupakan
saat kapasitaskemampuan operasi yang ada, sedangkan waktu
takt
didasarkan pada permintaan pelanggan yang diproyeksikan, bukan kemampuan proses saat
untuk melakukan. Rasio
takt time
adalah perbandingan antara waktu produksi tersedia yang dijadwalkan
total time available
sebagai pembilang dengan jumlah produksi yang dirancang
designed daily production rate
sebagai penyebut, seperti yang ditunjukkan pada rumus berikut:
Takt Time
=
Faktor-faktor dalam jumlah produksi yang dirancang termasuk perkiraan permintaan dan koefisien variasi untuk menutupi bias permintaan pelanggan atau
variasi volume. Kombinasi faktor-faktor ini menghasilkan suatu jumlah atau tingkat produksi dirancang untuk sel.
Designed production rate
= Permintaan rata-rata × 1 + Koefisien variasi
3.6. Peramalan