Metode Peramalan Kualitatif Hubungan Peramalan dengan Uji Statistik

3.6.1. Metode Peramalan Kualitatif

Judgement Method Peramalan kualitatif umumnya bersifat subjektif, dipengaruhi oleh intuisi, emosi, pendidikan, dan pengalaman seseorang. Oleh karena itu, hasil peramalan dari satu orang dengan orang yang lain dapat berbeda. Meskipun demikian, peramalan dengan metode kualitatif tidak berarti hanya menggunakan intuisi, tetapi juga mengikutsertakan model-model statistik sebagai bahan masukan dalam melakukan judgement , dan dapat dilakukan secara perorangan ataupun kelompok. Beberapa metode peramalan yang digolongkan sebagai model kualitatif adalah sebagai berikut: 1. Metode Delphi 2. Dugaan Manajemen Management Estimate atau Panel Consensus 3. Riset Pasar Market Research 4. Metode Kelompok Terstruktur Structured Group Methods 5. Analogi Historis Historical Analogy

3.6.2. Metode Peramalan Kuantitatif

Statistical Method

3.6.2.1. Metode

Time Series Metode time series adalah metode yang digunakan untuk menganalisis serangkaian data yang merupakan fungsi dari waktu. Metode ini mengasumsikan beberapa pola atau kombinasi pola selalu berulang sepanjang waktu, dan pola dasarnya dapat diidentifikasikan semata-mata atas dasar data historis serial itu. Ada empat komponen utama yang mempengaruhi analisi ini, yaitu: 1. Pola siklis cycle Universitas Sumatera Utara Penjualan produk dapat memiliki siklus yang berulang secara periodik. Banyak produk dipengaruhi pola pergerakan aktivitas ekonomi yang terkadang memiliki kecenderungan periodik. Komponen siklis ini sangat berguna dalam peramalan jangka menengah. Sumber: Sistem Produksi , Rosnani Ginting, hal. 46. Gambar 3.2. Pola Siklis 2. Pola musiman seasonal Perkataan musim menggambarkan pola penjualan yang berulang setiap periode. Komponen musim dapat dijabarkan ke dalam faktor cuaca, libur, atau kecenderungan perdagangan. Pola musiman berguna untuk meramalkan penjualan dalam jangka pendek. Sumber: Sistem Produksi , Rosnani Ginting, hal. 47. Gambar 3.3. Pola Musiman Universitas Sumatera Utara 3. Pola horizontal Pola data ini terjadi apabila data berfluktuasi di se kita r nilai rata-rata. Sumber: Sistem Produksi , Rosnani Ginting, hal. 47. Gambar 3.4. Pola Horizontal 4. Pola Trend Pola data ini terjadi bila data memiliki kecenderungan untuk naik atau turun terus-menerus. Sumber: Sistem Produksi , Rosnani Ginting, hal. 48. Gambar 3.5. Pola Trend Universitas Sumatera Utara Biaya yang termasuk di dalam biaya operasi dipergunakan pola trend karena biaya tersebut cenderung naik jika mesin atau peralatan semakin tua atau semakin lama jangka waktu pemakaiannya. Ada beberapa trend yang digunakan di dalam penyelesaian masalah ini, yaitu: a. Trend Linier b. Trend Eksponensial atau Pertumbuhan c. Trend Logaritma d. Trend Geometrik e. Trend Hyperbola Metode peramalan yang termasuk model time series adalah sebagai berikut: 1. Metode Smoothing Metode smoothing digunakan untuk mengurangi ketidakteraturan musiman dari data yang lalu dengan membuat rata-rata tertimbang dari sederetan data masa lalu. Metode smoothing dibagi lagi menjadi beberapa jenis, antara lain: a. Moving Average Moving Average diperoleh dengan merata-rata permintaan berdasarkan beberapa data masa lalu yang terbaru. Tujuannya adalahuntuk mengurangi atau menghilangkan variasi acak permintaandalam hubungannya dengan waktu. Metode ini terdiri atas: 1 Single Moving Average 2 Linier Moving Average Universitas Sumatera Utara 3 Double Moving Average 4 Weigthed Moving Average b. Metode Exponential Smoothing Peramalan dengan metode ini pada umumnya digunakan untuk perkiraan potensi penjualan produk-produk secara individu. 1 Single exponential smoothing 2 Double exponential smoothing 3 Exponential smoothing dengan musiman 2. Metode Proyeksi Kecenderungan dengan Regresi Metode kecenderungan dengan regresi merupakan dasar kecenderungan untuk suatu persamaan, sehingga dengan dasar persamaan tersebut dapat diproyeksikan hal-hal yang akan diteliti pada masa yang akan datang. Untuk peramalan jangka pendek dan jangka panjang, ketepatan peramalan dengan metode ini sangat baik. Semakin banyak data yang dimiliki semakin baik hasil yang diperoleh.Bentuk fungsi dari metode ini dapat berupa: a. Konstan, dengan fungsi peramalan Yt: Yt = a, dimana N Yi a   Keterangan: Yt = nilai tambah N = jumlah periode b. Linear, dengan fungsi peramalan: Yt = a + bt Universitas Sumatera Utara dimana : n bt Y a                  2 2 t t n y t ty n b c. Kuadratis, dengan fungsi peramalan: Yt = a + bt + ct 2 dimana: n t c t b Y a       2      b c 2          b        4 2 2 t n t      tY n Y t       Y t n Y t 2 2       3 2 2 t n t t        2 2 t n t  d. Eksponensial, dengan fungsi peramalan : Yt = ae bt dimana : Universitas Sumatera Utara n t b Y a     ln ln   2 2 ln ln         t t n Y t Y t n b e. Siklis, dengan fungsi peramalan : n t c n t b a Y t   2 cos 2 sin ˆ    dimana : n t c n t b na Y   2 cos 2 sin      n t n t c n t b n t a n t Y      2 cos 2 sin 2 sin 2 sin 2 sin 2       n t n t b n t c n t a n t Y      2 cos 2 sin 2 cos 2 cos 2 cos 2        3. Metode Dekomposisi Yaitu hasil ramalan ditentukan dengan kombinasi dari fungsi yang ada sehingga tidak dapat diramalkan secara biasa. Model tersebut didekati dengan fungsi linear atau siklis, kemudian bagi t atas kwartalan sementara berdasarkan pola data yang ada. Metode dekomposisi merupakan pendekatan peramalan yang tertua. Terdapat beberapa pendekatan alternatif untuk mendekomposisikan suatu deret berkala yang semuanya bertujuan memisahkan setiap komponen deret data seteliti mungkin. Konsep dasar Universitas Sumatera Utara pemisahan bersifat empiris dan tetap, yang mula-mula memisahkan unsur musiman, kemudian trend dan akhirnya unsur siklis. Langkah-langkah perhitungannya adalah sebagai berikut: a. Diramalkan fungsi Y biasa dt=a+bt b. Dihitung nilai indeks c. Digabungkan nilai perolehan indeks kemudian ramalkan yang baru.

3.6.2.2. Metode Peramalan Kausal

Metode kausal mengasumsikan faktor yang diperkirakan menunjukkan adanya hubungan sebab akibat dengan satu atau beberaoa variabel bebas. Sebagai contoh, jumlah pendapatan berhubungan dengan faktor-faktor seperti jumlah penjualan, harga jual, dan tingkat promosi. Kegunaan dari metode kausal adalah untuk menemukan bentuk hubungan antara variabel-variabel tersebut dan menggunakannya untuk meramalkan nilai dari variabel tidak bebas. Metode kausal terdiri atas beberapa metode, antara lain: 1. Metode regresi dan korelasi 2. Metode ekonometrik 3. Metode input-output

3.6.3. Hubungan Peramalan dengan Uji Statistik

13 Ketepatan atau ketelitian dapat dinyatakan sebagai kesalahan dalam peramalan. Kesalahan yang kecil memberikan arti ketelitian peramalan yang tinggi, dengan kata lain keakuratan hasil peramalan tinggi, begitu pula sebaliknya. 13 Ibid. , h. 59-62. Universitas Sumatera Utara Besar kesalahan suatu peramalan dapat dihitung dengan bebearapa cara, antara lain adalah: 1. Mean Square Error MSE Di mana: = data aktual periode t = nilai ramalan periode t N = banyaknya periode 2 . Standard Error of Estimate SEE Dimana: f= Derajat kebebasan Untuk data Konstan, f=1 Untuk data Linear, f=2 Untuk data kuadratis, f=3 Untuk data Siklis, f=4 3 . Percentage Error PE Di mana nilai dari PEt, bisa positif ataupun negative. 4. Mean Absolute Percentage Error MAPE Universitas Sumatera Utara Setelah didapat kesalahan error dari masing-masing metode peramalan, maka akan dilakukan pengujian terhadap dua metode yang memiliki error yang terkecil, guna mendapatkan metode peramalan yang lebih baik untuk digunakan. Pengujian dilakukan dengan uji distribusi F. Jika diasumsikan bahwa metode “X” adalah metode peramalan yang memiliki besar error yang paling kecil pertama, dan metode “Y”adalah metode peramalan yang memiliki besar error yang paling kecil kedua,maka langkah-langkahnya pengujiannya adalah sebagai berikut: 1. Menentukan pernyataan awal H dan pernyataan alternatif H 1 H : Metode “X” lebih baik daripada metode “Y” H 1 : Metode “X” tidak lebih baik daripada metode “Y”, atau metode “Y” lebih baik daripada metode “X”. 2. Melakukan Uji Statistik, dengan rumus : dimana : S 1 = besarnya error metode peramalan “X” S 2 = besarnya error metode peramalan “Y” 3. Bandingkan hasil yang diperoleh dari langkah 2 dengan hasil yangdiperoleh dari tabel distribusi F dengan harga  tingkat ketelitian yangditetapkan. Universitas Sumatera Utara Jika F Hitung F Tabel maka H diterima berarti metode peramalan dengan metode “X” lebih baik digunakan, dan jika sebaliknya maka H ditolak berarti metode “Y” lebih baik digunakan.

3.6.4. Proses Verifikasi