Penelitan Terdahulu LANDASAN TEORITIS

Melky Sedek Hamonangan S. : Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Dengan Menggunakan Analisis EVA Dan MVA Antara PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. Dengan PT Semen Gresik Persero Tbk, 2009.

BAB II LANDASAN TEORITIS

A. Penelitan Terdahulu

Napitupulu 2008, “Analisis Kinerja Keuangan dengan Menggunakan Metode Economic Value Added EVA dan Market Value Added MVA pada Tiga Emiten Terbaik 2006”. Ketiga emiten tersebut adalah PT ASTRA INTERNASONAL Tbk., PT ANEKA TAMBANG Tbk., dan PT PERUSAHAAN GAS NEGARA Tbk. Kesimpulan dari penelitian itu adalah bahwa ketiga emiten terbaik 2006 telah memperhatikan sepenuhnya kepentingan para shareholder yang tercermin dari nilai EVA dan MVA yang selalu positif. Sjarief dan Wirjolukito 2004, “ Pengaruh Economic Value Added dan Faktor Lainnya Terhadap Harga Pasar Saham”. Rumusan masalah adalah apakah EVA berpengaruh positif terhadap harga saham. Data bersumber dari BEJ pada tahun 2000 sebanyak 290 dan yang dijadikan sample sebanyak 51 perusahaan. Kesimpulan dari penalitian tersebut bahwa EVA sebagai alat pengukur kinerja perusahaan dapat digunakan sebagai alat untuk memprediksi harga saham. Penulis menyarankan pada manajemen puncak, terutama perusahaan go public, untuk memulai sedini mungkin penggunaan konsep EVA pada perusahaannya. Tobing 2007, “Peranan Analisis Economic Value Added dalam Mengukur Kinerja Keuangan Perusahaan pada PT UNITED TRACTORS Tbk. Hasil penelitiannya mengungkanpkan bahwa PT UNITED TRACTORS Tbk mampu menciptakan nilai tambah ekonomis bagi pemegang saham pada tahun 2004 dan 2005 dan telah bertindak seperti pemegang saham tetapi pada tahun 2006 EVA Melky Sedek Hamonangan S. : Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Dengan Menggunakan Analisis EVA Dan MVA Antara PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. Dengan PT Semen Gresik Persero Tbk, 2009. perusahaan bernilai negatif menunjukkan manajer gagal dalam menciptakan nilai tambah karena biaya modal perusahaan lebih besar dari NOPAT perusahaan juga tidak terpengaruh dari besarnya suku bunga, return pasar dan saham serta resiko individual perusahaan. Selain itu dapat disimpulkan laba bersih yang besar belum tentu menandakan perusahaan dapat menciptakan nilai bagi pemengang sahamnya karna belum dikurangkan biaya utang dan ekuitasnya, oleh karena itu EVA dapat dipertimbangkan sebagai pengukur bagi pemegang saham yang ingin menanamkan modalnya bagi perusahaan.

B. Economic Value Added