Latar Belakang Penelitian PENDAHULUAN

Melky Sedek Hamonangan S. : Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Dengan Menggunakan Analisis EVA Dan MVA Antara PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. Dengan PT Semen Gresik Persero Tbk, 2009.

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Krisis ekonomi global yang terjadi pada saat ini dampaknya sudah dapat dirasakan. Tidak hanya para pengusahainvestor yang ikut merasakannya, kejadian itu juga mempengaruhi seluruh lapisan masyarakat yang merupakan stakeholder dari kegiatan perekonomian. Inti dari kejadian kejadian krisis ekonomi global saat ini adalah terjadinya perlambatan dan penurunan pertumbuhan ekonomi. Setiap sektor perekonomian ikut merasakannya walaupun dengan pengaruh yang berbeda-beda. Hal tersebut ditandai dengan terjadinya Pemutusan Hubungan Kerja PHK oleh perusahaan, laporan keuangan perusahaan yang mengalami kerugian, lapangan kerja yang berkurang. Kegiatan perekonomian diisi oleh unit-unit kegiatan bisnis. Unit kegiatan bisnis ini dapat dijalankan dengan cara perorangan maupun dengan berkelompok. Bentuk unit kegiatan bisnis yang dijalankan secara perorangan sering disebut dengan perusahaan perseorangan. Sedangkan unit kegiatan bisnis yang dijalankan dengan berkelompok terdiri dari berbagai bentuk, seperti: Persekutuan dengan Firma, Persekutuan Komanditer dan Perseroan Terbatas. Dari keempat bentuk badan usaha dalam menjalankan kegiatan bisnis, Perseroan Terbatas merupakan bentuk yang paling populer. Namun bagaimanapun bentuk badan usaha dalam menjalankan kegiatan bisnis tersebut, seorang pebisnis tentunya menginginkan agar bisnis yang dijalankannya dapat menghasilkan laba, bertumbuh, dan Melky Sedek Hamonangan S. : Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Dengan Menggunakan Analisis EVA Dan MVA Antara PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. Dengan PT Semen Gresik Persero Tbk, 2009. berkembang. Dalam menjalankan bisnis tentunya tidak seperti pohon yang tumbuh ditengah hutan, pohonnya tumbuh besar tidak ada yang merawatnya. Dalam menjalankan bisnis dibutuhkan ilmu manajemen yang dapat menumbuhkembangkan bisnis tersebut. Perseroan Terbatas adalah suatu perusahaan yang modalnya berbentuk saham- saham. Pada Perseroan Terbatas terjadi pemisahan yang tegas antara pemilik modal dengan pihak manajemen perusahaan. Selain itu perpindahan kepemilikan perusahaan juga dapat terjadi kapan saja, sehingga pengukuran kinerja manajeman dalam menjalankan perusahaan merupakan hal yang crucial. Dengan melakukan pegukuran terhadap kinerja manajemen, pemilikinvestor akan mengetahui apakah perusahannya mampu memberikan benefit atau return yang diharapkan. Dalam mengelola perusahaan yang berbentuk Perseroan Terbatas, manajemen perusahaan dituntut beberapa hal yang menjadi tujuan perusahaan yaitu: 1 Memaksimalkan kekayaan pemegang saham, 2 Tanggung jawab sosial, dan 3 Memaksimalkan harga saham dan kesejahteraan sosial. Dalam pencapaian tujuan tersebut sering terjadi konflik antara manajemen dengan pemilik perusahaan maupun kreditor. Pencapaian tujuan perusahaan dapat diukur melalui penilaian terhadap kinerja keuangan perusahaan. Tercapainya kinerja keuangan perusahaan yang baik tentunya akan memberikan prospek yang positif dalam pencapaian tujuan perusahaan. Penilaian kinerja keuangan perusahan sangatlah penting karena dapat digunakan manajemen sebagai alat untuk meyakinkan pemilik perusahaan dan investor. Penilaian kinerja keuangan perusahaan juga dapat digunakan pihak manajemen sebagai alat untuk mengukur pencapaian terhadap target-target yang Melky Sedek Hamonangan S. : Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Dengan Menggunakan Analisis EVA Dan MVA Antara PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. Dengan PT Semen Gresik Persero Tbk, 2009. telah ditetapkan perusahaan sebalumnya. Selain itu, penilaian kinerja keuangan perusahaan dapat digunakan menjadi patokan perusahaan dalam menyusun perencanaan keuangan perusahaan dimasa yang akan datang. Dalam melakukan penilaian terhadap kinerja keuangan perusahaan terdapat banyak teknik analisis yang dapat digunakan. Objek yang dianalisis dalam melakukan penilaian terhadap kinerja keuangan perusahaan adalah laporan keuangan. Pada penelitian ini dua alat analisis yang akan dipergunakan yaitu analisis Economic Value Added EVA dan Market Value Added MVA. Analisis EVA dan MVA merupakan konsep yang dikembangkan oleh Joel M. Stern dan G. Bennet Stewart III pemilik perusahaan konsultan Stern Stewart Management Service. Kedua alat analisis ini dapat digunakan sebagai alat untuk mengukur kinerja manajemen. Analisis EVA menilai kinerja manajemen dengan mengukur keberhasilan manajemen dalam menambahkan nilai kedalam investasi yang ditanamkan shareholder. Analsis EVA juga merupakan alat yang dapat digunakan sebagai sebagai pengukur keberhasilan kinerja manajemen untuk perusahaan. Analisis MVA digunakan untuk mengukur seberapa besar kemampuan manajemen dalam memaksimalkan kekayaaan pemegang saham. Hal itu diwujudkan dengan terjadinya peningkatan nilai pasar saham. Menurut artikel di majalah Fortune EVA telah banyak digunakan diberbagai perusahaan besar di Amerika Serikat, seperti Coca-cola, ATT, Quackers Oats, Elly Lilly, Tenneco. Survey yang dilakukan Manufacture’s Aliances mengungkapkan bahwa EVA adalah pengukur kinerja yang paling banyak digunakan didunia usaha. Survei tersebut menemukan bahwa sebagian besar responden yang merupakan senior eksekutif diberbagai perusahaan di Amerika Melky Sedek Hamonangan S. : Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Dengan Menggunakan Analisis EVA Dan MVA Antara PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. Dengan PT Semen Gresik Persero Tbk, 2009. Serikat berpendapat bahwa penggunaan EVA membuat perusahaan lebih memfokuskan perhatian pada pencipataan nilai perusahaan creating a firm value. Untuk MVA, Djawahir 2007 menuliskan artikelnya pada majalah SWA yang berjudul “Mengukur Kekayaan Perusahaan” menyatakan bahwa Market Value Added mencerminkan ekspektasi pemegang saham terhadap perusahaan dalam menciptakan kekayaan di masa mendatang. Pendekatan ini dianggap lebih komprehensif dan objektif untuk menilai perusahaan. MVA mengukur kekayaan wealth yang diakumulasi perusahaan dari waktu ke waktu untuk pemegang saham. MVA merupakan merupakan net present value dari seluruh EVA yang akan datang. Pada Perseroan Terbatas pihak yang memiliki persentase modal lebih dari 50 merupakan pihak yang memiliki andil didalam menentukan manajemen perusahaan. Satu hal yang tidak dapat kita bantah, bahwa PT merupakan produk dari globalisasi ekonomi dan krisis ekonomi global yang terjadi saat ini merupakan efek negatif yang dilahirkan globalisasi ekonomi. Di Indonesia perusahaan berbentuk PT yang besar umumnya terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI dan dilihat dari kepemilikannya, ada PT yang dikusai oleh pemerintah BUMN, ada yang dikuasai pihak swasta, maupun patungan joint venture. Untuk pihak swasta dapat kita pisahkan yaitu swasta asing PMA dengan swasta domesik PMD, sedangkan joint venture merukapan kombinasi dari pemerintah atau swasta domestik dengan swasta asing. Pada penelitian ini, PT INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA Tbk. INTP dan PT SEMEN GRESIK PERSERO Tbk. SMGR dipilih sebagai objek yang Melky Sedek Hamonangan S. : Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Dengan Menggunakan Analisis EVA Dan MVA Antara PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. Dengan PT Semen Gresik Persero Tbk, 2009. akan diteliti. INTP mulai beroperasi pada tahun 1985. Heidelberger Zement Jerman merupakan pemilik modal terbesar yakni sebesar 60,60. Sedangkan SMGR mulai beroperasi pada tahun 1957 pemegang saham mayoritas pada perusahaan ini adalah negara Republik Indonesia dengan jumlah saham 51,59 Kedua perusahaan itu memiliki beberapa persamaan yaitu bergerak disektor manufaktur yang memproduksi semen, merupakan perusahaan joint venture, dan terdaftar pada kelompok saham Indeks LQ45 untuk periode perdagangan 02 Februari 2009 sampai dengan 31 Juli 2009. Yang menjadi perbedaan diantara kedua perusahaan ini adalah pengelolanya. INTP dikelola oleh kombinasi dari orang asing dengan orang Indonesia, sedangkan manajemen SMGR dikelola oleh orang Indonesia. Melalui penelitian ini akan diketahui bagaimana kinerja keuangan kedua perusahaan. Setelah dilakukan analisis kinerja keuangan kedua perusahaan ini akan diperbandingkan. Perbandingan dilakukan untuk mengetahui bagaimana kinerja keuangan suatu perusahaan yang dikelola oleh kombinasi orang asing dan orang Indonesia INTP dengan perusahaan yang dikelola orang Indonesia SMGR. Jika dilihat dari kapasitas produksi dan jumlah penjualan SMGR meduduki peringkat satu di Indonesia lalu di susul oleh INTP. Sebagai perbandingan awal pada tabel 1.1 dapat dilihat perolehan laba bersih INTP dan SMGR dari tahun 2004-2008. Pada tabel 1.2 dapat dilihat nilai nominal saham dan nilai pasar saham tertinggi, terendah, dan penutupan setiap tahunnya dari tahun 2004-2008. Melky Sedek Hamonangan S. : Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Dengan Menggunakan Analisis EVA Dan MVA Antara PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. Dengan PT Semen Gresik Persero Tbk, 2009. Tabel 1.1 Perolehan Laba Bersih INTP dan SMGR tahun 2004-2008 dalam jutaan rupiah 2004 2005 2006 2007 2008 INTP 116.023 739.686 592.802 980.103 1.745.501 SMGR 520.589 1.001.772 1.295.520 1.775.408 2.523.544 Sumber: INTP dan SMGR 2008 Tabel 1.2 Nilai Nominal dan Nilai Pasar Saham INTP dan SMGR tahun 2004-2008 dalam rupiah 2004 2005 2006 2007 2008 INTP -Nilai nominal -Nilai pasar  High  Low  Close 500 3.125 1.225 3.075 500 3.900 2.300 3.350 500 5.950 3.500 5.750 500 9.000 4.950 8.200 500 9.050 2.750 4.600 SMGR -Nilai nominal -Nilai pasar  High  Low  Close 1000 19.000 7.550 18.500 1000 20.750 14.800 17.800 1000 38.500 17.700 36.300 100 55.700 4.175 5.600 100 5.800 1.825 4.175 Sumber: BEI 2008 Berdasarkan tabel 1.1 bahwa laba bersih kedua perusahaan perusahaan dari tahun 2004-2008 umumnya mengalami peningkatan. Namun dalam analisis EVA perolehan laba bersih tidak memberikan jaminan untuk memperoleh nilai EVA yang positif, sehingga perusahaan yang memperoleh laba belum tentu memiliki kinerja keuanganyang baik. Tabel 2.2 menunjukkan terjadi fluktuasi nilai pasar Melky Sedek Hamonangan S. : Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Dengan Menggunakan Analisis EVA Dan MVA Antara PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. Dengan PT Semen Gresik Persero Tbk, 2009. saham setiap tahunnya dari tahun 2004-2008. Fluktuasi nilai pasar saham kedua perusahaan setiap tahunnya berada diatas nilai nominal saham perusahaan. Perubahan nilai pasar saham dapat menunjukkan perubahan nilai kekayaan yang diinvestasikan oleh pemegang saham. Peningkatan nilai pasar saham menunjukkan prestasi manajemen dalam menciptakan nilai bagi perusahaan yang nilainya diukur melalui perolehan nilai MVA perusahaan. Berdasarkan uraian diatas dapat dijelaskan mengapa kinerja keuangan menjadi pokok pembahasan yang diangkat pada penelitian ini dengan laporan keuangan PT INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA Tbk. dan PT SEMEN GRESIK PERSERO Tbk. sebagai objek yang dianalisis. Setelah analisis dilakukan kinerja keuangan kedua perusahaan tersebut selanjutnya diperbandingkan. Analisis EVA dan MVA akan menunjukkan apakah manajemen mampu menciptakan nilai bagi perusahan. Dengan bertambahnya nilai perusahaan dan kekayaan pemilik saham tentunya akan menunjukkan kinerja keuangan yang baik yang diberikan oleh manajeman kepada perusahaan dan pemilik perusahaan.

B. Perumusan Masalah