Melky Sedek Hamonangan S. : Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Dengan Menggunakan Analisis EVA Dan MVA Antara PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. Dengan PT Semen Gresik Persero Tbk, 2009.
Menurut Tunggal dalam Iramani, 2005:3 beberapa manfaat EVA dalam mengukur kinerja perusahaan antara lain:
a. EVA merupakan suatu ukuran kinerja kinerja perusahaan yang dapat berdiri
sendiri-sendiri tanpa memerlukan ukuran lain baik berupa perbandingan dengan menggunakan perusahaan sejenis atau menganalisis kecendrungan
trend. b.
Hasil perhitungan EVA mendorong pengalokasian dana untuk investasi dengan biaya modal yang rendah.
Sedangkan menurut Utama dalam Iramani, 2005:4, manfaat EVA adalah: a.
EVA adapat digunakan sebagai penilaian kinerja keuangan perusahaan karena penilaian kinerja tersebut difokuskan pada penciptaan nilai value creation.
b. EVA akan menyebabkan perusahaan lebih memperhatikan kebijakan struktur
modal. c.
EVA membuat manajemen berpikir dan bertindak seperti halnya pemegang saham yaitu memilih investasi yang memaksimumkan tingkat pengembalian
dan meminimumkan tingkat biaya modal sehingga nilai perusahaan dapat dimaksimalkan.
d. EVA dapat digunakan untuk mengudentifikasikan kegiatan atau proyek yang
memberikan pengembalian lebih tinggi daripada biaya-biaya modal. Menurut Utomo 1999:38 dalam jurnalnya konsep EVA berperan bayak
dalam hal penetapan goal setting, capital budgeting, perpormance assessment, dan incentive compensation pada sebuah perusahaan.
a. EVA and goal setting
Melky Sedek Hamonangan S. : Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Dengan Menggunakan Analisis EVA Dan MVA Antara PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. Dengan PT Semen Gresik Persero Tbk, 2009.
Pada masa persaingan ketat di pasar global sekarang, tujuan perusahaan untuk memaksimalkan laba menjadi sulit untuk diwujudkan. Sebaliknya tujuan sebuah
perusahaan sudah seharusnya adalah untuk meningkatkan Economic Value Added- nya, karena EVA merupakan satu-satunya pedoman penilaian yang berhubungan
langsung dengan nilai pasar sebuah perusahaan dan kinerja manajemen. Dengan mengkomunikasikan secara awal bahwa tujuan perusahaan adalah
maksimalisasi nilai, bukan laba, para manajer menjadi lebih terfokus pada penciptaan nilai dan bukan mengejar laba besar. Pada saat melakukan langkah
awal dalam Value Added Assessment Process manajemen menentukan visi dan tujuan perusahaan. Langkah ini juga merupakan komunikasi awal kepada seluruh
jajaran manajemen bahwa penciptaan nilai lebih penting daripada pemerolehan laba besar, sehingga dapat disatukan upaya untuk mendorong proses-proses yang
menambah nilai dan mengurangi proses-proses yang tidak menambah nilai dalam suatu organisasi. Penetapan tujuan dan visi awal yang tepat menjadi pedoman arah
bagi aktivitas atau strategi manajemen. Fokus sebuah perusahaan atau organisasi untuk memperoleh laba
sebesarbesarnya hanyalah tujuan jangka pendek saja, tetapi tujuan maksimalisasi economic value added adalah untuk jangka panjang. Supaya manajemen tidak
terjebak dalam myopic behavior, penentuan tujuan maksimalisasi nilai hendaknya diterapkan dalam perusahaan. “Setting the internal goal of maximizing EVA and
EVA growth will lead to the external consequences of building a premium-valued company, one whose stock market value exceeds the capital resources drawn into
the firm.” Stewart, 1993: 177
b. EVA and Capital budgeting
Melky Sedek Hamonangan S. : Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Dengan Menggunakan Analisis EVA Dan MVA Antara PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. Dengan PT Semen Gresik Persero Tbk, 2009.
Di dalam hal capital budgeting perusahaan umumnya menggunakan pedoman perhitungan Net Present Value NPV untuk menerima atau menolak suatu project
atau peluang baru. Pedoman ini dinilai sangat efektif dan relatif sederhana karena analisis NPV adalah mengeluarkan investasi awal dari jumlah nilai sekarang arus
kas yang ditimbulkan akibat pelaksanaan project baru. Digunakannya nilai sekarang atau present value karena adanya prinsip keuangan time value of money
satu dollar sekarang lebih berharga daripada satu dollar besok. Faktor diskonto arus kas dalam perhitungan NPV menggunakan biaya modal tertimbang rata-rata
Weighted Average Cost of Capital, sama dengan perhitungan Economic Value Added sebelumnya. Berdasarkan analisa NPV, sebuah perusahaan akan menerima
project dengan NPV positif dan menolak proyek dengan NPV negatif. Project dengan net present value positif berarti nilai sekarang dari arus kas yang
dihasilkan project tersebut lebih besar daripada nilai investasi awalnya, demikian sebaliknya untuk project dengan NPV negatif. Perusahaan dapat memperoleh
keuntungan atau menambah nilai dengan adanya investasi di project-project yang meghasilkan positif NPV.
Konsep Economic Value Added EVA dalam hal investasi mempunyai prinsip sama dengan konsep Net Present Value NPV. Net Present Value juga dapat
diperoleh dari jumlah nilai sekarang dari EVA yang dihasilkan oleh setiap project, dimana biaya modal baru yang digunakan untuk membiayai sebuah project
dikurangkan dari perhitungan awal EVA. Sehingga pedoman EVA untuk capital budgeting adalah menerima proyek atau peluang investasi yang menghasilkan
positif discounted EVA dan menolak proyek yang menghasilkan negatif discounted EVA. Project dengan positif discounted EVA akan menambah nilai,
Melky Sedek Hamonangan S. : Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Dengan Menggunakan Analisis EVA Dan MVA Antara PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. Dengan PT Semen Gresik Persero Tbk, 2009.
demikian sebaliknya project dengan negatif discounted EVA akan merusak atau mengurangi nilai sebuah perusahaan.
c. EVA and Performance assessment